Pakde Karwo Wantimpres Jokowi
Pakde Karwo, Anggota Wantimpres Jokowi: Penggagas Konsep Trisula Pembangunan Bernama JATIMNOMICS
Pakde Karwo, Anggota Wantimpres Jokowi: Penggagas Konsep Trisula Pembangunan Bernama Jatimnomics
Penulis: Mujib Anwar | Editor: Mujib Anwar
"Batu bata, pasir, tenaga kerja menjadi hidup. Pada posisi seperti itulah tax pajak harus mendukung pada saat krisis seperti sekarang ini," tegasnya.
Setelah itu, yang harus dilakukan adalah menempatkan industri menjadi bagian untuk mengangkat perekonomian. Jika politik kuat, moneter stabil. Maka yang harus didukung industri.
"Yang harus didukung tentu semua industri, khususnya UMKM," imbuhnya.
Setelah UMKM sudah didata, dukungan dilakukan dengan memberikan pembiayaan yang murah, dibanding pasar uang atau suku bunga uang. Sehingga harus ada skema perbankan yang memberikan kredit murah terhadap kelompok UMKM.
"Kalau murah, ongkos produksi lebih rendah dan dia bisa kompetisi di pasar," tegas Pakde Karwo.
Namun pasar tidak bisa terbentuk otomatis. Pada saat krisis, lanjut suami Nina Kirana Soekarwo ini, produk barang tidak membentuk permintaan. Saat kondisi aman suplay mendorong demand.
Nah, saat krisis itulah maka pasar harus dibangun. Dan yang harus diperkuat adalah pasar dalam negeri atau perdagangan antar provinsi.
"Disinilah perdagangan dalam negeri menjadi kata kunci nasionalisme di dalam globalisasi," tandas Pakde.
Hal itu dinilai penting, karena kepentingan nasional adalah kepentingan pokok sebelum masuk pasar bebas. Caranya, membangun pasar dalam negeri dengan produk UMKM yang kompetitif.
Untuk membentuk pasar dalam negeri, setiap provinsi harus ada kantor perwakilan dagang (KPD) yang sifatnya bussiness to bussiness.
Bukan goverment to goverment. Goverment hanya bertugas menyiapkan tentang proses, misalnya menyewakan tempat, mencari pelaku ekonomi.
Dengan adanya perwakilan dagang, jika disana ada barang yang bisa dilakukan transaksi jual beli, industri pembiayaan, dan pasar.
Maka kapal yang mengangkut atau transportasi yang mengangkut barang ke luar provinsi, saat kembali ke Jatim juga akan mengangkut barang.
"Inilah yang bisa menekan ongkos distribusi," terangnya.

Selain itu, pasar ekspor juga dilatih. Caranya, dengan membentuk perwakilan dagang di luar negeri. Seperti, di Jepang, Korea, Hongkong, Singapura, China, dan Malaysia.