Berita Pamekasan
Kecamatan Waru Pamekasan Diguyur Hujan 12 Jam, Jalan Penghubung Dua Desa Terputus Akibat Longsor
Hujan deras yang terjadi selama 12 jam di Kecamatan Waru itu membuat akses jalan dua desa terputus.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
"Seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin," imbaunya.
• Empat Bulan setelah Pelantikan Anggota Dewan, DPRD Sumenep hingga Kini Belum Punya Badan Kehormatan
Kronologi Kejadian Bencana
Sebelumnya, Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan, Madura, diterjang hujan deras disertai angin kencang, Rabu (1/1/2020) atau saat Tahun Baru.
Akibat hujan deras tersebut, sejumlah pohon tumbang dan sejumlah wilayah di Kecamatan Waru mengalami longsor ringan.
Selain itu, pagar Puskesmas Waru roboh akibat diterjang derasnya air.
Hidayat, warga setempat mengatakan, hujan lebat menerjang Kecamatan Waru terjadi sebanyak lima kali longsor di tiga titik.
Titik-titik yang mengalami longsor di antaranya, dua titik di Desa Waru Barat dan satu titik di Desa Waru Timur.
• Prakiraan Cuaca di Wilayah Jawa Timur pada Pekan Pertama Januari 2020, Waspada Dampak Monsoon Asia
"Akibat hujan yang lama menerjang Kecamatan Waru dari pukul 17.00 WIB kemarin hingga pukul 05.00 pagi ini mengakibatkan bencana itu," katanya kepada TribunMadura.com.
Hidayat mengutarakan, pagar Puskesmas Waru dan Kompresor di salah satu bengkel yang berada di Desa Waru Barat sampai terbawa arus.
"Ada pohon tumbang juga depan SMP Waru. Dalam kejadian ini tidak ada korban," ujarnya.
Sementara, Pjs Danramil Waru, Letda Chb Firdausi mengatakan, pihaknya langsung mengerahkan semua personelnya untuk membantu menanangani dampak bencana tersebut.
"Kami tadi saat evakuasi berupaya semaksimal mungkin bersama anggota Polsek Waru dan masyarakat setempat," katanya saat dikonfirmasi TribunMadura.com.
• Daftar Harga Rokok Terbaru setelah Tarif Cukai Rokok Naik 2020, Marlboro Ice Blast Capai Rp 52.500
"Kami pastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini," tambah dia.
Letda Firdausi juga mengutarakan, prioritas utama saat evakuasi berlangsung pihaknya langsung melakukan pemotongan pohon yang roboh ke jalan raya dan membersihkan material tanah yang longsor ke jalan raya agar lalu lintas kembali normal.
"Tebing atau tanah yang longsor itu berukuran panjang 5 meter dan lebar 2 meter," ungkap dia.