Berita Batu
Setelah Memeluk Erat Gurunya, Rahma Tewas Mengenaskan Terpanggang Api Bersama Tiga Adik Kandungnya
Setelah Memeluk Erat Gurunya, Rahma Akhirnya Tewas Mengenaskan Terpanggang Api Bersama Tiga Adik Kandungnya.
Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Mujib Anwar
Setelah Memeluk Erat Gurunya, Rahma Akhirnya Tewas Mengenaskan Terpanggang Api Bersama Tiga Adik Kandungnya
TRIBUNMADURA.COM, BATU - Pasangan suami istri Abdullah dan Herlina benar-benar sangat berduka. Karena dalam semalam, mereka harus kehilangan empat orang anak kandungnya yang masih kecil dan usia sekolah.
Ini setelah rumah yang mereka tinggali di Jalan Hasanuddin Nomor 37 Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kota Batu, pada Selasa (23/7/2019) malam terbakar.
Kebakaran hebat yang terjadi sekitar pukul 21.45 WIB ini menyebabkan empat anak Abdullah dan Herlina tewas terpanggang si jago merah.
Empat anak Abdullah dan Herlina yang tewas terpangang dalam kebakaran yang menghanguskan rumah mereka, adalah Rahma Ramadhani (10), Na’illah Fathinah Sholihah (9), Anisa Dzahro (7), Naufal Nasrulloh (6).
Menjelang tengah malam, sekitar pukul 23.51 WIB korban kebakaran akhirnya selesai dievakuasi.
Selain itu, satu anak Abdullah dan Herlina yang masih balita juga ikut terluka dalam kebakaran tersebut.
Empat mobil ambulans dikerahkan untuk membawa empat korban ke Rumah Sakit Saiful Anwar, Kota Malang.
Kapolsek Junrejo Kota Batu, AKP Supriyanto mengatakan dugaan awal kejadian kebakaran rumah ini karena korsleting listrik.
"Kami masih selidiki kejadian ini, karena ruangan kamar di situ sangat rapat, sehingga diduga mereka kesulitan menyelamatkan diri. Ada empat korban yang merupakan anak-anak dan dewasa," kata Supriyanto.
Hingga semua korban selesai dievakuasi, orang tua korban Abdullah dan Herlina masih sangat syok.
Mereka tidak kuat membendung air mata karena kehilangan empat anaknya.
Satu anaknya yang masih bayi berhasil selamat karena saat kejadian, anaknya yang masih bayi digendong keluar meminta pertolongan.
Hamidah, salah satu warga yang juga saksi kejadian mengungkapkan warga sangat kesulitan menyelamatkan empat anak karena api sangat besar.
"Kami warga itu melihat dari jendela anaknya ini tergeletak mbak. Sudah tidak bisa diselamatkan karena apinya membesarkan," ungkapnya.
Sehingga warga sebisa mungkin memadamkan api menggunakan air kran yang ditaruh di ember.
Sampai tim PMK Kota Batu Batu datang api sudah mengecil.
• Tubuh 4 Bocah Kakak Beradik Terpanggang Hingga Tewas, saat Rumah Ortunya di Kota Batu Ludes Terbakar
• Lagi Duduk di Pinggir Jalan, Juru Parkir di Pusat Kota Surabaya ini Ditemukan Meregang Nyawa
• Cewek Pendaki Disetubuhi Teman Agar Sembuh dari Hipotermia, Viral di Medsos, Basarnas Ikut Komentar
• Hotman Paris Murka, Melihat Dua Orang Kaya Selama 1 Jam di Restoran Tidak Memberi Makan Babysitter
• Kebakaran Hutan Panderman Kota Batu Makin Meluas, Wali Kota Dewanti Rumpoko: Tak Perlu Hujan Buatan

Kesaksian Warga
Sampai Selasa (23/7/2019) malam sekitar pukul 22.55 WIB, warga masih mengerumuni rumah milik Abdullah, di Jalan Hasanuddin no 37 RT 2 RW 5 Desa Junrejo, Kecamatan, Kota Batu yang ludes terbakar.
Salah satu warga Piharto yang rumahnya bersebelahan dengan rumah yang terbakar menyaksikan korban teriak-teriak meminta tolong.
Ia bercerita begitu terdengar suara teriakan langsung keluar rumah. Namun begitu keluar rumah, api sudah membesar.
"Saya pas lihat televisi, ada suara teriakan saya langsung keluar rumah. Saya dobrak pintu, anaknya yang kecil sudah terkapar mbak. Tergeletak, tidak bisa diselamatkan," kata Piharto.
Disusul warga sekitar membantu memadamkan api menggunakan air dari kran. Karena saat kejadian awal tim pemadam kebakaran masih belum tiba di lokasi.
"Mati lampu sejak jam setengah 7 malam. Nyala lagi jam 9 malam. Nah pas menyala itu kejadian terjadi," imbuhnya.
Saat ini ada empat ambulans disiapkan untuk mengevakuasi korban. Diduga ada empat korban yang meninggal dunia karena terbakar.
Korban diduga masih anak-anak dan dalam keadaan tertidur di kamar dan ada di ruang tamu.
Empat orang itu dari data sementara Kelas 4 SD, Kelas 3 SD, Kelas 1 SD, dan TK B.
Diketahui korban kontrak dan sudah tinggal selama kurang lebih 2 tahun di tempat tersebut.
Rahma Sempat Peluk Erat Gurunya
Suasana duka menyelimuti SD Alam Ar Rohmah di Kecamatan Dau, Malang setelah tiga siswanya meninggal karena terbakar di rumahnya sendiri pada Selasa (23/7) malam.
Tiga siswa itu merupakan kakak beradik dan semuanya bersekolah di SD Alam Ar Rohmah.
Mereka adalah Rahma Ramadhan kelas 4E, Nellah Fatimah Sholehah kelas 3C dan Annisa Dzakirah kelas 1B.
Pukul 09.00 WIB, rombongan guru dan siswa melayat ke rumah duka dengan menumpang angkot berwarna hijau.
"Kami masih kaget atas kejadian ini. Sekarang, rombongan guru dan siswa sedang menuju rumah duka," ujar Waka Kesiswaan SD Alam Ar Rohmah, Eko Wahyudi ketika ditemui TribunJatim (Grup Tribunmadura.com) di SD Alam Ar Rohmah, Rabu (24/7/2019).
Ia mengatakan tak terlalu mengenal tiga siswanya yang meninggal terbakar itu.
Namun kata dia, ada seorang guru, Indah sempat dipeluk erat oleh Rahma Ramadani secara tiba-tiba.
"Saya tidak terlalu mengenal korban karena jarang bersama mereka. Tapi ada satu guru yang tiba-tiba dipeluk kemarin. Tidak tahu apa sebabnya," ucap Eko.
Salah satu siswa kelas yang merupakan teman Nellah, Zifa, mengatakan korban adalah anak yang ceria dan mudah bergaul dengan sesama teman.
Kendati tidak satu kelas, Zifa dan Nellah sering berbincang ketika sama-sama bermain pada jam istirahat.
"Sering ngobrol waktu istirahat. Anaknya baik kok, ceria," ujar Zifa.
Zifa tidak menyangka Nellah pergi begitu cepat. Sebelum kejadian kebakaran, ia hanya sekali melihat Nellah namun tak sempat menyapanya.
"Kemarin ketemu tapi pas mau masuk kelas. Tidak sempat nyapa," ceritanya. (Sany Eka Putri/Aminatus Sofya)