Berita Viral
Anak di Probolinggo Bongkar Makam Ibu Usai 40 Hari Dimakamkan, Jenazah Masih Utuh Lalu Dibawa Kesini
Anak di Probolinggo Bongkar Makam Ibu Setelah 40 Dimakamkan, Jenazah Utuh Lalu Dibawa ke Tempat ini
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Mujib Anwar
Anak di Probolinggo Bongkar Makam Ibu Setelah 40 Dimakamkan, Jenazah Utuh Lalu Dikembalikan dan Dibawa ke Tempat ini
TRIBUNMADURA.COM, PROBOLINGGO - Pemerintah Desa Kedungsumur, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo akhirnya menutup makam Sumarto di desa setempat menggunakan bambu dan batu, usai kasus anak bongkar makam ibu viral di medis sosial.
Hal itu dilakukan agar kejadian pembongkaran makam Sumarto setelah 40 dimakamkan, oleh anak kandungnya Nasir tidak terjadi kembali.
Kejadian anak bongkar makam ibu di Kabupaten Probolinggo ini viral di media sosial. Terlebih kondisi jenazah Sumarto yang makamnya dibongkar oleh anak kandungnya sendiri dalam keadaan utuh.
Kepala Desa Kedungsumur Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo Muhammad Hasyim, Selasa (15/10/2019) mengatakan, penutupan makam yang telah dibongkar ini dilakukan untuk mengantisipasi agar kejadian itu tidak terulang kembali.
Ia menjelaskan, selain ditutup, pihaknya juga menyiagakan warga di makam desa setempat usai viralnya kasus anak bongkar makam ibu.
Tujuannya, untuk menjaga dan mengawasi jika sewaktu - waktu Nasir ini kembali lagi.
"Ada yang giliran menjaga di makam. Kami siapkan untuk antisipasi jika masih ada upaya dari Nasir yang masih kangen ke ibunya, meski yang bersangkutan sudah meninggal dunia," ujarnya.
• Polisi Temukan Titik Terang Kasus Suami Bakar Istri, Ponsel Pelaku Terlacak, Motif Sedang Didalami
• Dapat Tumpangan Mobil di Surabaya Bayar Rp 10 Ribu, Emak-emak Lamongan ini Malah Berikan Rp 36 Juta
• Sudah Bayar Asuransi Anak Hingga Rp 36 Juta, Wanita Lamongan ini Masih Ditagih: Hal Aneh Terbongkar
• Terungkap, Suami Bakar Istri di Surabaya Ternyata Pedagang di Royal Plaza, Tim Inafis Turun Tangan

Hasyim mengaku juga sudah koordinasi dengan Pemdes Batur dan unsur tiga pilar.
Ia sudah meminta pihak - pihak terkait untuk segera merujuk Nasir ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang, Malang.
"Informasi terakhir yang kami dapatkan, Dinkes Kabupaten Probolinggo akan datang dan akan membujuk agar Nasir mau dirawat di RSJ.
Ini kami sedang mengupayakannya agar Nasir mau dipindah," jelasnya.
Kapolsek Pakuniran Iptu Haby Sutomo menjelaskan, dari hasil koordinasi unsur 3 pilar dan beberapa pihak, ada wacana dan rencana makam Sumarto, ibunda Nasir ini dicor.
Pengecoran dilakukan agar Nasir tidak bisa membongkar kembali makam ibundanya ini.
Akan tetapi, langkah pengecoran makam ini perlu dikoordinasikan dan dibicarakan lebih lanjut dengan keluarga besarnya.
"Kami menduga, Nasir ini masih berambisi ingin membawa pulang jasad ibundanya.
Ia masih kangen dan menganggap bahwa ibunya ini pergi ke hutan mencari kayu, bukan meninggal dunia.
Makanya kami mengantisipasi hal - hal tersebut," jelasnya.
Bahkan, kata dia, hingga hari ini, kondisi Nasir masih belum stabil.
Yang bersangkutan jarang pulang, setelah perbuatannya membongkar makam dan membawa pulang jasad ibunya pulang ke rumah ketahuan.
Informasi yang didapatkan, Nasir masih sering masuk hutan dan tidak tahu kenapa. Pulang ke rumahnya pun jarang. Sekalinya pulang, itupun tidak lama.
Di sisi lain, tepat hari ini, 40 hari meninggalnya ibunda Nasir, Sumarto. Ibunda Nasir meninggal di usianya yang ke-70. Yang bersangkutan meninggal karena sakit.
Sebelumnya, pada Jumat (11/10/2019), Nasir secara tiba-tiba membongkar makam ibundanya di Desa Kedungsumur, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo.
Ia membongkarnya seorang diri. Setelah menggali makam ibundanya, ia membawa jasad itu pulang ke rumah.
Nasir memasukkan jasad ibunya yang nyaris masih utuh itu ke dalam sebuah karung.
Lantas, Nasir membopongnya. Ia membawa karung itu pulang ke rumahnya.
Padahal, medan jalan yang dilalui Nasir ini tidak mudah. Ia harus menyeberangi sungai dan sawah untuk sampai di rumahnya.
Maklum saja, makam dan rumah Nasir ini berbeda. Rumah Nasir masuk di Desa Batur, Kecamatan Gading.
Kedua desa beda kecamatan ini lokasinya berdekatan, hanya dipisahkan oleh sungai.
Setelah sampai di rumah, aksi itu diketahui Sul, kakak keduanya. Sul ini marah ke Nasir.
Tapi, setelah sadar adiknya ini sedikit mengalami gangguan jiwa, Sul akhirnya mengecilkan suaranya.
Sul lantas membujuk adiknya ini. Ia membujuk agar adiknya mau mengembalikan jasad ibunya ke kuburan.
Dengan segala cara dan rayuan, Nasir akhirnya menuruti kemauan Sul.
Nasir mengembalikan jasad ibunya ke makam yang sudah digalinya ini.
Ia memasukkan sendiri jasad ibunya yang masih utuh meski sudah 40 hari dimakamkan.
Tanpa bantuan siapapun, Nasir menarik jasad ibunya ke dalam makam tanpa dibaluti sehelai kain kafan.
Itu terekam dalam video yang viral di media sosial.