Berita Sidoarjo
Jadwal dan Lokasi Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Wilayah Jawa Timur, Berlangsung Selama 5 Hari
Sejumlah wilayah di Jawa Timur akan mengalami fenomena Hari Tanpa Bayangan selama lima hari berturut-turut.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Sejumlah wilayah di Jawa Timur akan mengalami fenomena Hari Tanpa Bayangan selama lima hari berturut-turut
TRIBUNMADURA.COM, SIDOARJO - Fenomena Hari Tanpa Bayangan akan terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Timur.
Hari Tanpa Bayangan akan berlangsung selama lima hari, yakni mulai 11 - 15 Oktober 2019.
Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda, Teguh Tri Susanto mengatakan, wilayah yang pertama kali terkena fenomena Hari Tanpa Bayangan adalah Kabupaten Sumenep.
• Surabaya akan Mengalami Fenomena Hari Tanpa Bayangan pada 12 Oktober, Berlangsung Dua Menit Saja
"Setelah itu bergeser ke Bangkalan dan Tuban," ujar Teguh Tri Susanto kepada TribunJatim.com (Grup TribunMadura.com), Jumat (11/10/2019).
"Baru, keesokan harinya ke wilayah Pamekasan, Surabaya dan Sidoarjo," sambung dia.
Teguh Tri Susanto mengungkapkan, fenomenaHari Tanpa Bayangan di wilayah Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo akan terjadi pada pukul 11.15 WIB.
"Nantinya untuk wilayah yang terakhir kali mengalami Hari Tanpa Bayangan adalah Kabupaten Banyuwangi," jelas Teguh Tri Susanto.

• Jangan Lewatkan Fenomena Hari Tanpa Bayangan Kulminasi Bulan Oktober Mendatang, Cek Lokasi Berikut!
"Fenomena rutin tahunan tersebut dapat dirasakan masyarakat Banyuwangi pada pukul 11.08 WIB," tambahnya.
Teguh Tri Susanto mengimbau kepada masyarakat Jawa Timur agar memperhatikan jam berlangsungnya Hari Tanpa Bayangan.
Kata dia, fenomena itu hanya berlangsung cukup singkat, yaitu berkisar antara dua dan tiga menit saja.
"Cara untuk mengetahuinya sangat mudah, yaitu cukup berdiri di tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung," ucap dia.
• Ribuan Warga Palengaan Laok Pamekasan Gelar Salat Istisqo Bersama TNI-Polri, Minta Turun Hujan
'Namun, tetap harus berhati hati karena cuacanya cukup panas, sehingga perlu menyiapkan air minum yang banyak agar tidak dehidrasi," jelasnya.
Dia menambahkan bahwa fenomena tersebut tidak menyebabkan dampak kepada penerbangan atau pelayaran.
"Mungkin dampak yang dirasakan cuma lebih panas saja dari hari biasa," katanya.
"Kemungkinan mengalami kenaikan suhu hanya setengah derajat celcius saja dari yang biasanya sekitar 35 derajat celcius," tandasnya.
• Gara-Gara Kotoran Sapi yang Terbakar, Satu Rumah di Gresik Ludes Dilalap Si Jago Merah