6 Bocah Tenggelam di Bangkalan
Kapolres Bangkalan Pelototi Legalitas Tambang Galian C di TKP 6 Bocah Santri Tewas Tenggelam
Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono menghadiri langsung kegiatan olah tempat kejadian perkara (TKP) di kubangan
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Januar
Ringkasan Berita:
- Kapolres Bangkalan AKBP Hendro Sukmono memimpin olah TKP di kubangan air bekas tambang galian C di Bukit Jaddih, lokasi enam santri Ponpes Jabal Quran ditemukan tewas.
- Polisi menelusuri legalitas aktivitas tambang dan pihak yang bertanggung jawab atas area tersebut.
- Olah TKP oleh tim gabungan mengungkap tiga korban ditemukan pada kedalaman 1,5 meter.
Laporan wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono menghadiri langsung kegiatan olah tempat kejadian perkara (TKP) di kubangan air kawasan Bukit Jaddih,Desa Parseh, Kecamatan Socah, Jumat (21/11/2025).
Kubangan air itu tercipta karena aktivitas kegiatan tambang galian C, sebanyak 6 bocah santri Ponpes Jabal Quran ditemukan tewas tenggelam pada Kamis (21/11/2025).
Lokasi kubangan air itu menjadi tempat bermain terakhir bagi enam bocah santri, jaraknya sekitar 400 meter ke arah Timur ponpes. Namun bagi AKBP Hendro, bekas guratan ‘tangan’ kendaraan eskavator pada dinding tebing kubangan air itu menjadi titik awal untuk memulai langkah penyelidikan.
“Saya meminta Kasat Reskrim dan Kanit Tipiter (Tindak Pidana Tertentu) untuk memastikan kegiatan tambang itu, apakah statusnya legal atau ilegal?. Termasuk siapa yang bertanggung jawab atas pengelolaan lokasi yang menjadi TKP 6 santri meninggal tenggelam,” tegas Hendro di hadapan Wakapolres Bangkalan, Kompol Hj Hosna Nurhidayah dan Kasat Reskrim AKP Hafid Dian Maulidi.
Baca juga: Fakta Baru Tragedi 6 Santri Tewas Tenggelam di Bangkalan, Kedalaman Kolam hingga Hasil Sterilisasi
Kegiatan olah TKP kedua oleh personel gabungan Inafis Satreskrim Polres Bangkalan, Inafis Ditreskrimum Polda Jatim, dan Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jatim itu menguak sederet fakta. Salah satunya yakni, tubuh tiga korban di antaranya ditemukan pada kedalaman 1,5 meter atau setinggi dada orang dewasa.
“Dua tahun lalu lokasi itu masih ada kegiatan penambangan. Namun untuk saat ini, kami sedang mendalami karena kita bisa lihat masih ada kegiatan di sini,” tutur Alumnus Akpol 2025 itu.
Lokasi langsung ditutup
Sejak ditemukannya 6 jasad bocah santri tenggelam pada Kamis petang, pihak kepolisian langsung membentangkan police line pada portal yang menjadi satu-satu akses menuju lokasi kubangan air.
“Kami tutup terkait TKP nya. Tetapi berkaitan hal-hal lain, kami dalami,” tegas mantan Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya itu.
Atas tragedi duka, Hendro meminta tolong agar masyarakat tidak memviralkan video-video maupun foto tentang kondisi dari jenazah sebagai wujud rasa empati kepada para keluarga korban.
“Di satu sisi, ini sebuah peringatan untuk kita semua bahwa tidak boleh sembarangan terutama kepada anak-anak bermain di lingkungan ini. Kami sampaikan kepada kapolsek dan pengurus pondok, nanti kita siapkan tulisan larangan. Supaya masyarakat sekitar bisa lebih berhati-hati,” pungkasnya.
Sementara Pengasuh Ponpes Jabal Quran, Ustaz Muwafik mengungkapkan, pihaknya untuk sementara ini akan menyelesaikan terlebih dahulu kewajiban-kewajiban yang harus dilaporkan kepada pihak kepolisian.
“Setelah itu kami akan melakukan takziyah kepada para wali santri yang putra-putranya meninggal dunia,” singkat Muwafik kepada Tribun Madura.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
bocah tenggelam
Bukit Jaddih
Bangkalan
TribunMadura.com
Berita Bangkalan
Eksklusif
multiangle
meaningful
RunningNews
ViralLokal
| 39 Adegan Prarekonstruksi Ungkap Tewasnya 6 Santri Bangkalan: 4 Mengambang, 2 di Dasar Kubangan |
|
|---|
| Fakta Baru Tragedi 6 Santri Tewas Tenggelam di Bangkalan, Kedalaman Kolam hingga Hasil Sterilisasi |
|
|---|
| Polda Jatim Selidiki Tenggelamnya 6 Santri Bangkalan di Bekas Galian C, Singgung Gas Beracun |
|
|---|
| Penampakan Bekas Tambang Galian C di Bangkalan yang Tewaskan 6 Santri, Kedalaman 150 Sentimeter |
|
|---|
| Saksi: 6 Bocah Santri Tewas di Bangkalan Sempat Main Tahan Nafas Sebelum Sandal Mereka Mengambang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/madura/foto/bank/originals/SEJAUH-MATA-MEMANDANG-Kapolres-Bangkalan-AKPB-Hendro-Sukmono.jpg)