Begal Sadis Surabaya Ditembak
5 FAKTA PELAKU BEGAL SADIS Ditembak Mati Polisi, Beraksi di 12 TKP hingga Sadis Sesama Teman
Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya menembak mati pelaku begal sadis di Kota Surabaya.
Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya menembak mati pelaku begal sadis di Kota Surabaya
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Pelaku begal sadis di Kota Surabaya ditembak mati Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, Rabu (4/12/2019).
"Iya benar," kata Kanit Resmob Satreskim Polrestabes Surabaya, Iptu Bima Sakti, Jumat (6/12/2019).
"Kami terpaksa lakukan tindakan tegas satu dari dua pelaku, karena melawan menggunakan pisau penghabisan saat akan ditangkap," sambung dia.
• Kisah Memilukan Slamet Warga Lumajang Kehilangan Kaki, Korban Begal Sadis Surabaya asal Balongsari
• BEGAL SADIS SURABAYA yang Bacok Korbannya saat Beraksi di 12 TKP Ternyata Berasal dari Balongsari
• Rumah Mewah di Kota Malang Disegel Satpol PP dan BP2D, Ketahuan Nunggak Pajak Sejak 16 Tahun Lalu
Sebelum ditembak mati polisi, dua pelaku beraksi di Jalan Raya Satelit Selatan.
Mereka membegal pasangan muda-mudi, tepat di depan rumah nomor 38, Kota Surabaya.
Dalam aksinya, kedua pelaku membacok korbannya dengan pisau penghabisan.
Korban mengalami luka parah di pergelangan tangan, pergelangan kaki, dan jari putus.
Berikut fakta-fakta pelaku begal sadis yang ditembak mati polisi yang dirangkum TribunMadura.com :
• BREAKING NEWS - Polisi Surabaya Menembak Mati Begal Sadis yang Bacok Muda-mudi di Jalan Raya Satelit
• Komplotan Begal Sadis Pasuruan Dibekuk Polisi, Tak Segan Sakiti Korbannya Jika Melawan Para Pelaku
1. Identitas Pelaku Begal
Pelaku begal sadis yang ditembak mati bernama M Hartono (32).
Ia merupakan begal sadis asal Jalan Balongsari Madya, Kota Surabaya.
Pelaku kejahatan jalanan itu dikenal begal sadis Surabaya saat beraksi.
Ia selalu membawa senjata tajam jenis pisau penghabisan sepanjang 30 cm.
Sebelum ditembak mati petugas, M Hartono membawa kabur motor Honda Scoopy hijau bernopol S 4465 BX.
Motor itu milik korban yang juga teman perempuan Slamet Efendi, Wiwin Widayati (20) warga Dusun Ngelo, Kabupaten Tuban.
2. Beraksi di 12 TKP
Hasil penyelidikan kepolisian, ada 12 tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan M Hartono, si begal sadis Kota Surabaya.
Semuanya, berada di wilayah Kota Surabaya, yakni, Jalan Lingkar Barat Lakarsantri Surabaya, Kebun Bibit Wonorejo Surabaya, Jalan Kalibokor Surabaya, Samping Utara Masjid Al Akbar Jambangan Surabaya.
Lalu, Jalan Tambak Osowilangon Surabaya, Jalan Raya Kendung Surabaya, Jalan Rungkut Asri Surabaya, Jalan Darmo Permai Surabaya.
Kemudian, Jalan Simo Kwagean Surabaya, Jalan Raya Panjang Jiwo Surabaya dan terkahir di Jalan Raya Satelit Selatan Balongsari Surabaya.
"Ada dua belas tempat kejadian yang kami identifikasi pelakunya menjurus ke tersangka MH ini," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho, Jumat (6/12/2019).
"Itu kami dapat dari data laporan kejadian dan ciri-ciri pelaku yang disampaikan oleh korbannya," sambung dia.
3. Tak Segan Kelakai Korban
Dari dua belas TKP itu, aksi terakhir dilakukan oleh si begal sadis Surabaya di Jalan Raya Satelit Selatan Surabaya.
Akibatnya, korban bernama Slamet Efendi (21) warga Jatiroto, Kabupaten Lumajang itu, mengalami luka bacok yang sangat parah.
"Korban terkahir pelaku MH mengalami luka bacok serius, jarinya putus," ucap Kombes Pol Sandi Nugroho.
"Pergelangan tangan nyaris putus dan pergelangan kaki kanannya juga nyaris putus," lanjut dia.
"Inilah bisa kita lihat bagaimana sadisnya pelaku ini saat beraksi," tambahnya.
4. Barang Curian Dijual ke Madura
Setelah mendapatkan motor curian, pelaku begal sadis itu menjualnya ke wilayah Madura.
Hasil penjualan motor curian itu dibagi dengan Noval Rinaldy (22) warga Jalan Balongsari Madya.
Noval Rinaldy juga turut serta dalam aksinya di Jalan Raya Satelit Selatan itu.
5. Pengakuan Rekan Satu Begalnya
Menurut Noval Rinaldy, M Hartono si begas sadis Kota Surabaya, memang dikenal sadis dan berani.
Bukan hanya pada korbannya, bahkan kepada teman sendiri kerap berulah.
"Dia memang dikenal berani dan sadis. Kadang sama teman sendiri suka berantem," ucap dia.
Noval juga mengaku tak tahu ke mana motor korban itu dijual.
Sales kartu kredit sebuah bank itu hanya menerima uang Rp 1.200.000 dari hasil kejahatannya bersama M Hartono.
"Sumpah saya tidak tahu dijual ke mana, setahu saya cuma dibawa ke Madura langsung," kata Noval Rinaldy.
"Saya dapat jatah Rp 1,2 juta. Itu untuk kebutuhan popok dan susu anak saya yang masih dua bulan. Kerjaan lagi lesu," akunya.
• Viral di Twitter, Fenomena Hujan Es di Kota Malang, Begini Penjelasan BMKG Soal Proses Terjadinya
• Fakta-Fakta Menarik Terjadinya Fenomena Hujan Es, Ternyata Durasinya Paling Lama 10 Menit Saja
Terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran tak mau berkompromi dengan aksi kejahatan jalanan yang sadis.
AKBP Sudamiran menegaskan, tak segan melakukan tindakan tegas kepada pelaku begal bersajam yang tega melukai korban atau nekat melawan petugas.
"Tidak ada kompromi terhadap aksi kejahatan jalanan yang sadis," ucap AKBP Sudamiran.
"Tindakan tegas terukur akan dilakukan sebagai upaya akhir bagi para pelaku yang tega melukai masyarakat ataupun melawan saat ditangkap petugas," tegas perwira dua melati itu.
Tak hanya itu, AKBP Sudamiran juga menerjunkan dua tim spesialis bandit jalanan yakni unit Resmob dan unit Jatanras.
Itu dilakukan untuk membackup unit reskrim Polsek Sukomanunggal dalam mengejar dua pria pelaku begal sadis tersebut.
"Kami terjunkan tim resmob dan jatanras untuk back up polsek. Kami akan kejar mereka (pelaku)," tandasnya.
• Nelayan Sumenep Ditangkap Akibat Illegal Logging di Pulau Kangean, 400 Lembar Kayu Kenari Diamankan
• Penghuni Kost Mendadak Ganti Gembok Pintu Kamar, Terungkap Hal Mengejutkan yang Disembunyikannya