Liga 1 2019
Ucapan Presiden Persebaya Tak Didengar Bonek, Azrul Naik Pitam dan Terjadilah 'Tragedi' Tengah Malam
Ucapan Presiden Persebaya Tak Didengarkan Bonek paska Bajul Ijo Kalah dari Arema FC, Azrul Ananda Naik Pitam & Terjadilah Tragedi Jelang Tengah Malam
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Mujib Anwar
Ucapan Presiden Persebaya Azrul Ananda tak didengarkan oleh Bonek yang menggeruduk kantor Official Persebaya Surabaya paska Tim Bajul Ijo kalah telak 4-0 dari Arema FC,
Azrul Ananda yang menemui massa Bonek dan sempat menyampaikan permohonan maaf akhirnya naik pitam dan terjadilah 'tragedi' menjelang tengah malam
-------
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Kamis (15/8/2019) malam, gaung pidato permohonan maaf dari Presiden Persebaya Azrul Ananda atas kekalahan telak Persebaya Surabaya 4-0 dari Arema FC di lanjutan Liga 1 2019, kepada ratusan Bonek yang berkerumun di depan Kantor Official Persebaya, Jalan Hayam Wuruk No 1, Sawunggaling, Wonokromo, Surabaya, belum sirna.
Sesaat setelah berpidata dan menyampaikan permohonan maaf, Azrul Ananda semula hendak membalikkan pungungnya untuk meninggalkan kerumunan massa Bonek pukul 23.50 WIB.
Dia sontak berbalik arah dan menghampiri kerumunan massa bonek dengan raut wajah memerah.
Urat saraf dibagian sisi kiri lehernya tampak samar-samar menyembul, saat Presiden Persebaya itu memerintahkan massa Bonek untuk kembali duduk.
"Duduk! Duduk semua," pekik Azrul Ananda.
Nada bicaranya berbanding terbalik dengan sebelumnya, terdengar begitu meninggi, namun tetap dengan artikulasi yang sama jelasnya.
"Anda tidak perlu berteriak tidak perlu nyanyi. Kami akan lakukan evaluasi, saya harap jaga keamanan tolong jaga Surabaya," katanya.
TribunJatim.com (Grup Tribunmadura.com) yang berada tepat disebelahnya, melihat langsung insiden tersebut.
Seusai memungkasi pidato awalnya, Azrul Ananda sebenarnya hendak pergi meninggalkan kerumunan.
Namum, belum juga sampai sepuluh langkah meninggalkan kerumunan massa Bonek menuju ke area parkir basement Mall Sutos.
• Protes Benalu di Persebaya, Bonek Geruduk Kantor Official Bajul Ijo Usai Kalah Telak dari Arema FC
• Singo Edan Pakai Jersey Baru, Arema FC Hancurkan Bajul Ijo Persebaya 4-0 Permanis Kado Ulang Tahun
• Presiden Persebaya Azrul Temui Bonek Geruduk Kantor Bajul Ijo, Ini Janjinya Meredam Protes Suporter
• Bonek & Bonita Ikut Cawe-cawe Jelang Laga Sarat Gengsi Derby Jatim Arema FC Vs Persebaya di Malang
Azrul Ananda mendadak naik pitam setelah mendengar kerumunan massa bernyanyi yel-yel, berteriak, dan sesekali memekik.
"Terus dua orang tersebut bagaimana," teriak seorang bonek dengan suara parau, sambil menyebut nama dua orang di manajemen Persebaya.
Celetuk singkat nan padat itu seakan mudah dipahami oleh ratusan pasang telinga para bonek yang hadir di sana.
Sejurus kemudian lantas memantik emosi mereka untuk menyanyika yel-yel yang bertemakan satire tentang sosok dua nama yang diteriaki.
Para bonek kemudian menyanyikan lagu yel-yel itu secara gegap-gempita dan bergemuruh hingga suasana di halaman sisi timur berubah menjadi riuh, layaknya suasana menyaksikan pertandingan sepakbola di tribun stadion.
Namun dendang nyanyian yel-yel itu tak berlangsung lama, setelah bentakkan Azrul sontak membuyarkan keriuhan.
"Tolong diam semua," hentaknya dengan sekali tarikan nafas.
Lalu dari balik kerumunan massa yang tampak menghitam lantaran penerangan yang terbilang minim di area tersebut, berdirilah seorang pria berkaus merah berhadapan langsung dengan Azrul Ananda.
Pria berpenutup kepala warna hitam itu bernama Gustri, ia bermaksud menyampaikan aspirasi secara langsung dihadapan Presiden Persebaya itu.
Kepada Azrul Ananda, ia mengeluh belakangan Persebaya Surabaya belum menunjukkan performa terbaiknya.
"Mohon maaf saya setiap tribun lihat permainan Persebaya tidak ada baik baiknya," ujarnya pria berkulit sawo matang itu.
Ia juga sempat menyebut, penyebabnya diduga ada ketidakberesan di dalam manajemen Official Persebaya Surabaya dengan menyebut sosok dua nama yang disorot oleh Bonek.
"Selama ini saya lihat tidak baik baiknya," tukasnya.
• Berbalut Cenut, TKI di Taiwan ini Beri Ciuman Bayinya 3 Hari Tunggui Jenazah Ayah di Kamar Terkunci
• Kemenpora Pastikan Siswa Labuhan Batu Kembali Jadi Anggota Paskibra, Kisahnya Viral di Facebook
• TULUNGAGUNG BERDARAH, Bela Adiknya Kakek Renta ini Bacok 3 Saudaranya saat Acara Resepsi Pernikahan
• Kantor Official Persebaya Surabaya Digeruduk Massa Bonek, Azrul Ananda Dievakuasi Pakai Mobil Polisi
• Kecewa Penampilan Persebaya, Bonek Hadang Bus Pemain Bajul Ijo Menjelang Tengah Malam
Bahkan, ketidakberesan manajemen Official Persebaya Surabaya itu dinilai Gustri menjadi penyebab dipecatnya Pelatih Persebaya Djajang Nudjaman.
"Justru yang katanya pemecatan Djanur katanya harus lewat pembicaraaa, tapi kata coach djanur sendiri, katanya tidak ada pembicaraan,"
Mendengar aspirasi itu, Azrul Ananda mengatakan permasalahan tentang pelatih diskuadnya akan menjadi tanggungjawabnya langsung.
Namun ia tak bisa langsung memberikan keputusan dihadapan kerumunan massa yang makin geram.
Azrul menegaskan, dirinya butuh waktu bertemu timnya dan berembuk dengan perwakilan supporter.
"Saya buat keputusan setelah saya bicara dengan tim saya," ujar Azrul.
Namun jawaban itu sepertinya sama sekai tak memuaskan massa bonek, hingga menyeruak sebuah pekikan.
"Kelamaan nunggu," pekik seorang pria yang tak diketahui dari mana arahnya.
Namun pekikan itu ternyata berhasil membuat Azrul Ananda makin naik pitam, dan wajahnya langsung memerah.
"Anda bilang kelamaan. Anda tidak menghormati proses," ujarnya.
Lantaran respon yang disampaikan Azrul terbilang reaksinoner dan cenderung tampak terbawa emosi.
Kerumuman massa bonek justru makin menjadi-jadi.
Massa makin tak terkendali memekik, berteriak, bahkan mengumpat ke arah Azrul Ananda.
Tak lagi ada jarak antara posisi Azrul berdiri dengan kerumunan massa bonek itu.
Semua tampak melebur menjadi satu dalam suatu keriuhan.
Azrul Ananda yang merasa tak didengar ucapannya, makin naik pitam.
"Kalau mau marah mending marah saja ke saya," katanya seraya mendorong barikade manusia yang dibuat secara insidentil oleh pihak Polrestabes Surabaya.
Pihak kepolisian yang merasa massa bonek semakin tak terkendali dan mendesak hingga mendorong tubuh Azrul Ananda, tampak berusaha membawa Azrul ke arah area parkir basement Mall Sutos.
Namun anehnya, massa Bonek bukannya bubar tapi justru berupaya mengejar Azrul dengan iringan nyanyian yel-yel yang sama seperti yang sempat mereka nyayikan di awal.
Azrul yang tampak kepayahan karena terjebak dengan kerumunan massa di dalam area parkir basement, tampak bercuap-cuap mengatakan sesuatu pada kearah kerumunan massa.
• Memilukan, 3 Hari Tunggi Jenazah Ayah di Kamar Terkunci, Bayi TKI di Taiwan ini Terus Dekap Bapaknya
• Bupati Pamekasan Baddrut Tamam Dinilai Pencitraan Terus, Massa Alpart Beri Hadiah Celana Dalam & Bra
• Warga Gresik Mau Bangun Rumah Kos di Kota Malang, Malah Temukan Yoni Purbakala yang Bikin Geger
• Menyaru Pejabat Polda Jatim, 2 Pria ini Mudah Peras Pengusaha Tembaga Asal Gresik Berbekal Whatsapp
Lantaran nyanyian yel-yel dari kerumunan massa bonek tedengar begitu kencang bertalu-talu memenuhi ruang basement, TribunJatim.com sama sekali tak dapat memastikan perkataan yang disampaikan Azrul.
Keriuhan itu sempat berlangsung beberapa menit, tubuh Azrul Ananda tampak sempoyongan dihimpit oleh padatnya kerumunan massa.
Hingga pada akhirnya pihak polisi berinisitif untuk menyibak kerumunan massa untuk bisa membebaskan Azrul Ananda.
Lalu membawa Presiden Persebaya itu ke sebuah mobil patroli polisi jenis sedan, agar dapat dibawa pergi menjauh dari kerumunan masaa bonek yang makin tak terkendali.
Sementara itu, Kasat Intel Polrestabes Surabaya AKBP Asmoro menuturkan, Azrul Ananda dibawa menggunakan mobil polisi agar menjauh dari kerumunan massa Bonek.
Pria bertopi putih itu mengungkapkan, Azrul dibawa menggunakan mobil patroli polisi untuk diantarkan pulang ke kediamannya.
"Ya dibawa pulang to emang mau dibawa kemana lagi," ujarnya pada TribunJatim.com (Grup Tribunmadura.com).