Mulanya Adik Mengira Kakaknya Buang Air Besar di Kandang Kambing, Namun Malah Berujung Histeris
Awalnya, pria berusia 53 tahun itu sempat dikira ingin buang air besar di blandar dekat kandang kambing di rumahnya, Sabtu (28/9/2019).
Seorang kiai di Kabupaten Tuban ditemukan tak bernyawa di kamar kost, Jalan Dondong, Perumahan Tuban Akbar, Kecamatan Tuban, Kamis (5/9/2019) siang.
Kiai yang diketahui bernama Nur Efendi (49) itu, merupakan warga Desa Sambonggede, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban.
Menurut keterangan polisi, sebelum mengembuskan nafas terakhir, Nur Efendi sempat melakukan panggilan video atau video call kepada istrinya Tri Dwi Puji Astuti, Rabu (4/9/2019) pukul 07.44 WIB.
Lalu, keesokan harinya, Efendi yang dihubungi istri, tidak ada jawaban hingga menimbulkan kecurigaan.
Sang istri kemudian memutuskan mendatangi rumah kos tempat sang suami tinggal.
Setelah tiba di rumah kos suaminya, perasaan Tri Dwi Puji Astuti menjadi semakin cemas.
Ia memutuskan untuk menggedor pintu rumah kos suaminya, setelah diketuk berkali-kali tapi kunjung dibuka.
Tri Dwi Puji Astuti akhirnya meminta tolong kepada pemilik kos untuk mengecek keadaan suaminya.
Saat pemilik kos mengintip celah ventilasi kamar, korban terlihat membujur kaku di atas tempat tidur.
Sang pemilik kos memutuskan untuk membuka paksa jendela kamar itu.
• Mau Pulang ke Jember Cegat Bus di Jalan Raya Sampang, Wanita Bernama Ika Harus Mendekam di Penjara
• Rumah Diberi Tulisan Keluarga Miskin Penerima Bantuan, Ribuan KK Undur Diri dari PKH, ini Alasannya
• Ribuan Santri Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Gelar Salat Istisqa untuk Redam Bencana Negeri
"Berdasarkan keterangan istri sebelum meninggal sempat video call dulu Rabu," kata Kapolsek Tuban, Iptu Geng Wahono.
"Istri kaget begitu mengetahui suami meninggal di dalam kamar," sambung dia.
Iptu Geng Wahono menuturkan, korban sendiri sudah sekitar 3 bulan terakhir ini tinggal di rumah kost.
Sehari-harinya, korban bekerja sebagai wiraswasta dan juga seorang kyai.
Dia menjelaskan, dari hasil pemeriksaan sementara di TKP, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan di tubuh korban.
Dugaan kuat, korban meninggal dunia karena terkena serangan penyakit jantung.
Hal itu diperkuat ditemukannya bercak darah yang keluar dari mulut korban.
"Dugaannya karena serangan jantung, bukan yang lain," jelas Iptu Geng Wahono.
"Korban lalu dievakuasi ke RSUD kemudian dikebumikan," pungkasnya.(nok)