Breaking News

Tradisi Madura

Deretan Tradisi Suku Madura yang Masih Lestari Hingga Kini, dari Karapan Sapi hingga Bhubu’an

Tradisi unik Suku Madura seperti Karapan Sapi hingga Bhubu’an masih lestari hingga kini. Simak deretan budaya khas Madura yang menarik perhatian

Penulis: Maria Natalia Owa | Editor: Januar
Instagram @sumenepsuperhits
Karapan sapi salah tradisi yang ada di Pulau Madura 

Ringkasan Berita:
  • Madura dikenal memiliki beragam tradisi leluhur yang masih lestari, mencerminkan identitas budaya yang kuat pada salah satu etnik terbesar di Indonesia.
  • Tradisi penting yang masih dipertahankan antara lain Karapan Sapi, Rokat/Petik Laut, Toktok Masalembu, Ojung, Upacara Nadar, Mondok, dan Bhubu’an, masing-masing memiliki fungsi sosial, spiritual, dan hiburan.
  • Meski modernisasi terus berlangsung, masyarakat Madura tetap menjaga tradisi sebagai bentuk syukur, 

 

TRIBUNMADURA.COM – Madura dikenal sebagai daerah yang kaya akan tradisi unik yang tidak kalah menarik dibanding wilayah lain di Indonesia. Berbagai ritual adat yang tumbuh sejak masa leluhur masih dipertahankan hingga sekarang, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat budaya masyarakat Pulau Garam tersebut.

Dalam buku Budaya dan Masyarakat Madura, Dr. Bani Eka Dartiningsih menjelaskan bahwa Suku Madura merupakan salah satu etnik terbesar di Indonesia, menempati posisi ketiga sebagai kelompok suku dengan jumlah populasi terbanyak di Tanah Air. Madura sendiri memiliki luas sekitar 5.250 km⊃2; dengan penduduk mencapai 20 juta jiwa, kondisi yang membuat pulau ini kaya akan ragam tradisi yang terus berkembang dan memperkaya budaya nasional.

Berikut beberapa tradisi Suku Madura yang masih lestari hingga saat ini:

Baca juga: Mengenal Karapan Sapi: Perlombaan Pacuan Sapi Khas Madura

1. Karapan Sapi

Karapan Sapi merupakan ikon budaya Madura yang digelar setiap tahun pada bulan Agustus hingga September. Babak final biasanya berlangsung pada akhir September atau Oktober. Dalam perlombaan ini, sepasang sapi menarik kereta kayu kecil dan dipacu secepat mungkin di lintasan sepanjang kurang lebih 100 meter. Perpaduan kecepatan, kekuatan, dan strategi pemilik sapi membuat tradisi ini sangat diminati masyarakat.

2. Upacara Rokat (Petik Laut)

Rokat atau petik laut menjadi salah satu upacara adat sebagai wujud syukur masyarakat Madura kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tradisi ini dipercaya membawa kelancaran rezeki dan keselamatan bagi para nelayan. Dalam prosesi rokat, masyarakat akan melarung sesaji ke laut sambil menggelar doa bersama.

3. Toktok (Adu Sapi Masalembu)

Toktok adalah tradisi adu sapi khas Masalembu yang menampilkan dua sapi jantan saling seruduk di dalam arena. Sapi dinyatakan menang jika berhasil membuat lawannya menyerah atau melarikan diri. Tradisi ini menjadi tontonan yang sangat dinantikan oleh warga setempat.

4. Ritual Ojung

Ojung merupakan tradisi adu ketangkasan fisik yang melibatkan dua laki-laki yang saling memukul menggunakan rotan sepanjang sekitar 1 meter. Meski terlihat keras, ritual ini memiliki makna spiritual sebagai permohonan turunnya hujan serta perlindungan dari bencana kekeringan.

5. Upacara Nadar

Upacara Nadar digelar tiga kali dalam satu tahun oleh warga Desa Pinggir Papas, Kalianget, Madura. Prosesi biasanya berlangsung pada pukul 16.00 WIB, di mana masyarakat berbondong-bondong menuju makam leluhur sambil membawa perlengkapan upacara sebagai bentuk penghormatan dan pengharapan.

6. Mondok

Tradisi Mondok atau mengirim anak-anak ke pesantren sejak usia dini telah mengakar kuat di masyarakat Madura. Anak-anak tidak hanya mondok di wilayah Madura, tetapi juga dikirim ke berbagai pesantren besar di Jawa Timur. Tradisi ini mencerminkan kuatnya budaya pendidikan agama di kalangan masyarakat Madura.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved