Berita Lamongan
Pintu Rumah Sopir Terkunci, Teman Merasa Aneh, Saat Ngintip dari Jendela Hal Mengejutkan Terlihat
Aan Prasetya (35) warga Desa Sendangagung RT 005 RW 002 Kecamatan paciran kabupaten Lamongan Jawa Timur ditemukan tewas dalam rumah dan membusuk
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Aqwamit Torik
Pintu Rumah Teman Terkunci, Pria ini Merasa Aneh, Saat Ngintip dari Jendela Hal Mengejutkan Terlihat
TRIBUNMADURA.COM, LAMONGAN - Awalnya seorang teman yang sedang bertandang ke rumah korban merasakan adanya kejanggalan.
Hal tersebut terbukti dari saat teman korban tersebut memanggil namun tak ada jawaban.
Selain itu, rumah korban juga terkunci.
Saat teman korban mengintip dari jendela, malah membuat terkejut.
Aan Prasetya (35) warga Desa Sendangagung RT 005 RW 002 Kecamatan paciran kabupaten Lamongan Jawa Timur ditemukan tewas dalam rumah dalam kondisi sudah membusuk.
Aan meninggal di rumah komplek Perumahan Residen Desa Kandangsemangkon Paciran yang dihuni seorang diri.
"Korban tinggal sendirian di rumah milik sepupunya bernama Nugroho," kata Kasubag Humas Polres Lamongan, AKP Djoko Bisono, Rabu (27/11/2019).
• Daftar Nama Penumpang Bus Kramat Djati Kecelakaan di Jalan Tol Surabaya-Mojokerto ( Tol Sumo )
• Pria Mengaku Tak Makan dan Minum Selama 70 Tahun, Dokter Temukan Hal Mengejutkan saat Menelitinya
• Pembacokan dan Kepala Dipenggal Hingga Putus di Pilkades Sampang Dipastikan Hoax, Polisi Klarifikasi

Pertama korban diketahui meninggal oleh temannya sesama sopir, Muhammad Hudi yang bertandang ke kediaman Aan.
Kedatangan saksi bermaksud mengajak Aan untuk mengemudi karena ada carteran ke luar kota.
Beberapa kali saksi memanggil korban tidak ada jawaban.
Sementara rumah korban semua pintunya terkunci.
Penasaran, saksi berusaha mengintip dari jendela.
Dari balik jendela, saksi mencium bau busuk seperti bangkai.
"Saksi mengintip dan melihat ada mayat di dalam kamar," kata Djoko.
Saksi menginformasikan temuannya ke Polsek Paciran dan berlanjut ke anggota keluarganya.
Bersama salah anggota keluarga yakni adik kandung korban, M Faris Kholid, petugas Puskesmas, polisi, korban dievakuasi.
Menurut Faris, korban sepekan sebelumnya, yakni pada Sabtu (16/11/2019) pulang ke rumah orang tua di Desa Sendangagung Paciran pernah mengeluh mengeluh sakit.
"Kakak (Aan, red) mempunyai riwayat sakit komplikasi," kata Faris pada petugas.
Di TKP, korban ditemukan dalam kondisi membusuk, kulit mengelupas, rambut rontok.
"Tidak ada tanda tanda kekerasan," kata Djoko.(Hanif Manshuri)
• Menteri Desa & PTT Gus Halim Pakai Salam Lintas Agama: Saya Tak Punya Kartu MUI Tapi Punya Kartu NU
• Tertidur Sambil Mengecas HP di Masjid, Saat Terbangun Kaget HPnya Raib, Beruntung CCTV jadi Saksi
• Penampakan Wujud Tuyul Bikin Geger Warga Gunungkidul, Viral di Instagram, Bentuknya Kecil & Coklat
Kejadian serupa: Istri terkejut rumah terbuka
Istri dibuat terkejut saat baru saja pulang dan melihat kondisi rumah janggal.
Saat itu kondisi rumah tak seperti biasanya, bahkan pintu juga terbuka, sang suami juga belum tampak.
Namun saat dilihat, posisi pintu kamar terkunci.
Selain itu juga ditemukan sebuah HP yang pecah seperti bekas dibanting.
Saat pintu kamar didobrak, lalu jendela juga ikut dibuka paksa, istri langsung syok melihat kondisi suaminya.
Entah dipicu masalah seberat apa rumah tangganya, Isnan (58), bapak satu anak dengan satu cucu ini nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri, Senin (11/11/2019) pagi.
