Begal Sadis Surabaya Ditembak
AWAS, Inilah 12 Titik Lokasi TKP Begal Sadis Surabaya asal Balongsari Menerkam Mangsanya di Surabaya
AWAS, Inilah Titik 12 Lokasi TKP Begal Sadis Surabaya asal Balongsari Menerkam Mangsanya di Surabaya
Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Mujib Anwar
AWAS, Inilah 12 Titik Lokasi TKP Begal Sadis Surabaya asal Balongsari Madya Menerkam Mangsanya di Surabaya
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Masyarakat Surabaya harus lebih berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan saat berkendara di waktu tertentu, misalnya tengah malam maupun dini hari, seiring makin nyata dan maraknya ancaman kejahatan jalanan oleh begal sadis Surabaya.
Pasalnya, komplotan begal sadis Surabaya sering beroperasi dengan tak mengenal tempat dan menyisir jalanan di berbagai wilayah Kota Pahlawan.
Mulai Surabaya barat, Surabaya Selatan, Surabaya timur, Surabaya utata, bahkan wilayah Surabaya pusat.
Berbagai titik wilayah tersebut telah dijadikan begal sadis Surabaya komplotan M Hartono (32), yang berasal dari Balongsari Madya 7A/20 Surabaya.
• Kisah Memilukan Slamet Warga Lumajang Kehilangan Kaki, Korban Begal Sadis Surabaya asal Balongsari
• Harus Bayar Pajak Rp 2,3 juta/Tahun, Pemilik Rumah Mewah di Kota Malang Pilih Nunggak Belasan Tahun
• Kebelet Pipis Malam-Malam, Anggota Polisi Kaget Ada Bayangan Mondar-Mandir di Depan Kamar Mandi Kost
Sebelum nyawanya melayang ditembus peluru unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, komplotan begal sadis Surabaya M Hartono setidaknya telah beraksi di 12 tempat kejadian perkara (TKP). Semuanya di wilayah hukum Kota Metropolis Surabaya.
Saat beraksi, ia selalu membawa senjata tajam jenis pisau penghabisan sepanjang 30 cm dan selalu tega melukai korbannya.
Hasil penyelidikan kepolisian, 12 TKP yang dijadikan operasi M Hartono, si begal sadis Surabaya, adalah Jalan Lingkar Barat Lakarsantri Surabaya, Kebun Bibit Wonorejo Surabaya, Jalan Kalibokor Surabaya, Samping Utara Masjid Al Akbar Jambangan Surabaya.
Kemudian, Jalan Tambak Osowilangon Surabaya, Jalan Raya Kendung Surabaya, Jalan Rungkut Asri Surabaya, Jalan Darmo Permai Surabaya.
Lantas, Jalan Simo Kwagean Surabaya, Jalan Raya Panjang Jiwo Surabaya dan terkahir di Jalan Raya Satelit Selatan Balongsari Surabaya.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho, Jumat (6/12/2019), menegaskan,
"Memang ada dua belas tempat kejadian yang kami identifikasi pelakunya menjurus ke tersangka MH ini.
Itu kami dapat dari data laporan kejadian dan ciri-ciri pelaku yang disampaikan oleh korbannya," bebernya.
• BEGAL SADIS SURABAYA yang Bacok Korbannya saat Beraksi di 12 TKP Ternyata Berasal dari Balongsari
• Bantu Ibu Melahirkan di Pinggir Jalan, Ipda BJ Handoko Bakal Dapat Penghargaan dari Kapolda Jatim
• Dua Pria Surabaya Lagi Asyik Berduaan di Kamar Kost, Mengundang Kecurigaan hingga Digerebek Polisi

Menurut Kapolrestabes, dari dua belas TKP itu, aksi terakhir dilakukan oleh si begal sadis Surabaya di Jalan Raya Satelit Selatan Surabaya.
Akibatnya, korban bernama Slamet Efendi (21) warga Jatiroto, Lumajang itu mengalami luka bacok yang sangat parah.
"Korban terkahir pelaku MH mengalami luka bacok serius, jarinya putus.
Pergelangan tangan nyaris putus dan pergelangan kaki kanannya juga nyaris putus.
Inilah bisa kita lihat bagaimana sadsinya pelaku ini saat beraksi," terangnya.

Sebelum ditembak mati petugas, M Hartono berhasil membawa kabur motor Honda Scoopy hijau bernopol S 4465 BX milik korban yang juga teman perempuan Slamet Efendi, Wiwin Widayati (20) warga Dusun Ngelo, Tuban.
Ia bahkan menjualnya sendiri ke wilayah Madura dan hasilnya dibagi dengan Noval Rinaldy (22) warga Jalan Balongsari Madya 7A/24 Surabaya, yang juga turut serta dalam aksinya di Jalan Raya Satelit Selatan itu.

Peduli Lingkungan Sekitar
Untuk itu, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho menghimbau kepada masyarakat Surabaya agar lebih waspada dalam beraktifitas diluar rumah.
"Para pelaku ini memang kerap menyasar korban yang rentan. Seperti anak-anak, ibu-ibu atau perempuan.
Aktifitasnya kebanyakan memang malam sampai dini hari dan menyasar lokasi-lokasi gelap dan sepi," kata Sandi, Jumat (6/12/2019).
Tak hanya itu, polisi juga meminta masyarakat Surabaya agar saling peduli dalam berbagai aktifitas utamanya dalam mewujudkan kamtibmas di Surabaya.
"Polisi tidak bisa bekerja sendiri. Masyarakat harus terlibat dalam mewujudkan kamtibmas.
Saling mengingatkan dan menjaga sesama warga masyarakat dari aksi pelaku kejahatan semacam ini," tandas perwira polisi dengan tiga melati ini.
