Pakde Karwo Wantimpres Jokowi
Pakde Karwo, Anggota Wantimpres Jokowi: Penggagas Konsep Trisula Pembangunan Bernama JATIMNOMICS
Pakde Karwo, Anggota Wantimpres Jokowi: Penggagas Konsep Trisula Pembangunan Bernama Jatimnomics
Penulis: Mujib Anwar | Editor: Mujib Anwar
Untuk itu, Pakde Karwo menegaskan, konsep Jatimnomics sekarang ini menjadi bagian yang bisa disumbangkan kepada Indonesia. Karena munculnya konsep sebenarnya by desain.
'Subsidi pembiayaan' untuk industri juga by desain. Demikian dengan pencarian pasar. Karenanya wajar jika saat ini Jatim mampu menyumbang 20,6 persen perdagangan dalam negeri (antar provinsi) di Indonesia atau seperlima nasional.
Pakde Karwo yakin, tahun 2016 nanti, dengan desain yang lebih matang dari penerapan Jatimnomics dan juga ada tambahan pembiayaan di sistem pembiayaan yang lebih murah, maka perdagangan antar provinsi akan tumbuh hingga 22 persen.
"Bahkan tahun 2019 nanti saya optimis bisa menyumbang 25 persen atau seperempat nasional," ucapnya, dengan nada optimis.
Khusus terkait pentingnya nasionalisme dalam menghadapi globalisasi, Pakde Karwo menjelaskan, bahwa nasionalisme yang dimaksud dalam pengertian menjadi implementasi atau menjadi working ideologis. Dan itu harus kongkrit, bahwa industri, suku bunga murah, pasar, mengusai chathip market pasar dalam negeri.
"Setelah itu, income naik, daya beli naik. Nah baru kemudian tarung keluar. Karena secara kualitas sudah teruji," bebernya.
Bagi Provinsi Jatim, konsep Jatimnomics sebenarnya sudah dilakukan sejak 2010. Sehingga pertumbuhan perdagangan dalam negeri atau antar provinsi mulai tahun 2010 sampao 2014 kenaikannya 328 persen.
Dengan kenaikan itu, perdagangan dalam negeri Jatim menguasai 20,6 persen atau seperlima perdagangan nasional dari 34 provinsi yang ada.
Untuk itu, Pakde Karwo menegaskan sekali lagi, bahwa Jatimnomic berangkat dari pengalaman empiris. Pendekatan teorinya bukan deduktif, dari umum ke khusus. Tapi induktif, yakni dari yang khusus kemudian menjadi satu teori.
Dengan begitu, Jatimnomics bisa diterapkan untuk wilayah yang lebih luas dan besar, yakni bangsa dan negara.
"Sebabnya ya karena ini emprik by desain. Bukan trial and error. By desain lalu ketemu teorinya," tegasnya.

Agar konsep Jatimnomics yang ditemuka lebih sempurna, tahun 2016 semua pembiayaan oleh Pemda terhadap SKPD akan menghasilkan konsep Jatim industri. Dengan begitu, tahun 2016 nanti Jatim, kata Pakde Karwo akan menjadi provinsi industri.
Dengan menjadi industri maka nilai tambah disini semua. Kalau bahan baku, nilai tambah diluar.
"Ini merupakan nasionalisme baru. Bisa mensejahterakan masyarakat," tandasnya.
Selain diterapkan selama 10 tahun memimpin Provinsi Jatim, konsep Jatimnomics ala Pakde Karwo ini juga disampaikan di sejumlah kampus dan perguruan tinggi ternama di Indonesia. Seperti Unair, Unhas, UGM, IPB, dan sejumlah kampus lainnya.
Tak hanya itu saja, kosep Jatimnomics juga telah dipaparkan Pakde Karwo di Singapura, saat Soekarwo menjadi Keynote Speaker pada acara 2018 Asia Economic Forum, The World Bank Group - Asia Competitivenes Institute (ACI), Rabu (29/8/2018).
Acara tersebut diselenggarakan di Gedung Oei Tiong Ham Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University of Singapura. (Mujib Anwar)