Berita Surabaya

Lewat Jalan A Yani Pakai Honda GL Max 'Lihat' Kemacetan, Warga Sidoarjo & Ponorogo ini Dihajar Massa

Lewat Jalan A Yani Surabaya Pakai Honda GL Max 'Lihat' Kemacetan, Warga Sidoarjo & Ponorogo ini Dihajar Kelompok Massa

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Mujib Anwar
Net
Ilustrasi - Lewat Jalan A Yani Surabaya Pakai Honda GL Max 'Lihat' Kemacetan, Warga Sidoarjo & Ponorogo ini Dihajar Kelompok Massa 

Lewat Jalan A Yani Surabaya Pakai Honda GL Max 'Lihat' Kemacetan, Warga Sidoarjo & Ponorogo ini Dihajar Kelompok Massa

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Pengeroyokan kelompok massa terhadap dua orang asal Sidoarjo dan Ponorogo terjadi di Jalan A Yani Surabaya, Minggu (27/10/2019)

Warga Sidoarjo dan Ponorogo tersebut menjadi bulan-bulanan dan korban pengeroyokan kelompok massa tak dikenal, setelah mengira, bahwa di Jalan A Yani Surabaya, terjadi kemacetan arus lalu lintas.

Kronologi pengeroyokan yang dilakukan sekelompok massa yang tak dikenal terhadap dua pria di Jalan Frontage A Yani Surabaya akhirnya terungkap.

Dua korban itu, bernama Dio Putra Pratama warga Sedati, Sidoarjo.

Dan, Dedi, warga asal Ponorogo yang tinggal di Waru, Sidoarjo.

Malam Minggu Bareng Kekasih, Wanita Muda ini Tewas setelah Terpental dari Motor dan Terlindas Truk

Dikeroyok Empat Orang Sekaligus, Pria Pamekasan Justru Ditahan Polisi, Kuasa Hukum Merasa Tak Terima

Informasi yang dihimpun TribunJatim.com (Grup Tribunmadura.com), keduanya saat itu berboncengan menaiki motor Honda GL Max melintas di kawasan frontage Jalan A Yani dari arah Wonocolo, Surabaya menuju ke arah Waru, Sidoarjo.

Mereka baru saja kembali menghadiri sebuah acara di kawasan Surabaya Barat.

Dan berniat kembali pulang ke kawasan Waru, Sidoarjo.

Setibanya di kawasan Jalan A Yani No 317, Dukuh Menanggal, Gayungan, Surabaya, di depan warga Sidoarjo dan Ponorogo yang mengendarai Honda GL Max tersebut tampak kepadatan kendaraan yang berujung menjadi kemacetan.

Keduanya mengira kemacetan itu disebabkan adanya kerumunan massa yang menggebuki maling ataupun insiden kecelakaan.

Khianati Persahabatan, Pemuda Lumajang Lampiaskan Kencani PSK di Apartemen Surabaya Pakai Trik Haram

Bermaksud Merampok Mesin ATM, Pria ini Justru Tewas Akibat Kecerobohannya, Aksinya Terekam CCTV

Lantaran penasaran dengan situasi tersebut, keduanya mendekati sumber kemacetan tersebut.

Tak disangka keduanya justru menjadi bulan-bulanan sekelompok massa yang tak dikenal.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran membenarkan ada dua kelompok terlibat bentrok di kawasan jalan tersebut sore tadi.

Namun pihaknya belum bisa memastikan kelompok tersebut dari bernama siapa berasal dari mana dan memiliki latar belakang apa.

"Iya benar. Kami belum bisa mengidentifikasi kelompok, karena yang melakukan pengeroyokan tidak mengunakan uniform tertentu," katanya saat dihubungi awakmedia.

Kendati begitu, pihaknya terus melakukan penyelidikan terkait kasus pengeroyokan yang terjadi di kawasan jalan tersebut yang berujung dua korban luka.

"Yang penting kami melakukan penyelidikan kejadian itu. Kami ungkap siapa pelaku.

Nanti bisa diketahui siapa pelakunya," jelasnya.

Ia juga menyampaikan kondisi terkini dua korban pengeroyokan tersebut.

Bahwa saat ini keduanya sudah ditangani tim kedokteran RS Bhayangkara Polda Jatim.

"Korbanya ada dua. Sudah dibawa ke rumah sakit Bhayankara Polda Jatim," tegasnya.

Korban Dirawat di RS Bhayangkara

Kondisi kesehatan dua pria korban pengeroyokan di Jalan A Yani Surabaya oleh sekelompok massa tak dikenal berangsur membaik.

Dio Putra Pratama, warga Sidoarjo, dan Dedi, warga Ponorogo, dikabarkan oleh pihak rekan dan keluarga telah dalam keadaan siuman.

Kondisi mereka berangsur stabil, saat ini masih terus berada dalam pengawasan dokter RS Bhayangkara Surabaya, sebelum akhirnya diperkenankan melanjutkan pemulihan kesehatan di kediamannya masing-masing.

Ayah Dio, Bambang mengaku, dirinya masih shock mendengar kabar bahwa anaknya menjadi korban pengeroyokan sekelompok massa.

Dirinya mengaku masih belum tahu pasti penyebab anaknya menjadi korban pengeroyokan tersebut.

Ia saat ini masih ingin berfokus pada kondisi kesehatan anaknya yang masih dirawat dan memasrahkan semuanya pada pihak kepolisian.

"Kalau kronologi lengkap ada di polisi aja mas.

Saya jujur masih syok ini dengar kabar ini," katanya pada awakmedia di halaman parkir RS Bhayangkara Surabaya, minggu (27/10/2019).

Sementara itu, teman Dedi, Bimo (42) mengatakan, kondisi Dedi dan Dio terbilang stabil.

Kalau dilihat luka yang mereka dera, luka yang dialami Dio justru lebih parah ketimbang Dedi.

"Dio malah yang parah, kepalanya luka lalu wajahnya sisi kiri lebam," jelas pria berjaket putih itu.

Sedangkan Dedi, lanjut Bimo, mengalami luka luar seperti lebam pada bagian kepala, dan mengeluh merasakan pusing pada kepalanya.

"Malah Dedi merasa bersalah gak enak karena ngajak Dio," jelasnya.

Bimo mengaku tak mengetahui detail kronologi pengeroyokan di Jalan A Yani Surabaya yang menimpa rekannya itu.

Namun yang ia tahu, Dedi yang saat itu berboncengan dengan Dio menaiki motor Honda GL Max hendak pulang ke sebuah Toko Showroom kendaraan di kawasan Waru, Sidoarjo.

Karena selama ini Toko Showroom tersebut menjadi tempat kerja sekaligus tempat tinggal Dedi di Sidoarjo.

"Dio itu anak magang SMK di showroom tersebut tapi diajak Dedi lihat istigotsah, mau pulang," katanya.

"Mereka itu mau pulang ke showroom eh malah kena cegat, kan memang diberhentikan semua tadi mobil-mobil juga dicegat," tambahnya.

Apalagi, ungkap Bimo, keduanya saat berboncengan berdua dan melintas di frontage road Jalan A Yani Surabaya, Siwalankerto, tidak tergabung dalam iringan motor kelompok manapun.

Sejauh ini, lanjut Bimo, kondisi keduanya telah stabil, dan berangsur membaik.

"Sudah bisa bicara, cuma si Dedi tadi mengeluh pusing kepala," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved