Berita Jember
Berbalut Cenut, TKI di Taiwan ini Beri Ciuman Bayinya 3 Hari Tunggui Jenazah Ayah di Kamar Terkunci
Berbalut Mam dan Cenut, TKI di Taiwan ini Beri Ciuman Bayinya yang 3 Hari Menunggui Jenazah Ayah dan Suaminya di Kamar Terkunci.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Mujib Anwar
"Itu terjadi sampai Rabu (14/8/2019) kemarin. Jadi baunya datang dan pergi, kalau ada angin mengarah ke rumah saya, ada bau. Kalau tidak ya nggak. Jadi kami nyangkanya memang bau bangkai tikus," imbuhnya.
Meski begitu, warga sekitar tidak curiga atas tidak munculnya Fauzi.
Warga sekitar melihat gerbang dan pintu rumah tertutup rapat.
Namun sepeda motor yang bersangkutan ada di dalam pagar, di teras rumah.
Sampai akhirnya pada Rabu (14/8/2019) siang, warga yang rumahnya berdempetan dengan rumah Fauzi mendengar tangisan bayi.
"Anak Bu RT yang rumahnya dempet itu yang dengar. Langsung bilang ke ibunya kalau 'Dik Nisa nangis'," imbuh Murtini, juga warga perumahan tersebut.
Tangisan kencang yang tidak lama itulah yang makin menguatkan kecurigaan warga sekitar, ditambah adanya bau menyengat.
Warga perumahan memberitahu seorang bernama Ribut, yang dikenal sebagai ayah angkat Fauzi.
Rumah Ribut berbeda dusun dengan Perumahan Kaliwining Asri.
Ribut yang mendatangi rumah Fauzi langsung mendapatkan menyimpulkan jika ada mayat di rumah itu.
Ribut pun bersama warga sekitar melapor ke Kepala Dusun Bedadung Kulon Desa Rambipuji, Misrawi.
Kemudian dilaporkan ke perangkat desa, dan ke kepolisian.
Rabu (14/8/2019) pukul 14.00 Wib, warga melapor ke Babinkamtibmas Desa Kaliwining dan Polsek Rambipuji.
Setelahnya, polisi, Babinsa, juga warga membuka paksa rumah Fauzi.
Mereka mendapati Fauzi sudah meninggal dunia di kamar belakang rumahnya.