Berita Surabaya
WALHI dan Warga Tumpang Pitu Protes Gubernur Khofifah Beri Penghargaan Lingkungan Hidup ke PT BSI
WALHI dan Warga Tumpang Pitu Protes Keras Pemberian Penghargaan Lingkungan Hidup dari Gubernur Jatim ke PT BSI Operator Tambang Emas di Banyuwangi.
Penulis: Sofyan Candra Arif Sakti | Editor: Mujib Anwar
WALHI dan Warga Tumpang Pitu Protes Keras Pemberian Penghargaan Lingkungan Hidup dari Gubernur Jatim ke PT BSI Operator Tambang Emas di Banyuwangi
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Massa dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jatim dan warga Banyuwangi menggeruduk Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan, Surabaya, Kamis (1/8/2019).
Mereka memprotes keputusan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang memberikan penghargaan pelaksanaan lingkungan hidup kepada PT Bumi Suksesindo atau PT BSI yang merupakan operator tambang emas di wilayah Tumpang Pitu, Banyuwangi.
"Pemberian penghargaan tersebut menunjukkan ketiadaan komitmen perlindungan dari Khofifah terhadap keselamatan rakyat khususnya di pesisir selatan Jatim," ujar Direktur Walhi Jatim, Rere Kristianto.
• Menteri ESDM Ignasius Jonan Cabut Lampiran Izin Tambang Emas Blok Silo
• Terungkap, Jaringan Sabu Internasional Pemasok Narkoba ke Berbagai Kota Indonesia Dari Sampang
• Masuki Sekitar Area Tambang Emas Silo Jember, 3 WNA Asing dan Staf Dinas ESDM Jatim Diamankan Warga
Kegiatan pertambangan tersebut, lanjut Rere. telah menimbulkan gejolak penolakan di masyarakat terdampak, karena menyebabkan ancaman kerusakan ekologis akibat rusaknya lingkungan hidup.
"Untuk itu kami minta Gubernur Jawa Timur meninjau ulang pemberian penghargaan tersebut karena kami rasa itu (pemberian penghargaan) tidak elok," ucapnya.
Rere menjelaskan dalam enam tahun terakhir eskalasi bencana ekologis di Jawa Timur terus menerus meningkat.
Pada tahun 2013 jumlah bencana ekologis tercatat ada 233 kejadian, jumlah ini terus meningkat tahun hingga pada tahun 2018 ada 455 kejadian bencana ekologis.
• 906 Wanita Sumenep Jadi Janda Selama Januari-Juni 2019, Istri Minta Diceraikan Sebab Perkara ini
• Gara-gara Order Fiktif Online saat Warung Tutup, Pemilik Bebek Cipuk di Kota Malang Rugi Rp 40 Juta
• Gunung Semeru Makan Korban, Giliran Pendaki Cewek Asal Bangkalan Jatuh di Jalur Puncak Mahameru