Banser GP Ansor Diserang

Polisi Tetapkan Satu Tersangka Penyerangan Banser NU di Tulungagung, Pelaku Punya Peran Lempari Batu

Polisi Menetapkan Satu Tersangka Kasus Penyerangan Banser NU di Kecamatan Bandung, Tersangka Punya Peran sebagai Pelempar Batu.

Penulis: David Yohanes | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/DAVID YOHANES
Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia saat konferensi pers penetapan tersangka pelempar batu kepada Banser, Selasa (15/10/2019) 

Diduga Buntut Konflik Perguruan Silat

Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia mengaku bergerak cepat, menindaklanjuti penyerangan anggota Banser GP Ansor di Kecamatan Bandung, Minggu (14/10/2019) sore.

Hasilnya empat orang warga diamankan dan dimintai keterangan di Mapolres Tulungagung.

“Kami bekerja sampai subuh tadi, dan ada empat orang yang sedang dimintai keterangan,” ujarnya, Senin (14/10/2019).

Namun empat orang ini masih sebatas saksi, dan belum ada tersangka yang ditetapkan.

Madura United Tanpa Jaimerson Xavier dan Slamet Nurcahyo Lawan Semen Padang di Stadion H Agus Salim

Meski demikian, masih menurut EG Pandia, sudah ada indikasi nama sebagai pelaku penyerangan.

“Kami mohon waktu untuk mencari bukti dan saksi,” katanya.

Menurut Kapolres Tulungagung, dugaan sementara kejadian ini dipicu oleh konflik lama antar perguruan silat.

Sebelumnya memang ada apel akbar Banser di Pantai Prigi, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.

Namun ternyata dalam kegiatan ini ada anggota perguruan pencak silat Pagar Nusa (PN).

“Saat rombongan PN melintas di lokasi, ada konflik dengan warga setempat,” tutur EG Pandia.

Namun polisi belum berani memastikan, apakah penyerang dari anggota perguruan silat yang lain.

Sulli Pernah Isyaratkan Penderitaan yang Dialami, Eks Member f(x) ini Akui Sulit Percaya Orang Lain

Rombongan pertama ini berhasil dihalau, namun warga setempat masih bersiaga di sekitar lokasi.

Kemudian datang rombongan Banser yang melintas di lokasi, kemudian diserang.

“Jadi Banser ini lewat belakangan, kemudian jadi sasaran penyerangan,” ungkap EG Pandia.

Kapolres Tulungagung berjanji akan menuntaskan kasus ini secepatnya, sesuai tuntutan Banser.

Lebih jauh Kapolres membantah, polisi melakukan pembiaran saat kejadian.

Diakuinya, saat itu memang ada anggota polisi yang melakukan pengamanan.

Namun polisi tidak serta merta melakukan penangkapan karena kondisi chaos.

Kim Tae Hee Buka Peluang Bintangi Drama Korea Terbaru tvN, Comeback Pertama setelah 5 Tahun Vakum

Polisi hanya menghalau massa penyerang, dan memastikan rombongan Banser lekas melintas.

Masih menurut Kapolres Tulungagung, sejauh ini baru ada satu korban yang melapor atas nama Suwardi, anggota Banser Trenggalek.

“Silakan melapor jika ada korban lain. Nanti kita buktikan dengan visum,” pungkas EG Pandia.

Rombongan Banser GP Ansor diserang di Desa Talun Kulon, Kecamatan Bandung, usai apel akbar di Pantai Prigi, Kecamatan Watulimo, kabupaten Treggalek.

Dua orang harus menjalani perawatan medis karena luka di bagian kepala.

Penyerangan ini diduga dilakukan sekelompok orang dengan latar belakang pergurun silat.

Autopsi Sulli Rampung, Mantan Member f(x) Disebut Tak Cantumkan Komentar Jahat Alasan Bunuh Diri

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved