Berita Tulungagung

Belum Difungsikan, Proyek Pasar Hewan Terpadu Tulungagung Rp 15 M Sudah Rusak dan Lantainya Ambles

Belum Difungsikan, Proyek Pasar Hewan Terpadu Tulungagung Rp 15 Miliar Sudah Rusak dan Lantainya Ambles

Penulis: David Yohanes | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA/SAMSUL HADI
Pasar hewan terpadu di Tulungagung sudah rusak padahal belum difungsikan, Kamis (1/8/2019). 

Belum Difungsikan, Proyek Pasar Hewan Terpadu Tulungagung Rp 15 Miliar Sudah Rusak dan Lantainya Ambles

TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Komisi D DPRD Tulungagung berang usai meninjau lokasi pasar hewan terpadu, di Desa Sumberdadi, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung.

Sebab pasar hewan yang belum difungsikan ini ditemukan sudah dalam kondisi rusak, dan terindikasi dikerjakan asal-asalan.

"Belum difungsikan kok rusak, itu indikasi kualitasnya kelihatan buruk," ujar anggota Komisi D DPRD Tulungagung, Suprapto, Kamis (1/8/19).

Lanjut Suprapto, kerusakan yang paling kentara adalah lantai bangunan yang ambles.

Lantai di gedung utama yang amblas terlihat jelas dan menimbulkan cekungan di sebelah timur.

Selain itu ada retakan yang membuat satu bangunan dan bangunan lainnya tidak menyambung.

"Lantainya juga pecah. Kami akan agendakan untuk memanggil rekanan yang mengerjakan," sambungnya.

Pada tahap satu, proyek pasar hewan terpadu ini menelan anggaran Rp 4,5 miliar untuk urukan, pondasi dan bangunan utama.

6 Bulan Lalu Diresmikan Jokowi, Rusunawa Mahasiswa Mewah di Kampus STKIP PGRI Tulungagung Nganggur

Demi Menagih Janji Presiden Jokowi, Ratusan Warga Lamongan Jawa Timur Serbu Ibukota Jakarta

Bangun Alun-alun Surabaya Bawah Tanah di Balai Pemuda, Proyek Rp 78 miliar Segera Dikebut Pemkot

Proyek tahap pertama ini selesai Desember 2017. Proyek dilanjutkan tahap dua, senilai Rp 2,4 miliar.

Proyek ini terdiri dari pemagaran dan pembuatan tambatan sapi, di bagian belakang bangunan kantor.

Ini berarti, hingga tahap kedua, anggaran yang digerojokkan mencapai Rp 6,9 miliar.

Seluruh proyek berada di bawah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

Kerusakan yang dikeluhkan Komisi D DPRD Tulungagung seluruhnya masuk proyek tahap satu.

"Kami akan panggil Dinas terkait untuk menjelaskan proyek ini," tegas Suprapto.

Lebih jauh Suprapto menduga, ada penggunaan dana tidak sebagaimana mestinya.

Sebab dengan anggaran yang demikian mahal, namun kualitas bangunan sangat buruk.

Pasar hewan terpadu ini rencananya menghabiskan anggaran hingga Rp 15 miliar.

Pada tahap tiga, proyek difokuskan untuk melengkapi sarana, seperti toilet, musala, timbangan sapi, tempat penurunan sapi dan lain-lain.

Gara-gara Order Fiktif Online saat Warung Tutup, Pemilik Bebek Cipuk di Kota Malang Rugi Rp 40 Juta

906 Wanita Sumenep Jadi Janda Selama Januari-Juni 2019, Istri Minta Diceraikan Sebab Perkara ini

Gunung Semeru Makan Korban, Giliran Pendaki Cewek Asal Bangkalan Jatuh di Jalur Puncak Mahameru

WALHI dan Warga Tumpang Pitu Protes Gubernur Khofifah Beri Penghargaan Lingkungan Hidup ke PT BSI

Pasar hewan baru ini akan menggantikan Pasar Hewan Beji, di Desa Beji, Kecamatan Boyolangu.

Lokasi pasar hewan lama ini akan dibangun gedung mal pelayanan publik.

Pantauan di lokasi, bangunan pasar hewan ini penuh coretan tangan-tangan jahil.

Bahkan menurut warga sekitar, jika malam kerap menjadi lokasi untuk berbuat mesum.

Lokasinya yang ada di tengah area persawahan dan jauh dari permukiman, membuat pasar ini menjadi lokasi ideal pasangan muda-mudi untuk mojok. (David Yohanes)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved