Penyuluh Agama Kecelakan Ajaib, Mobil Hyundai Masuk Jurang Pacitan 30 Meter, 24 Penumpang Tidak Apa2
Rombongan Penyuluh Agama Alami Kecelakan Ajaib, Mobil Hyundai Masuk Jurang 30 Meter di Pacitan, 24 Penumpang Tak Apa-apa
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA.COM, KEDIRI - Kecelakaan tunggal yang menimpa mobil Hyundai nopol R 1137 JA warna hijau rombongan penyuluh Agama Islam Kantor Kemenag Kota Kediri diwarnai sejumlah keajaiban.
Meski mobil Hyundai terjun ke dalam jurang dengan kedalaman sekitar 30 meter dan kemiringan 45 derajat di Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan tidak sampai ada korban jiwa, Sabtu (21/12/2019).
Korban yang mengalami luka tiga orang, terdiri sopir Arifin Hermanto mengalami nyeri di bagian dada.
• Masih Gadis Wanita ini Lahirkan Bayi di Kamar Mandi Sekolah Agama Magetan, Bayi Tewas di Baskom
• Menkopolhukam Mahfud MD Sebut Fatwa Dilarang Ucap Selamat Natal Tak Harus Diikuti, ini Penjelasannya
• Melihat ada Ranjang Bekas Pakai di Ruang Tamu, Saat Buka Pintu, Pemilik Rumah ini Dibuat Kaget
Lalu dua penumpang Choirul Anwar terluka di bagian kepala dan Abdul Malik mengalami patah tulang lutut sebelah kiri.
Choirul Anwar dan Abdul Malik telah dievakuasi dari RSUD Pacitan ke RSUD Gambiran 2 Kota Kediri.
Sedangkan pengemudi mobil Hyundai saat ini masih menjalani pemeriksaan di Unit Lakalantas Polres Pacitan.
Salah satu korban Abdul Malik saat dihubungi Surya (Grup Tribunmadura.com ) menceritakan, rombongan berangkat dari lokasi titik kumpul di Masjid Agung Kota Kediri, Jumat (20/12/2019) pukul 23.00 WIB.
Jumlah rombongan termasuk sopir 24 orang.
• Artidjo Alkostar Ditunjuk Jadi Dewan Pengawas KPK, Keluarganya di Madura Beri Pesan dan Doa ini
• Yuni Shara Bongkar Rahasia Suka Pura-Pura Orgasme Selama Menikah, Akui Belum Pernah Merasakannya
Rencananya rombongan hendak berwisata di Pantai Klayar, Goa Watugong dan pemandian air hangat.
Sedangkan kecelakaan yang dialami rombongannya berlangsung menjelang azan Subuh sekitar pukul 4.00 WIB.
"Sebenarnya penumpang sudah memberitahu sopir untuk berhenti di musala atau masjid untuk salat Subuh.
Namun tampaknya sopir tidak menghiraukan," ungkapnya kepada Surya, Sabtu (21/12/2019) malam.
Sewaktu menemukan musala, kebetulan pintunya masih ditutup sehingga mobil meneruskan perjalanan.
• BREAKING NEWS - Guru Wanita SMP Negeri Jombang Tewas Bersimbah Darah Sesaat Usai Terdengar Teriakan
• Anggota Dewan Pengawas KPK Termiskin, Hanya Segini Harta Artidjo Alkostar Manusia Setengah Dewa
Namun saat melewati Masjid Agung di Pacitan yang sudah mulai ramai karena menjelang azan Subuh, sopirnya tidak berhenti dan langsung lewat.
Diungkapkan Malik, kondisi sopir sendiri juga sudah mulai tidak stabil mengemudikan kendarannya.
Apalagi keterangannya, sopir belum istirahat karena baru pulang mengantarkan rombongan ke Gunung Bromo.
Tak lama kemudian kendaraan melintasi TKP tiba-tiba mobil Hyundai terjun ke dalam jurang.
"Dari perkiraan kami jurangnya cukup dalam sekitar 30 meter dari jalan dan kondisinya curam," jelasnya.
Diungkapkan, Abdul Malik dirinya salah satu penumpang yang merasakan detik-derik mobil Hyundai rombongan masuk jurang.
• Ular Kobra Mulai Teror Warga Jombang, Seorang Pawang Ular Sakti Sudah Menjadi Korban Racun Kobra
• Terungkap, Dari 17 Kegiatan Pejabat Desa Bangkalan Bisa Dengan Mudah Tilap Uang Rakyat Rp 316 Juta
"Saat kejadian saya dalam kondisi sadar dan tidak tidur.
Mobilnya meluncur begitu saja masuk jurang," ungkapnya.
Meski masuk jurang, kondisi kendaraan tidak sampai terguling-guling.
"Kalau terguling-guling korbannya banyak, karena mobil mengangkut penumpang yang berisi 24 orang," ungkapnya.
Namun kendaraan sempat menabrak pepohonan dan bebatuan yang ada di jurang serta baru berhenti setelah menabrak batu besar di sungai.
"Saat mobil terjun ke jurang suaranya brak, bruk, dok, dok karena menabrak pohon dan batu.
Terakhir menabrak batu besar di sungai baru berhenti," jelasnya.
Karena mengalami kecelakaan, kursi-kursi mobil banyak yang copot.
Termasuk kursi penumpang yang copot menimpa dirinya hingga mengakibatkan patah tulang lutut sebelah kiri.
"Kebetulan saya duduk di bangku tengah, tertimpa kursi dan penumpang di belakang kami," tambahnya.
Setelah mengalami kecelakaan kondisi penumpang terbangun semua dan kondisi sadar.
Selanjutnya penumpang yang sudah berhasil keluar membantu mengeluarkan rekan-rakannya yang masih di dalam kendaraan dengan cara memecah kaca mobil.
"Kondisinya saat kejadian di dalam jurang masih gelap," ujarnya.
Malahan Atika, balita usia 6 bulan yang kondisinya tidak terluka sama sekali.
Padahal banyak penumpang lainnya yang terluka lecet-lecet sampai ada yang dijahit lukanya.