Berita Pamekasan
Hari Batik Nasional, Putra-Putri Batik Pamekasan Ajak Generasi Muda Pakai Batik untuk Sehari-Hari
Putra-Putri Batik Pamekasan 2019 mengajak generasi muda untuk lebih mencintai batik pada Hari Batik Nasional.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Putra-Putri Batik Pamekasan 2019 mengajak generasi muda untuk lebih mencintai batik pada Hari Batik Nasional
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Sejak zaman dahulu, Indonesia telah dikenal oleh bangsa-bangsa di dunia akan kekayaan budayanya.
Salah satu karya budaya bangsa yang sangat dikagumi oleh bangsa lain adalah batik.
Tahun 2009, UNESCO telah mengakui Batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia dan memberikan penghargaan sebagai “Intangible Heritage of Humanity”.
• Mengenal Lebih Dekat Desainer Batik Asal Pamekasan Madura Herdyanto Wijaya, Punya Segudang Prestasi
Oleh karena itu sebagai warisan budaya bangsa, batik perlu senantiasa dilestarikan, terutama oleh generasi muda agar batik tidak punah oleh perkembangan zaman dan teknologi.
Kendati demikian, Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Ikatan Pecinta Batik Nusantara memprakarsai penyelenggaraan kegiatan Pemilihan Putra Putri Batik Nusantara (PPBN) yang pertama kali pada tahun 2011.
Hadirnya Putra-Putri Batik diharapkan mampu melestarikan kebudayaan nusantara, khususnya batik.
Lain dari pada itu, hadirnya Putra-Putri Batik dengan tujuan untuk menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan akan warisan budaya Indonesia khususnya di kalangan generasi muda.
Bertepatan dengan momentum Hari Batik Nasional yang ke-10 tahun, Putra-Putri Batik Pamekasan 2019 memberikan pesan dan makna bagi kekhasan batik nusantara dan batik Pamekasan, Madura.
• Perempuan Muda Surabaya Dibekuk saat Menginap Sendirian di Kamar Hotel, Terciduk Simpan Barang ini
Putra Batik Pamekasan 2019, Am Fatlur Rahman mengatakan, memaknai momentum Hari Batik Nasional dengan cara mengajak pemuda-pemudi lebih mengenal batik, dan peduli terhadap batik.
Dirinya meminta agar masyarakat mulai mengubah paradigma bahwa batik bukan hanya pakaian resmi saja, melainkan juga bisa dipakai sebagai pakaian sehari-hari.
"Dengan cara memakai batik dalam keseharian kita, akan semakin memperkuat ciri khas Budaya Indonesia, bahwa batik adalah warisan nusantara yang harus kita lestarikan," katanya.
Selain itu, Am Fatlur Rahman mengaku, dirinya sebagai Putra Batik Pamekasan terpilih tahub 2019, akan selalu melestarikan batik Indonesia khususnya batik Pamekasan, dengan cara memakai batik dalam kehidipan sehari-hari.
"Saya juga akan mengenalkan batik ke seluruh elemen masyarakat agar juga banyak orang yang membeli batik," ucap dia.
• Pilkades Serentak di Kota Batu Disiarkan secara Langsung, Dapat Apresiasi Wali Kota Dewanti Rumpoko
"Dengan begitu, para pengrajin batik akan semakin banyak dan tentunya kehidupannya akan semakin sejahtera," ujarnya.
Demi kelestarian batik Pamekasan, Am Fatlur Rahman berharap agar setiap kalangan masyarakat Pamekasan dapat membantu dalam mempromosikan batik khasa Pamekasan, dengan cara memakai batik setiap pergi ke kantor atau saat bepergian berwisata.
Dengan begitu, kekhasan batik Pamekasan akan menjadi identitas bagi kalangan masyarakat luar.
"Saya mengajak kepada generasi muda, jangan pernah malu untuk memakai batik Pamekasan, dan juga menjadikan batik sebagai salah satu potensi wisata di Pamekasan," ajaknya.
• Sempat Tertunda Sebulan, Politisi PKS Mashuri Hariyanto Resmi Dilantik sebagai Anggota DPRD Jember
Sementara Putri Batik Pamekasan 2019, Rahajeng Oktaviona Regina Firdaus Hari Batik Nasional adalah momen agar masyarakat, khususnya generasi muda, lebih mengenal dan mencintai tentang batik.
Rahajeng Oktaviona Regina Firdaus berharap, generasi muda bisa menjadikan batik sebagai sebuah trend dalam pakaian masa kini.
"Caranya mudah, bisa dimulai dari langkah yang sederhana terlebih dahulu. Seperti, mengenal lebih dalam lagi tentang batik itu sendiri," katanya.
"Lalu melestarikannya dengan cara penggunaan dan mengkreasikan batik dalam kehidupan sehari-hari. Misal pada bidang fashion yang lagi berkembang saat ini," sambung dia.
• Dua Wanita Kurir Sabu Menangis di Sel Penjara, Dituntut 20 Tahun karena Terbukti Bawa Narkoba 4 Kg
Rahajeng juga mengatakan, dengan mempromosikan batik baik secara langsung maupun melalui media sosial, akan berdampak baik bagi kelestarian batik itu sendiri.
Selain itu bisa mengenalkan potensi batik yang dimiliki oleh Kabupaten Pamekasan.
"Mencintai batik perlu dimulai dari diri sendiri, awalnya mengenali, lalu mempelajari dan mencintai lebih dalam tentang batik," ucap dia.
"Setelah itu mulai mempromosikannya pada seluruh masyarakat tentang pentingnya melestarikan batik sebagai warisan budaya Indonesia," katanya.
• Lihat Bengkel Motornya Dilalap Api, Pria Surabaya Tampak Shock dan Nyaris Ambruk ke Tanah