Warga Tolak SPBU di Palengaan Pamekasan

Ribuan Warga Desa Palengaan Laok Pamekasan Ancam Gusur SPBU Jika Pembangunannya Tidak Dihentikan

Warga Desa Palengaan Laok menyerukan penolakan pembangunan SPBU di Dusun Glugur.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
Warga Desa Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Madura menggeruduk Kantor Camat setempat, Selasa (17/12/2019). 

Warga Desa Palengaan Laok menyerukan penolakan pembangunan SPBU di Dusun Glugur

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Ribuan warga Desa Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Madura, menggeruduk Kantor Kecamatan Palengaan, Selasa (17/12/2019).

Mereka menyatakan sikap penolakan adanya pembangungan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berlokasi di Dusun Glugur 3, Desa Palengaan Laok.

Massa meminta agar pembangungan SPBU itu dihentikan dalam kurun waktu satu pekan.

8 Anggota Brimob Tersambar Petir, Berikut Daftar Nama Anggota Brimob yang Tewas di Gunung Ringgit

Kesal Mobilnya Dipepet Pengendara Lain, Pria Sidoarjo Kehilangan Nyawa, Ditusuk Orang Tak Dikenal

Tiga Anggota Brimob Tewas Tersambar Petir, Berikut Kronologinya, Hujan Lebat dan Petir Menyambar

Jika tuntutannya tidak diindahkan, massa mengancam akan melakukan penggusuran.

Korlap Aksi, Mohammad Abror menilai, pendirian SPBU itu tidak transparan sejak awal.

"Pembangunan itu kami tolak karena proses pembangunan dari awal tidak transparan dan tidak melibatkan masyarakat," katanya.

"Masyarakat juga tidak tahu bahwa ternyata di lokasi itu akan dibangun SPBU, sosialisasi juga tidak ada, tahu-tahu udah bangun," sambung dia.

Selain itu, alasan Mohammad Abror menolak pembangunan SPBU tersebut, karena di lokasi itu rawan kecelakaan.

Pihaknya mengkhawatirkan, jika SPBU itu berdiri dan pembangunannya terus dilanjutkan maka angka kecelakaan semakin meningkat.

BREAKING NEWS - Warga Desa Palengaan Laok Pamekasan Kepung Kantor Kecamatan, Tolak Pembangunan SPBU

BREAKING NEWS - Jumlah Korban Insiden Brimob Tersambar Petir di Puncak Gunung Ringgit Bertambah

"Jadi kami tolak pembangunan SPBU ini sebagai langkah antisipasi juga supaya tidak semakin banyak kecelakaan di lokasi itu," ujarnya.

Mohammad Abror mengancam tidak akan bertanggungjawab bila masyarakat Kecamatan Palengaan Laok melakukan tindakan di luar kendali.

"Bahkan kami juga sempat konsultasi dengan perangkat Desa Palengaan Laok terkait pembangunan SPBU itu apakah sudah pamit atau belum," ucap dia.

"Kepala Desa saja bilang tidak tahu tentang proses dari adanya pembangunan itu apalagi masyarakat," bebernya.

Bahkan Mohammad Abrob menyebut, sekalipun nantinya dari pihak kontraktor atau pun pengembang menunjukan izin pembangunan SPBU itu dan ternyata izinnya lengkap, pihaknya bersama masyarakat Palengaan Laok tetap akan menyatakan menolak.

"Intinya tetap kami tolak sekalipun ada prosedural, meski izin lengkap, tetap akan kami tolak," kata dia.

Masyarakat Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, saat akan menggeruduk kantor kecamatan palengaan, Selasa (17/12/2019).
Masyarakat Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, saat akan menggeruduk kantor kecamatan palengaan, Selasa (17/12/2019). (TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN)

Pengumuman Administrasi CPNS 2019 Pemkab Pamekasan, Ada Ratusan Pelamar yang Tidak Memenuhi Syarat

Polres Pamekasan Gelar Sosialisasi Rekrutmen Anggota Polri Tahun Ajaran 2020, Ini Bocorannya

"Dengan alasan bahwa Kecamatan Palengaan ini anti cukong, kami lebih mementingkan kepentingan rakyat dan masyarakat kecil," ungkapnya.

"Jika feodal dibiarkan masuk maka yang tertindas adalah masyarakat kecil," tegasnya.

Mohammad Abror mengaku bersikukuh akan tetap menolak pendirian SPBU meski nantinya ada inisiasi dari masyarakat Palengaan Laok yang juga akan membangun.

Sebab ia mengaku berpedoman atas dasar ingin mensejahterakan masyarakat kecil yang menjual bensin eceran.

Dia menilai, jika SPBU tetap dibiarkan dibangun di Desa Palengaan Laok, maka dikhawatirkan para toko dan pengecer bensin akan tertindas kesejahteraannya.

"Kalau SPBU berdiri di sini maka para toko dan penjual bensin eceran yang dirugikan," bebernya.

Aturan Baru Pemohon SIM Wajib Ikut Tes Psikologi sebagai Syarat, Diberlakukan Mulai 16 Desember 2019

Kesaksian Kapusdik Sebelum Tragedi Brimob Tersambar Petir, Terjadi Perubahan Cuaca Ekstrem di Lokasi

Ia berharap, Camat Palengaan melibatkan masyarakat, ulama, tokoh masyarakat serta melibatkan stakholder terkait untuk berembuk bersama, sehingga gejolak seperti ini tidak terjadi lagi.

"Kecamatan Palengaan ini adalah kecamatan santri. Sebab di daerah ini banyak pesantren besar," ucap dia.

"Artinya adanya pembangunan SPBU ini masyarakat, ulama, tokoh masyarakat jadi kecolongan, sebab tidak ada musyawarah terlebih dahulu," keluhnya

Tidak hanya itu, Mohammad Abror juga berharap kepada Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam agar Pamekasan ini steril dari para feodal, dari cukong dan tuan-tuan tanah.

"Jadi mereka itu harus diusir dari Pamekasan. Kabupaten Pamekasan harus steril dari kepentingan-kepentingan feodal, kepentingan-kepentingan kapital," tukas dia.

"Intinya Bupati harus mesejahterakan masyarakat Pamekasan kalau ingin mencapai Pamekasa Hebat," pungkasnya.

Rayuan Maut Kakek Trenggalek Cabuli Anak Tetangga, Imingi Uang Rp 20 Ribu & Berakhir di Gubuk Sawah

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved