Berita Surabaya
Tersangka Ujaran Kebencian di Asrama Mahasiswa Papua Ternyata Berstatus ASN di Tambaksari Surabaya
Satu di antara pelaku baru insiden pengepungan Asrama Mahasiswa Papua merupakan seorang ASN.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Satu di antara pelaku baru insiden pengepungan Asrama Mahasiswa Papua merupakan seorang ASN
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Satu di antara pelaku baru insiden pengepungan Asrama Mahasiswa Papua, SA, diketahui berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Kabarnya, SA merupakan seorang ASN di Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya.
Kepala BPB Linmas Surabaya, Eddy Christijanto membenarkan status SA sebagai ASN di lingkungan Kecamatan Tambaksari.
• Tri Susanti alias Susi Resmi Ditahan, Kuasa Hukum Mengaku Kecewa Ada Penahanan Terhadap Kliennya
• Tri Susanti alias Susi Resmi Ditahan Polda Jatim setelah Diperiksa Penyidik Selama 11 Jam
Eddy Christijanto menyebut, SA merupakan staf Kecamatan Tambaksari.
"Staff kecamatan iya staff kecamatan, statusnya PNS," kata Eddy Christijanto saat dihubungi, Senin (2/9/2019).
Namun, Eddy Christijanto tak mau menyebut jabatan apa yang sedang diemban SA di Kecamatan Tambaksari.
"Tapi saya lupa namanya. Celukane (nama panggilan, red) Saiful, jenenge sopo (namanya siapa, red)," ujarnya.
Eddy Christijanto mengaku, berdasarkan informasi yang diperolehnya, SA memang memperoleh panggilan dari Polda Jatim untuk menjalani pemeriksaan sebagai tersangka.
"Hari ini atau besok ya dipanggil, saya belum klarifikasi ke yang bersangkutan," ucap Eddy Christijanto.
• Tak hanya Skandal Narkoba B.I eks iKON, Polisi Juga Bongkar Keterlibatan Mantan Bos YG Entertainment
"Surat panggilan itu datanya sudah ada di Pak Camat (Tambaksari, red)," ujarnya.
Eddy Christijanto mengatakan, masih akan mengkuti proses hukum yang sedang bergulir oleh penyidik Polda Jatim.
Termasuk, kata dia, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Pemkot Surabaya.
"Katanya kan ada bukti video, kita belum tahu videonya seperti apa," jelas Eddy Christijanto.
"Saya belum tahu. Tapi saya sudah laporkan ke Pak Fikser (Kabag Humas Pemkot Surabaya, red)," sambung dia.