Berita Batu
Harga Jual Komoditas Anjlok dan Sulit Pemasaran, Petani Stroberi Pandanrejo Mengeluh ke Pemkot Batu
Para petani stroberi di Kota Batu mengeluh mengalami kerugian, minta pemkot bantu menyelesaikan persoalan.
Penulis: Benni Indo | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Para petani stroberi di Kota Batu mengeluh mengalami kerugian, minta pemkot bantu menyelesaikan persoalan
TRIBUNMADURA.COM, BATU - Petani stroberi di Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, mengalami kerugian.
Para petani stroberi merugi akibat harga jual komoditasnya anjlok hingga mencapai jutaan rupiah.
Direktur Bumdes Kota Batu, Raharjo Muklas Rofiq menjelaskan, selain harga komiditi yang turun, petani stroberi juga mengalami kendala pemasaran.
• Terlibat Kasus Korupsi, Dua Pejabat Disdik Sampang Diberhentikan Sementara, Gajinya Juga Dipotong
• Berikut Nama-Nama Anggota DPRD Kota Malang Periode 2019-2024, Pelantikan Digelar Akhir Pekan ini
Raharjo Muklas Rofiq berharap, Pemkot Batu dapat membantu menyelesaikan persoalan petani stroberi itu.
"Tiap kali memasuki masa panen, hasil pertanian yang melimpah membuat harga turun dan sulit pemasaran," kata Raharjo Muklas Rofiq, Kamis (22/8/2019).
"Kalau ingin Desa Berdaya dan Kota Berdaya harus ada sinergi antara petani di desa dan pengusaha di kota,” sambung dia.
Menurut dia, petani stroberi mulai memikirkan untuk bertanam selain stroberi.
Padahal Desa Pandanrejo merupakan destinasi wisata petik stroberi yang digadang-gadang oleh Pemkot Batu.
• Berstatus Terdakwa Kasus Jual Beli Tanah, Caleg Nasdem Tetap Dilantik Jadi Anggota DPRD Gresik
Raharjo Muklas Rofiq mengatakan, saat ini sudah banyak desa berdaya, salah satunya di Desa Pandanrejo.
Namun, kata dia, perlu kontribusi kota agar produk desa bisa dimanfaatkan.
“Sekarang desa sudah berdaya. Tinggal kota yang menyerap hasil pertanian tersebut,” terangnya.
Ia juga mendorong agar wisatawan bisa datang ke Desa Pandanrejo untuk petik stroberi.
Namun, bagi Raharjo, adanya keterlibatan Pemkot Batu akan banyak membantu untuk mengarahkan wisatawan ke wisata petik stroberi.
"Pemerintah dan pengusaha setidaknya mau membantu pemasaran dengan mengarahkan ke petani. Jangan hanya menyasar ke wisata buatan,” ungkapnya.
• Punya Tembok Setinggi 6 Meter, Lapas Kelas IIB Tulungagung sudah 3 Kali Dilempari Narkoba dari Luar
Untuk meminimalisir kerugian, pihaknya bakal menggelar pesta stroberi di Lumbung Stroberi Desa Pandanrejo.
Kepala Desa Pandanrejo, Abdul Manan mengaku, sering mendapat keluhan dari petani stoberi.
Petani terlanjur menanam stroberi sesuai arahan Pemkot Batu.
Mereka berharap visi misi Desa Berdaya Kota Berjaya bisa terwujud secara nyata di lapangan dan bisa dirasakan oleh kaum bawah.
"Petani sedang dirundung kegalauan dan kehilangan kepercayaan diri," ucapnya.
"Petani khawatir hasil panen rayanya tidak laku terjual dan membusuk merugikan mereka," tambah dia.
• Diajak Nonton Video Dewasa, Gadis Pasuruan Jadi Korban Pencabulan Tetangganya Selama 3 Tahun Lamanya
Desa Pandanrejo memiliki luas lahan stroberi yang dikelola Bumdes Raharjo di atas Tanah Khas Desa (TKD) sekitar 2 hektar.
Sedangkan lahan yang bekerja sama dengan milik warga ada sekitar 8-10 lahan dengan luas 2 hektar.
Setiap kali panen raya, seperti saat ini, per hektar mampu menghasilkan 1 hingga 3 kwintal.
Dengan harga jual per Kg 50-60 ribu tergantung dari grade.
Harga tersebut sangat murah karena saat harga normal per Kg mencapai 70-80 ribu.(Benni Indo)
• Dinas PMD Jatim Siap Berhentikan Pendamping Desa yang Terbukti Punya 2 Jabatan atau Rangkap Jabatan