Lagu Melow Iringi Bunuh Diri Mahasiswa Berprestasi ITB yang Depresi, Tinggalkan Pesan Putus Asa
Tulisan berbahasa Inggris itu diketik di sebuah aplikasi catatan di laptopnya yang masih menyala saat jenazah korban ditemukan.
Lagu Mellow Iringi Kematian Mahasiswa Berprestasi ITB yang Depresi, Tinggalkan Pesan Putus Asa
TRIBUNMADURA.COM - Kematian mahasiswa berprestasi ITB, meninggalkan banyak tanda tanya.
Saat bunuh diri, ia ditemukan tewas gantung diri, dan diiringi lagu yang diputar melalui Youtube.
Selain itu, dari lirik lagu yang ia dengar, memiliki nada yang melow, liriknya juga cukup menyentuh.
Dari berbagai barang bukti yang ada, polisi menyimpulkan sementara kalau dugaan bunuh diri mahasiswa tersebut adalah karena depresi.
Polisi menemukan pesan terakhir yang ditulis oleh Muhtar Amin (25), mahasiswa S2 ITB yang diduga bunuh diri di sebuah kamar indekos di Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Coblong, Kota Bandung pada Selasa (3/9/2019).
Tulisan berbahasa Inggris itu diketik di sebuah aplikasi catatan di laptopnya yang masih menyala saat jenazah korban ditemukan.
• BREAKING NEWS: Ratusan Massa di Sampang Madura Gelar Aksi Tolak Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan
• Masyarakat Diimbau Tak Mudah Beri Alamat, Ini Konsekuensinya Jika Beri Alamat secara Sembarangan
• Konsumsi Sabu Supaya Fit dan Ceria, Penyanyi Cantik ini Akui Sudah Enam Bulan Pakai Sabu
Hal tersebut dikatakan oleh Kapolsek Coblong, AKP Auliya Djabar saat dikonfirmasi melalui pesan singkat pada Rabu (4/9/2019).
"Di laptopnya ada tulisan 'sorry everyone. I just can't take it anymore'," kata Auliya menjelaskan.
Selain catatan tersebut, Auliya mengatakan bahwa saat kejadian gantung diri itu, korban memutar sebuah lagu.
Lagu yang tengah diputar saat kejadian tersebut diketahui sebagai original soundtrack game Bioshock Infinite yang berjudul Will The Circle Be Unbroken.
Lagu tersebut diketahui bernada melankolis serta memiliki lirik bertemakan kesedihan atau patah hati.
"Terlihat di laptopnya, korban sedang mendengarkan lagu untuk Ost sebuah game dari Youtube," ucapnya menambahkan.
Selain pesan terakhir tersebut, Auliya mengatakan bahwa menemukan bukti baru berupa obat-obatan dari kamar kos yang ditinggali oleh Muhtar.
Obat-obatan yang didapat dari Rumah Sakit Melinda itu, kata Auliya diperuntukkan pasien penderita depresi.