Berita Surabaya
Kodam V Brawijaya Siap Sanksi Anggota TNI Jika Terbukti Terlibat Insiden Asrama Papua di Surabaya
Kodam V Brawijaya tidak segan memberikan sanksi kepada anggota TNI jika terbukti terlibat dalam insiden di Asrama mahasiswa Papua.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Kodam V Brawijaya tidak segan memberikan sanksi kepada anggota TNI jika terbukti terlibat dalam insiden di Asrama mahasiswa Papua
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Kasdam Kodam V Brawijaya, Brigjen TNI Bambang Ismawan mengatakan, Kodam V Brawijaya tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait keterlibatan anggota TNI dalam insiden di asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan.
Brigjen TNI Bambang Ismawan menuturkan, Kodam V Brawijaya melakukan penyelidikan digital dari video viral yang memperlihatkan sejumlah oknum berseragam TNI di depan asrama mahasiswa Papua di Surabaya.
Dalam video itu, anggota TNI diduga meminta orang di dalam asrama untuk segera keluar.
• Tak Berhasil Masuk Asrama Papua di Kalasan Surabaya, Fadli Zon Bantah Diusir Mahasiswa Papua
• Prihatin Bentrok Mahasiswa Papua, Arema FC Klaim Banyak Kedekatan dengan Papua yang tak Pernah Lepas
Mereka meminta orang di dalam asrama agar memberikan penjelasan terkait perusakan bendera di depan asrama Jalan Kalasan.
Tak hanya itu, dalam video tersebut, juga terdengar makian.
"Saya mewakili Bapak Pangdam akan menyampaikan bahwa adanya indikasi keterlibatan personel TNI di dalam kejadian di asrama Kalasan Surabaya," kata Brigjen TNI Bambang Ismawan di Gedung Negara Grahadi, Rabu (21/8/2019).
"Kami sampaikan sekarang, kasus keterlibatan anggota ini dalam proses pemeriksaan, penyelidikan," sambung dia.
Ia memastikan bahwa pihaknya tidak dalam kondisi yang menutup-nutupi fakta ataupin informasi guna melindungi anggota, jika terbukti terlibat sebagaimana viral di media sosial.
• 45 Anggota DPRD Pamekasan Terpilih Dilantik, Bupati Baddrut Tamam Ungkap Harapan untuk Dewan Baru
• Deretan Mobil Mewah Terparkir di Halaman Pendopo Ronggosukowati saat Pelantikan DPRD Pamekasan
Jika dari proses penyelidikan didapatkan bukti yang jelas dan anggota terbukti bersalah, Kodam V Brawijaya akan memberikan sanksi pada anggota tersebut.
"Nanti pada saatnya akan kami sampaikan. Kalau memang bersalah akan kami berikan hukuman sesuai tingkat kesalahannya," tegasnya.
Menurut Bambang, pemeriksaan elektronik tidak bisa seketika juga membuahkan hasil.
Brigjen TNI Bambang Ismawan menuturkan, dibutuhkan waktu untuk bisa mendapatkan pembuktian.
Karena itu, ia meminta warga masyarakat bersabar dan tidak memancing perpecahan.
• Bos Klub Malam Diduga Aniaya Pegawai hingga Tangannya Remuk, Polisi Panggil Terduga Pelaku Pekan ini
"Kami memeriksa videonya dulu, hasilnya nanti akan kami sampaikan," ucap Brigjen TNI Bambang Ismawan.