Berita Jember

Kisah Perjuangan Dokter Kawin Suntik Ternak, Pernah 10 Kali Ditendang Sapi

Menjadi dokter hewan spesialis inseminasi tidaklah mudah, bahkan terkadang juga disakiti oleh ternak butuh kawin suntik.

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Januar
TribunMadura.com/Imam Nawawi
DITENDANG SAPI: Jufriadi, dokter hewan asal Sumenep saat di acara gerakan serempak layanan inseminasi buatan untuk ternak sapi di City Forest Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (24/11/2025) Dia mengaku sudah 10 kali ditendang sapi selama jadi dokter kawin suntik. 

Ringkasan Berita:
  • Jufriadi, dokter hewan asal Sumenep, telah 15 tahun menekuni inseminasi buatan pada sapi dan mengaku sering ditendang sapi betina—terutama sapi dara yang pertama kali dikawinkan—meski sudah diikat atau ditenangkan.
  • Untuk meredakan sapi yang nakal, petugas biasanya mengelus kepala, meraba tubuh ternak, atau mengikatnya bersama-sama.
  • Meski sering terkena tendangan, Jufri hanya mengalami lecet ringan karena selalu memakai perlindungan.

 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi

TRIBUNMADURA.COM, JEMBER- Menjadi dokter hewan spesialis inseminasi tidaklah mudah, bahkan terkadang juga disakiti oleh ternak butuh kawin suntik.

Kondisi ini seperti yang dirasakan Jufriadi, dokter hewan saat ditemui di acara gerakan serempak layanan inseminasi buatan untuk ternak sapi di City Forest Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.

Nampak, dokter hewan asal Kabupaten Sumenep Jawa Timur ini membawa jarum suntik berisi sperma pejantan, untuk diusulkan bagian kemaluan sapi betina dalam proses inseminasi.

Jufriadi mengaku selama 15 tahun menekuni profesi dokter kawin suntik hewan, sudah sering kali ditendang oleh sapi sapi saat menjalankan tugas.

"Kalau ditendang dari belang sudah sering. Ada mungkin 10 kali khususnya ketika awal jadi petugas suntik sapi," ujarnya.

Baca juga: Mendekati Hari Raya Idul Adha, Dokter Hewan di Sumenep Pastikan Kambing dan Sapi Sehat

Sapi tersebut mengunakan melalui kaki belangnya untuk menendang petugas, ketika hendak disuntik kawin. Kata dia, rata-rata jenis ternak betina masih dara.

"Rata-rata sapinya memang nakal, dara biasanya, karena pertama dikawinkan," ucap Jufri.

Mengingat hal tersebut terkadang memang karakter sapinya. Kata Jufri, meskipun diikat tali bagian depan dan belakang tatap saja mberot.

"Meskipun sudah pakai tali itu, tatap saja nendang. Kalau sapi normal, tidak akan seperti itu, tetap tenang," imbuhnya.

Cara mengatasi sapi memberontak

Menurutnya, banyak cara mengatasi sapi memberontak saat dikawin suntik. Bisanya, petugas mengelus kepal ternak bahkan sampai diikat rame rame.

"Cara menangkannya bisa dielus elus, diraba atau bisa juga diikat langsung," kata Jufri.

Beruntung selama di tendang oleh sapi, pengalaman Jufri tidak pernah mengalami cidera serius, hanya lecet biasa.

"Walaupun kadang agak nyeri juga, karena setiap petugas selalu pakai pengaman saat kawin menyuntik sapi," imbuhnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved