Pakde Karwo Wantimpres Jokowi
Pakde Karwo, Anggota Wantimpres Jokowi: Penggagas Konsep Trisula Pembangunan Bernama JATIMNOMICS
Pakde Karwo, Anggota Wantimpres Jokowi: Penggagas Konsep Trisula Pembangunan Bernama Jatimnomics
Penulis: Mujib Anwar | Editor: Mujib Anwar
Sementaran di bidang politik, Soekarwo, suami dari Nina Kirana Soekarwo ini pernah menduduki jabatan sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Jatim sekaligus anggota Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat.
• BREAKING NEWS - Pakde Karwo Mantan Gubernur Jatim Dilantik Menjadi Dewan Pertimbangan Presiden
• Kiprah Soekarwo (Pakde Karwo) Gubernur Jatim 2 Periode, Hingga Dilantik Menjadi Wantimpres Jokowi
• 5 Tokoh Jatim Cocok Masuk Kabinet Jokowi-Maruf Amin, Dari Risma, Pakde Karwo, Anas dan Rektor PT ini

Trisula Pembangunan Jatimnomics
Selain itu, selama menjadi Gubernur Jatim dua periode, Pakde Karwo juga dikenal dengan gagasannya soal Jatimnomics. Konsep yang diterapkannya melindungi Jawa Timur dalam menghadapi bombardir era perdagangan bebas, seiring dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Mengutip dari Harian Surya, sistem ekonomi khas Jatim ini mengandalkan trisula strategi pembangunan. Yakni, peningkatan basis produksi khususnya UMKM, pembiayaan yang kompetitif, serta pengembangan perdagangan (pasar).
Pertumbuhan ekonomi yang inklusif berhasil diciptakan. Sehingga dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Jatim selalu diatas rata-rata nasional.
Sejak tahun 2010 sampai 2014, perdagangan antar provinsi atau perdagangan dalam negeri naik hingga 328 persen. Ini menjadikan Jatim provinsi penyangga ekonomi nasional. Karena 20,6 persen atau seperlima perdagangan nasional berasal dari Jatim.
Dalam praktiknya, Jatimnomics yang merupakan pengembangan dari Indonesia Incorporated, tidak hanya sebagai solusi untuk Jatim, tapi juga solusi jitu untuk Indonesia, dengan berbagai permasalahan ekonomi yang dihadapi.
Luar biasanya konsep Jatimnomics yang luar biasa itulah, membuat Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menganugerahkan Gelar Doktor Honoris Causa dalam bidang Ilmu Ekonomi, kepada Gubernur Jatim Soekarwo, Sabtu (22/8/2015).
Pakde Karwo mengatakan, Jatimnomic sebetulnya merupakan suatu konsep untuk menyelesaikan berbagai permasalahan makro dan mikro ekonomi untuk Indonesia. Pasalnya saat ini neraca berjalan ekspor impor makin melemah dan minus.
Setiap netto ekspor impor atau surplus ekspor impor sangat mempengaruhi moneter tentang ketahanan rupiah. Jika hal itu menjadikan minus defisit neraca berjalan, maka devisa negara ini akan tergerus. Kalau devisa tergerus, maka ketahanan ekonomi nasional menjadi melemah.
"Pada saat seperti itu, maka pertama yang diinginkan sebetulnya harmoninya politik. Pemerintah dan legislatif atau parlemen harus menjadi satu untuk menyelesaikan ini," ujarnya, kepada Surya.
Bentuk penyelesaiannya, kata Pakde Karwo salah satunya adalah kalau moneter atau rupiah pada posisi neraca berjalan devisit dan melemah, maka pajak dan tax-nya harus memberikan 'akomodasi' dengan holidai dengan kemudahan moneter itu.
"Kalau tax dikurangi, maka ada ekonomi berjalan disitu," jelasnya.

Mantan Sekdaprov Jatim ini mencontohkan pajak tentang infrastruktur dan pajak tentang perumahan.
Kalau pajak perumahan diturunkan, maka pembangunan perumahan dan satuan perumahan karena ongkosnya dikurangi pajak maka harga menjadi lebih murah.