Berita Surabaya
Tak Berhasil Masuk Asrama Papua di Kalasan Surabaya, Fadli Zon Bantah Diusir Mahasiswa Papua
Wakil Ketua DPR RI membantah bahwa ia dan rombongan diusir oleh mahasiswa Papua di Asrama Jalan Kalasan Surabaya.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Wakil Ketua DPR RI membantah bahwa ia dan rombongan diusir oleh mahasiswa Papua di Asrama Jalan Kalasan Surabaya
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon mengakui, rencana dialog dengan para mahasiswa Papua di Asrama Jalan Kalasan Surabaya batal dilakukan, Rabu (21/8/2019).
Fadli Zon dan rombongan anggota DPR RI dapil Papua dan Papua Barat diketahui tidak dapat masuk ke dalam asrama mahasiswa Papua.
Mereka kemudian mengadakan pertemuan dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Luki Hermawan.
• Penghuni Asrama Mahasiswa Papua Cenderung Tertutup Pasca Insiden Bentrok, DPR RI Angkat Bicara
• Prihatin Bentrok Mahasiswa Papua, Arema FC Klaim Banyak Kedekatan dengan Papua yang tak Pernah Lepas
Meski begitu, dalam wawancara dengan media usai pertemuan tertutup dengan Gubernur Khofifah dan Kapolda Luki, Fadli Zon membantah bahwa ia dan rombongan diusir atau mengalami penolakan.
"Kedatangan kami di Jawa Timur ingin mendapatkan informasi-informasi terkait insiden yang ternyata sensitif," kata Fadli Zon dalam wawancara di Gedung Negara Grahadi
"Maka kami mencoba berkomunikasi dengan mahasiswa Papua yang menjadi penghuni asrama, kami tadi melalui Pak Willem Wandik," sambung dia.
Willem Wandik adalah warga Papua yang juga pernah lima tahun menghuni asrama Kalasan.
Karena itu, Willem Wandik dianggap memiliki kedekatan untuk menjalin komunikasi.
• Polda Jatim Undang 3 Pimpinan Ormas, Bahas Insiden Bentrok Mahasiswa Papua dan Ormas di Surabaya
Pada awal komunikasi dengan ketua asrama Kalasan, mereka menyatakan kesediaan untuk ditemui anggota DPR RI.
"Tadi ada kesediaan dialog dari mahasiswa Papua. Tapi tiba-tiba tidak ada komunikasi lagi, ponselnya tidak bisa dihubungi," kata Fadli Zon.
"Namun, begitu, kita akan upayakan lagi untuk bisa berdialog dengan mereka," tambah dia.
Fadli Zon berjanji akan mengusut jelas semua insiden yang membuat adanya gejolak kedamaian di Papua, mulai dari perobekan bendera hingga ujaran yang diangga rasis.
"Jari pengusiran tidak ada. Sebelumnya sudah komunasi dengan ketua asrama, begitu sampai di sana handphonenya tidak bisa dihubungi," kata Fadli Zon.
• Bahas Konflik Papua, Kemendagri Gagas Pertemuan Tiga Gubernur dengan 2 Menteri di Jatim Akhir Bulan