Berita Jember
Memilukan, 3 Hari Tunggi Jenazah Ayah di Kamar Terkunci, Bayi TKI di Taiwan ini Terus Dekap Bapaknya
Memilukan, Tiga Hari Menunggui Jenazah Ayahnya di Kamar Terkunci, Bayi TKI di Taiwan ini Terus Dekap Tubuh Bapaknya.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Mujib Anwar
Yanti, bude bayi N, menceritakan, adiknya Sulastri menelpon suaminya, Heri Purnomo, kamis (15/8/2019) dini hari.
"Tadi pagi jam 2. Telpon suami saya, nyari saya. Karena dibilangi saya tidur, akhirnya adik saya bilang ke suami supaya saya menjemput anaknya di Jember," kata Yanti.
Pesan dari sang adik adalah "Bojoku mati, tolong jagaen anakku".
Sulastri mengetahui kematian suaminya, Fauzi alias Aan Junaidi (40) dari polisi, setelah polisi menghubunginya.
Polisi mengabari juga perihal anaknya.
Karena itulah, Sulastri menghubungi kakak perempuannya.
"Tadi subuh, saya telponan sama adik. Setelah itu jam 5, kami berangkat kesini. Saya tidak tahu rumahnya di sini, berbekal alamat yang diberikan dia dan berpatokan pada google map," imbuhnya.
Pasutri Heri dan Yanti mampir ke Polsek Rambipuji, sebelum akhirnya ke rumah duka di Perumahan Kaliwining Asri C-6 Desa Kaliwining, Rambipuji, Jember.
Setelahnya, Yanti dan Heri mengurusi proses penyerahan bayi N kepada mereka.
Tetangga Siap Merawat
Sebelum dibawa ke Banyuwangi, bayi N, bayi yang menunggi jenazah ayahnya dan masih berusia 14 bulan asal Desa Kaliwining Kecamatan Rambipuji, Jember, dirawat oleh tetangga orang tuanya.
Kapolsek Rambipuji AKP Sutarjo mengatakan, tetangganya itu siap merawat hingga sang ibu bayi N yang bekerja sebagai TKI di Taiwan datang.
"Bayi itu kini dirawat tetangga rumahnya sampai ibunya datang. Nanti kalau ibunya datang, penyerahan juga harus di hadapan petugas," ujar Sutarjo, Rabu (14/8/2019).
Bayi N diduga menunggui mayat ayahnya, Aan Junaidi alias Fauzi (40) selama tiga hari.