Dugaannya, warga Dusun Sumberjo, Desa Jabung, Kecamatan Talun ini bunuh diri dengan memegang strum listrik.
Bahkan, yang sadis lagi, korban diduga menyayat tubuhnya dengan silet karena ditemukan luka sayat pada lengan dan mukanya.
Dugaan itu diperkuat dengan tangan kirinya masih memegang kabel, yang menyambung jaringan listrik, dan tangan kanannya juga masih memegang silet.
Selain bukti itu, ada bukti lain, yang memperkuat korban kalau bunuh diri.

Yakni, ditemukan tulisan tangan di dekat mayat korban, yang ditemukan di kamar tidur rumahnya.
Tulisan itu berada di tembok kamar korban.
Yakni, tulisannya adalah bahasa Jawa, yang intinya berpesan pada istrinya,
"Bu, aku kalau mati kuburen di depan rumah di bawah pohon jeruk".
Itu ditulis pakai spidol dan spidolnya ditemukan di dekat mayat korban, yang tergeletak di bawah samping tempat tidur.
"Kami tak tahu masalah yang sebenarnya.
Namun, sebelum korban ditemukan meninggal dunia, kabarnya sekitar tiga hari lalu habis bertengkar dengan istrinya (Ny Tatik (50)," ujar Ali, Kepala Dusun (Kasun) Sumberjo ditemui di kamar mayat di RSUD Ngudi Waluya.
Memang, dikabarnya sejak istrinya, Tatik, pulang dari Singapura sebagai TKW sekitar tujuh bulan lalu, rumah tangga korban sepertinya ada masalah.
Sebab, kadang-kadang mereka terdengar bertengkar.
Kabar sih, itu dipicu karena korban belum dapat pekerjaan.
"Kalau soal masalah detailnya, ya tak ada yang tahu, kecuali istrinya," paparnya.
Tahunya sih, istrinya sudah lama atau sekitar 15 tahun bekerja sebagai TKW di Singapura.
Namun entah apa yang terjadi, rumah tangganya sepertinya diketahui kadang sering cekcok.
Sementara AKP Shodiq Efendi, Kasat Reskrim Polres Blitar, mengatakan, mayat korban ditemukan pertama kali oleh istrinya sendiri atau sepulang dari mengantarkan cucunya sekolah di TK Babadan, Kecamatan Wlingi, Senin (11/11) pagi.
Saat itu, istrinya curiga karena semua pintu rumahnya terbuka atau tak seperti biasanya.
Oleh istrinya, korban dicari karena biasanya berada di depan rumah.
Namun, saat itu tak ditemukan korban.
Dan, yang aneh, ditemukan telepon seluler di ruang tamu, dalam kondisi pecah berantakan atau seperti bekas dibanting.
"Istrinya mulai curiga, sehingga akan mencari korban ke kamar tidurnya karena pintu kamarnya tertutup.
Begitu akan dibuka, pintu itu terkunci dari dalam," ujar Shodiq.
Tak bisa membuka pintu kamarnya, ia mendobrak jendela kamarnya.
Meski tak bisa masuk, namun ia melihat suaminya tergeletak di lantai dengan kondisi banyak darah baju, lengan dan wajahnya.
Itu tak lain, darah bekas luka sayat yang ada di wajah dan lengan korban.
"Seketika itu, istrinya menjerit dan warga berdatangan.
Akhirnya, pintunya dicongkel dan warga bisa masuk ke dalam kamar," paparnya.
Begitu warga ramai-ramai masuk ke dalam kamar, ternyata korban sudah tiada atau diperkirakan sekitar 30 menit meninggal dunia.
Kejanggalannya, korban ditemukan seperti orang bunuh diri.
Namun, belum diketahui motifnya apa.
Kalau melihat kondisinya, sepertinya ada masalah serius yang sedang dialami korban.
"Kami masih menyelidikinya.
Apakah itu sudah dipersiapkan atau bukan.
Kabel yang dipakai menyetrum dirinya, hingga tangannya gosong itu, adalah kabel olor yang biasa berada di televisi," paparnya.(fiq)
• Curiga Diselingkuhi, Suami Tega Membunuh Istri Sendiri, Perbuatannya Disaksikan Langsung Sang Anak
• Rektor PECAT Ketua LP3M Universitas Jember Gara-gara Ungkap 22 % Mahasiswa Unej Terpapar Radikalisme