Berita Surabaya
Tersangka Pencabulan Anak Bersyukur Aksinya Diungkap Polisi, Ucapkan Terima Kasih dan Janji Bertobat
Tersangka pencabulan anak di bawah umur berterima kasih karena dirinya ditangkap polisi.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
"Ya malam hari, seminggu tiga kali, ganti ganti (korban), sehari cuma sekali," kata Muhajar Sidiq, Jumat (13/9/2019).
Ia menyebut, 19 korban anak di bawah umur memiliki rentang usia dari 14 tahun hingga 19 tahun.
• Petani Madura Diduga Perkosa Istri Tetangga, Luka Robek pada Bagian Kepalanya setelah Diamuk Massa
• Cewek Tomboy Ajak Pasangan Sejenisnya Menginap ke Hotel, Diduga Cabuli hingga Colok Kemaluan Pacar
Dari kesemua korban itu, ungkap Sidiq, ada satu korban yang paling sering ia perkosa.
"19 orang itu ada yang digauli terus, iya R (inisial) yang paling lama," ungkapnya.
Sidiq mengakui jika dirinya mengalami orientasi seksual yang berbeda dari kebanyakan orang.
"Iya saya kelainan, saya mau sama cowok, gak nonton film porno," ungkapnya.
Sementara itu, Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Festo Ari Permana menuturkan, tindak kekerasan seksual pada anak itu terungkap setelah ada pihak keluarga dari korban melapor ke Polres Tulungagung.
• Pelajar Tulungagung Jadi Tersangka Pencabulan Pasangan Sejenisnya, Kemaluan Korban Diduga Dicolok
• Polres Sampang Tindak 1.500 Lebih Pelanggar Lalu Lintas selama 2 Pekan Operasi Patuh Semeru 2019
Setelah ditindaklanjuti oleh kepolisian setempat bersama pihak Renakta Ditreskrimum Polda Jatim, ternyata korbannya bertambah menjadi enam orang.
Lalu, seiring dengan berkembangnya proses penyelidikan, polisi mencatat sedikitnya ada 19 korban.
"Kemudian dari keterangan mereka kamk himpum sedikitnya ada 19 korban yg kami himpun. Rata rata umur 14-19 tahun laki laki semua," kata AKBP Festo Ari Permana.
AKBP Festo Ari Permana menyebut, dari 19 korban itu, ada yang tinggal bertetangga dengan pelaku.
• Aksi Judi Pilkades Serentak di Jember Diungkap Polisi, Uang Puluhan Juta Jadi Barang Bukti
Namun, kata AKBP Festo Ari Permana, juga ada korban yang berasal dari desa lain.
"Korban tidak semua tetangga," tambahnya.
AKBP Festo Ari Permana juga menambahkan, cara pelaku menggaet calon korban terbilang cerdik.
"Jadi melihat korban kemudian berkenalan lalu diajak ke warkop, dilanjut dengan merayu, dan mengiming-imingi," pungkasnya.
• Polresta Sidoarjo Kenalkan SKCK Keliling Online, Tak Perlu Datang ke Kantor Polisi Buat SKCK