Berita Jember

Memilukan, 3 Hari Tunggi Jenazah Ayah di Kamar Terkunci, Bayi TKI di Taiwan ini Terus Dekap Bapaknya

Memilukan, Tiga Hari Menunggui Jenazah Ayahnya di Kamar Terkunci, Bayi TKI di Taiwan ini Terus Dekap Tubuh Bapaknya.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA/SRI WAHYUNIK
Bayi N saat digendong oleh Budhenya di Jember. Kisah bayi menunggui jenazah ayahnya ini sangat memilukan, karena selama tiga hari bayi N anak TKI di Taiwan ini harus menunggui jenazah ayahnya di Kamar rumah yang kondisinya terkunci sambil terus mendekap tubuh bapaknya. 

Bayi menunggui jenazah ayahnya itu baru menangis lagi setelah hendak dimandikan.

Kondisi bayi N memprihatinkan. Tubuhnya lemas dan kotor.

"Popoknya sudah kering ada tinja dan pipisnya. Sampai kering semua," imbuh Anik Nurazizah, tetangga Fauzi yang merawat bayi N.

Setelah dirawat di Pustu, bayi N diserahkan ke Anik.

Meski sudah dimandikan beberapa kali, bau mayat masih menempel di tubuh bayi N.

"Bahkan sampai tadi masih nempel baunya. Kasihan. Sama suami saya juga nempel terus. Tadi pagi bangun tidur nangis sambil bilang "yah-yah, mik". Mungkin maksudnya minta minum ke ayahnya," ujar Anik.

Bayi N diduga menunggui jasad ayahnya sejak Minggu (11/8/2019) dan baru ditemukan pada Rabu (14/8/2019) siang menjelang Ashar.

Ini berarti, dia menunggui jenazah ayahnya sekitar 3,5 hari dan 3 malam.

Kini kondisi bayi N sudah berangsur membaik. Tubuhnya sudah bersih. Kamis (15/8/2019) siang, dia digendong sang budhe.

Dia sudah mulai tersenyum dan berceloteh kala tidak tidur.

Demonstrasi di Malang, Aliansi Mahasiswa Papua Ngaku Dipukul & 5 Luka Berat, Polisi Sebut Langgar UU

Bayi TKI Taiwan Tiga Hari Tunggu Jenazah Ayahnya, Sesekali Mengayun Tubuh Ayahnya: Yah Minta Minum

Singo Edan Pakai Jersey Baru, Arema FC Hancurkan Bajul Ijo Persebaya 4-0 Permanis Kado Ulang Tahun

Minta Dirawat di Banyuwangi

Setelah kondisinya membaik, Bayi N yang berusia 14 bulan yang sebelumnya menunggui jenazah ayahnya 3,5 hari dan 3 malam akhirnya dibawa ke Banyuwangi.

Di Kota Blambangan tersebut, dia dirawat budenya, Setiyanti di Desa Kendalrejo Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi.

Hal ini sesuai keinginan ibunda bayi N, Sulastri, yang masih bekerja sebagai TKI di Taiwan.

Halaman
1234
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved