Kecelakaan Bus Fabian Anugerah Trans
Mau Rekreasi ke Taman Kurma, Puluhan Kasek TK & Guru Tulungagung Celaka di Blitar, 5 Tewas Tergencet
Mau Rekreasi ke Taman Kurma Pasuruan, Puluhan Kepala Sekolah TK dan Guru TK Tulungagung Celaka di Kali Blitar, 5 Tewas Tergencet di dalam Bus
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Mujib Anwar
"Tadi kakek (Ridwan) hendak belanja ke Pasar Kesamben karena dia adalah penjual bakso," ujar Ahmad Rifai (19), cucu korban, saat ikut mengevakuasi kakeknya.
Mungkin, karena gugup akibat muncul sepeda motor dari depannya, sehingga si sopir bus gugup.
Tanpa bisa mengendalikan kemudinya, bus yang ditumpangi 59 penumpang itu menerobos besi pengaman jembatan.
Seketika itu, bus dengan nopol AG 7555 IR itu terperosok ke kali.
Begitu terjebur suara jerit, tangis, langsung terdengar dari bawah kali.
Untungnya, Kali Judel itu tak dalam atau airnya hanya sekitar 0,5 meter, sehingga airnya tak sampai menutup badan bus, yang posisinya menukik saat jatuh.
Atau dengan posisi kemudi di bawah.
"Karena posisi jatuhnya seperti itu (menukik), sehingga sopir dan para penumpang mengalami luka parah.
Sebab, saat dievakuasi, keadaan mereka menumpuk jadi satu di kemudi," ujar Agung (38), warga Desa/Kecamatan Kesamben, yang rumahnya hanya berjarak 5 meter dari TKP Bus Wisata Fabian Anugerah Trans kecelakaan.
Begitu jatuh, selang lima menit warga desa setempat berdatangan.
Namun, mereka harus membuat jalan, untuk turun ke kali, karena tak ada jalan setapak.
Sebab, kiri kanan kali atau jembatan itu diapit tebing sehingga warga kesulitan mengevakuasinya.
Untuk bisa mengeluarkan para penumpang dari bus itu, diburuhkan sekitar satu jam.
"Harus menjebol kaca bus, buat masuk, karena pintunya tak bisa dibuka.
Semua penumpangnya kesulitan keluar meski ada bapak-bapak," paparnya.