Berita Sumenep
Tak Terima Adiknya Ditempeleng, Pria Sumenep Carok dengan Pemuda Desa, Tewas setelah Ditebas Celurit
Seorang warga Kabupaten Sumenep tewas setelah berkelahi karena tak terima adiknya ditempeleng orang.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Bahkan, saat proses penangkapan, tersangka berusaha melawan polisi.
"Tersangka sebelumnya melarikan diri dan saat ditangkap sempat ada perlawanan," katanya.
• Hindari Memisahkan Botol Plastik dengan Tutupnya saat akan Dibuang, Bisa Jadi Sampah di Lautan
Kasus carok atau pembacokan juga terjadi di Kabupaten Lumajang.
Seorang pria bernama Junaedi (54) warga Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, menjadi korban penganiayaan.
Mantan Kepala Desa Pasrujambe itu, dianiaya di rumahnya oleh Nanok Purwandono (42), warga Kecamatan Klakah, Jumat (8/3/2019) malam.
Kapolres Lumajang, AKBP M Arsal Sahban mengatakan, pihaknya saat ini telah mengamankan Nanok.
AKBP M Arsal Sahban menuturkan, penganiayaan itu bermula dari permasalahan pengelolaan tambang pasir.
• Oknum PNS Pemkab Jombang Ditangkap Polisi, Isap Sabu Bersama Pedagang Ayam di Rumahnya
Dalam laporannya, Junaedi mengatakan, Nanok bersama seorang temannya mendatangi rumahnya.
Sesampainya di depan rumah korban, pelaku berteriak dan meminta Junaedi untuk keluar menemuinya.
Saat bertemu, keduanya terlibat cekcok mulut dan saling dorong.
"Pelaku yang juga membawa senjata tajam berupa pisau mendorong korban untuk masuk ke dalam rumah," kata AKBP M Arsal Sahban, Minggu (10/3/2019).
"Di dalam rumah inilah pelaku langsung memukul muka korban," sambung dia.
• Presiden Jokowi Bakal Umumkan Lokasi Ibu Kota Negara yang Baru Siang ini, Berikut Pertimbangannya
Junaedi sempat melawan dan mengamankan pisau yang dipegang Nanok.
Ia juga sempat mengunci Nanok, namun pelaku berhasil kabur, setelah sebelumnya mengancam akan membunuh Junaedi.
"Dia kami tangkap atas kasus dugaan penganiayaan terhadap mantan Kepala Desa Pasrujambe. Ia langsung diamankan petugas ke Mapolres Lumajang untuk dimintai keterangan," jelas AKBP M Arsal Sahban.