Formasi CPNS 2019 di Kota Madiun yang Kurang Diminati Peserta, Ada Dokter Gigi hingga Difabel

Ada sejumlah formasi rekrutmen CPNS 2019 di Kota Madiun yang sepi peminat hingga kini

TRIBUNMADURA.COM, MADIUN - Pendaftar CPNS 2019 di Kota Madiun membludak.

Hingga Kamis (21/11/2019), jumlah pendafar CPNS 2019 di Kota Madiun sudah mencapai sekitar 2000 orang.

Meski demikian, masih ada beberapa formasi yang sepi peminat pendafar CPNS 2019.

• Curiga Alarm Ponsel Tak Berdering, Pria Blitar Terbangun dari Tidur, Kaget Lihat Jendela Rumahnya

• Terbenam usai Kalah di Laga Rusuh, Pelatih Perseru Tuding Timnya Dicurangi, Pelatih Persela Hormat

• H-4 Penutupan CPNS 2019 di Kota Madiun, Pendaftar Calon Pegawai Negeri Sipil Capai 2000 Orang

"Masih ada formasi yang sepi peminatnya, belum ada yang mendaftar," kata Kepala BKD Kota Madiun, Haris Rahmanudin, saat dikonfirmasi.

"Kami ada formasi dokter gigi, guru agama Katolik, dan Arsiparis Ahli, masing-masing satu formasi," sambung dia.

Selain itu, juga ada formasi untuk difabel yang kurang diminati.

Kata Haris Rahmanudin, belum ada yang mendaftar hingga kini.

"Disabilitas juga masih belum ada yang mendaftar. Formasi tenaga komputer, analis kepegawian dan guru kelas," katanya.

• Website Pemkab Nganjuk Tak Bisa Diakses, Pelamar CPNS 2019 Keluhkan Tidak Dapat Informasi Rekrutmen

• Rekrutmen CPNS 2019, Jumlah Pemohon SKCK Meningkat 4 Kali Lipat, Polres Gresik Tambah Jam Pelayanan

Diberitakan sebelumnya, Pendaftaran CPNS 2019 Kota Madiun sudah dimulai sejak 12 November dan berakhir pada 25 November pukul 23.59 WIB.

Kota Madiun mendapatkan jatah sebanyak 164 formasi, pada rekrutmen CPNS tahun 2019 ini.

Formasi itu terdiri dari 67 formasi guru, 50 formasi tenaga kesehatan, dan 47 formasi tenaga teknis.

Dari sejumlah formasi dibuka, formasi yang paling diminati yaitu formasi tenaga pendidik seperti guru SD, guru matematika, dan lainnya.

Selain itu, formasi bidan atau tenaga kesehatan. (rbp)

• Maulid Nabi Muhammad SAW, Polres Bangkalan Santuni Puluhan Anak Yatim dan Masyarakat Setempat