Istri Umar Patek jadi WNI
Nostalgia Kisah Cinta Napi Terorisme Umar Patek dan Istri, dari Camp Filipina Hingga Selalu Bersama
Berulang kali pria asal Jawa Tengah dengan nama asli Hisyam bin Ali Zain itu tersenyum ketika berkisah tentang cintanya dengan Ruqayyah
Penulis: M Taufik | Editor: Aqwamit Torik
Apalagi, camp mujahidin di Mindanao ketika itu punya adat menggelar selebrasi berupa lempar senjata ke atas ketika ada pesta pernikahan.
"Kami harus menjamin keamanan dia dan keluarganya.
Sehingga saat itu selebrasi ditiadakan.
Dan teman-teman bersedia demi menjamin keamanan warga sipil.
Karena ketika itu, kami memang tidak melawan warga sipil," papar pria berjenggot lebat tersebut.

• Hamil Duluan Korban Perbuatan Pria Dewasa, Sebanyak 23 Gadis Muda Kota Kediri Gelar Pernikahan Dini
• Legenda Persebaya Anang Maruf eks Driver Ojek Online Kena Musibah, Honda Beat Miliknya Dicuri Maling
• BREAKING NEWS - Istri Napi Terorisme Umar Patek Resmi jadi Warga Negera Indonesia, Ada Kepala BNPT
Dari situ, Patek dan Gina pun resmi jadi suami istri.
Mereka tinggal bersama.
Sampai pada 2009 Umar Patek ke Indonesia dan ikut terlibat aksi terorisme di tanah air.
"Dan tahun 2010 saya ke Pakistan. Saya ditangkap di sana," sebut dia.
Umar Patek ditangkap di Kota Abbotabad, Pakistan, akhir Januari 2011.
Selain melakukan teror bom di Indonesia, dia dianggap terlibat rangkaian teror bersama kelompok Abu Sayyaf di Filipina.
Umar Patek diyakini sebagai asisten koordinator lapangan pada insiden peledakan bom di Bali tahun 2002.
Dia juga ditengarai berperan sebagai komandan lapangan pelatihan Jamaah Islamiyah di Mindanao, Filipina.
Terkait berbagai aksinya, ketika itu Amerika bahkan pernah menjanjikan hadiah sebesar 1 juta dolar AS kepada siapa saja yang bisa menangkapnya atau memberikan informasi untuk menangkapnya Patek.
Setelah melalui serangkaian proses, pada Juni 2012, Umar Patek divonis 20 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat dalam perkara tindak pidana terorisme.