Berita Sampang
Manfaatkan Potensi Desa, Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura Buat Olahan Kerupuk Jagung
Mahasiswa KKN Universitas Trunojoyo Madura membuat inovasi olahan kerupuk jagung.
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Mahasiswa KKN Universitas Trunojoyo Madura membuat inovasi olahan kerupuk jagung
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Mahasiswa KKN Universitas Trunojoyo Madura membuat inovasi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Bringin Nonggal, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang.
Mereka memanfaatkan jagung, yang merupakan sumber daya di Desa Bringin Nonggal sebagai olahan kerupuk jagung, bersama ibu-ibu PKK setempat.
"Jadi dari beberapa potensi sektor pertanian di Bringin Nonggal kami pilih jagung untuk diolah menjadi produk yang mempunyai nilai jual dan akan dijadikan produk unggulan desa," ucap Penanggung jawab pengolahan produk unggulan, Alifiah Lisna Oktaviani, Kamis (11/7/2019).
• Dukung Misi Ciptakan Desa Tematik, Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura Gelar Pelatihan Bumdes
Alifiah Lisna Oktaviani menjelaskan, proses pembuatan kerupuk jagung tak sulit.
Namun, hanya memakan waktu yang lama pada bagian pengeringannya saja.
Pengolahan kerupuk jagung tersebut sangat cocok dijadikan industri rumah tangga.
Sebab, kata dia, pengolahan kerupuk jagung tak membutuhkan modal banyak, hanya 100 ribu mampu meraup keuntungan seperempatnya.
Awal prosesnya yakni menghaluskan bawang putih dan jagung dengan cara blender, serta ditambah air hingga halus.
• Mahasiswa Universitas Madura Kenalkan Produk Fermentasi Jerami Kering Ternak Sapi Bernutrisi Tinggi
Selanjutnya, campur adonan yang telah halus dengan tepung terigu dan tapioka dan tambahkan beberapa penyedap garam serta diberi daun bawang.
Selanjutnya, semua adonan diaduk hingga tercampur rata berbentuk lonjong panjang dan masukan ke dalam panci yang telah berisi air mendidih untuk direbus,
Jika telah matang, adonan ditiriskan dan dijemur hingga kering dan kerupuk jagung yang mentah siap digoreng.
Tak hanya itu, mahasiswa juga memberikan pelatihan packaging, bertujuan untuk menarik minat konsumen dan mengajarkan pemasaran secara online
"Kita sangat terbantu karena selama ini yang namanya jagung hanya dijual biasa saja, belum ada inovatif," kata Tim Penggerak PKK Desa Bringin Nonggal, Sumidah.
• Aplikasi VR Peka UTM, Bisa Rasakan Berada di Kampus Universitas Trunojoyo Madura Lewat Dunia Maya