Berita Pamekasan

Akhir Tahun 2019, 144 Keluarga Mundur dari Penerima Bantuan PKH, Malu dan Mampu Jadi Alasan

Jelang tutup tahun 2019, sebanyak 144 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Pamekasan, Madura menyatakan keluar menerima bantuan PKH

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
Kordinator PKH Pamekasan, Hanafi saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (9/12/2019). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Merasa sudah mampu, ratusan keluarga mengundurkan diri dari penerima bantuan PKH.

Mereka mengaku ada beberapa alasan yang mendasari untuk mundur dari KPM.

Di antaranya selain karena sudah mampu, mereka juga malu menerima bantuan tersebut.

Jelang tutup tahun 2019, sebanyak 144 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Pamekasan, Madura menyatakan keluar menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).

Kordinator PKH Pamekasan, Hanafi mengatakan, jelang tutup tahun 2019 ini, ada sekitar 144 KPM penerima PKH yang menyatakan keluar dan menolak untuk menerima bantuan dari pemerintah pusat itu.

Hanafi mengungkapkan, alasan keluarnya 144 KPM tersebut dikarenakan mereka merasa sudah mampu dalam segi pemenuhan kebutuhan ekonomi dalam setiap harinya.

Selain itu ada juga yang keluar, sebab mereka malu karena ada tetangganya yang lebih miskin serta ada juga yang keluar berdasarkan edukasi dari tim pendamping PKH yang berhasil menyadarkan mereka.

Edukasi yang disampaikan oleh tim pendamping PKH itu dalam artian ketika sudah mampu untuk selayaknya para KPM memberikan laporan kepada petugas, dan nantinya bantuan itu akan digeser untuk diberikan kepada orang lain yang lebih membutuhkan.

"Hingga tutup tahun ini yang keluar dari KPM sudah mengalami peningkatan," kata Hanafi kepada TribunMadura.com, Senin (9/12/2019).

"Maksudnya ketergantungan masyarakat kepada bantuan Bansos sudah merasa mampu dan juga punya pendapatan lebih jadi sampai saat ini ada sekitar 144 KPM yang keluar," sambung dia.

Tidak hanya itu, jelang tutup tahun ini juga, Hanafi menargetkan KPM penerima PKH yang keluar bisa mencapai 200 lebih.

"Target itu, akan terus kami kejar sampai akhir tahun ini, paling tidak mencapai 200 lebih KPM," janjinya.

Hanafi menyebut, peserta KPM penerima PKH yang banyak keluar berasal dari tiga kecamatan, yakni Kecamatan Kadur, Kecamatan Larangan dan Kecamatan Waru.

Hanafi juga mengaku, sudah melakukan upaya sosialisasi dan bimtek kepada para pendamping PKH di setiap desa, dengan tujuan untuk meningkatkan penurunan penerima PKH.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved