Pilkada Sumenep
Pilkada Sumenep 2020, Politisi PDIP Sebut Demokrasi Kewajiban Bersama Mencari Pemimpin yang Memadai
Suasana Politik Pilkada Sumenep 2020 ini, sudah jelas bahwa kader partai sedang berada pada posisi mencari kontestan yang memadai.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Aqwamit Torik
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumenep 2020, merupakan salah satu manifestasi gerakan reformasi tahun 1998 yang menginginkan perubahan nasib rakyat jelata.
Hadirnya Pilkada Sumenep 2020 ini sebagai sarana kedaulatan rakyat untuk memilih pemimpin pada tingkat nasional hingga lokal.
Oleh karena itu, pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep yang akan berlangsung alot pada 23 September 2020 nanti penting bagi semua pihak untuk menjaga kualitas demokrasi yang menjadi tanggung jawab bersama.
Politisi muda PDI Perjuangan, Darul Hasyim Fath, menerangkan tentang demokrasi di momen Pilkada Sumenep 2020 ini dan mengajak semua pegiat demokrasi untuk mengisi ruang publik tentang advokasi rakyat yang selama ini terbaikan.
Kenapa itu dinilai penting kata Darul Hasyim Fath, sebab proses demokrasi pada Pilkada Sumenep ini menurutnya tidak hanya sekadar menjadi rutinitas politik untuk merebut kekuasaan.
"Ayo tuang publik yang selama ini diisi oleh kebisingan pertarungan kekuasaan semata, geser menjadi debat publik tentang advokasi para jelata yang terabaikan," kata Darul Hasyim Fath, pada TribunMadura.com, Jumat (3/1/2020).
Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan, Kabupaten Sumenep ini menilai, jika momen Pilkada Sumenep 2020 hanya diisi diskusi masalah perebutan kekuasaan sematan, maka para entitas civil society, para pegiat demokrasi ekstra parlementer akan menjadi volunter politik.
"Dari itu, jika tidak hati - hati pada rezim baru berganti mereka akan menjadi pelantik politik yang berbicara atas nama rakyat tapi sejatinya tercerabut dari akar budaya kerakyatan," kata Legislator warga pulau Masalembu ini.
Suasana Politik Pilkada Sumenep 2020 ini, sudah jelas bahwa kader partai sedang berada pada posisi mencari kontestan yang memadai.
Namun disisi lain kata Darul Hasyim Fath, belum terlihat ada debat atau diskusi tentang isu subtantif dalam berdemokrasi kali ini.
"Siapa diantara kontestan di luar petahana yang pernah punya record membela isu-isu publik yang utama seperti good governance," tanya Ketua Komisi I DPRD Sumenep ini dengan sendirinya.
"Siapa kontestan yang punya record yang jelas posisinya di urusan sengketa petani garam, misalnya. Kita belum pernah lihat selama ini," lanjutnya
Namun yang sering muncul di permukaan kata mantan aktivis Jogja ini, bahwa kontestan Pilkada Sumenep 2020 yang mempromosikan dirinya dan tiba - tiba suka dengan isu - isu kepulauan.
"Dua dasawarsa terakhir, tampil di arena politik, ada yang terpilih menjadi tokoh terpopuler, apa peduli dia dengan warga kepulauan? bayangkan waktu masyarakat kepulauan terlantar dan siapa yang urus mereka," kritiknya.