Berita Sumenep
Vaksinasi Campak di Sumenep Tak Penuhi Target, Penolakan Masyarakat Diduga Jadi Biang Kerok
Pelaksanaan Outbreak Response Immunization (ORI) Campak Rubella atau vaksinasi massal campak di Kabupaten Sumenep, Madura terancam molor.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Pelaksanaan Outbreak Response Immunization (ORI) Campak Rubella atau vaksinasi massal campak di Kabupaten Sumenep, Madura terancam molor.
Sabeb, capaian vaksinasi sejak penetapan Sumenep masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) campak tersebut belum memenuhi target.
Bahkan, banyak ditemukan penolakan dari masyarakat selama program imunisasi itu berjalan.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB (P2KB) Sumenep, Ellya Fardasyah mengatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan langkah strategis dengan mengajukan perpanjangan waktu pelaksanaan ORI.
"Ini masih kita ajukan perpanjangan, memang banyak penolakan di bawah. Kalau saja tidak ada penolakan, vaksinasi sudah selesai. Tapi kenyataannya banyak yang menolak. Jadi, nanti fokusnya ke mereka," tutur Ellya Fardasyah, pada Jumat (12/9/2025).
Pihaknya menegaskan, terkait perpanjangan ORI akan menyasar anak-anak yang sebelumnya menolak divaksin.
Dinas kesehatan lanjutnya, akan melakukan sweeping agar cakupan bisa lebih maksimal.
"Kita coba seminggu lagi, sweeping untuk yang nolak-nolak itu. Sambil disiapkan teknisnya kalau memang diperpanjang," terangnya.
Rencana perpanjangan vaksinasi campak rubella ini katanya, akan diajukan melalui Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur ke Kementerian Kesehatan RI.
"Kalau jadi diperpanjang, maksimal sampai 20 September nanti. Tapi kita masih mau ajukan dulu, karena memang capaian sekarang tidak bisa memenuhi target," ucapnya.
Untuk diketahui, program vaksinasi massal ini sendiri dimulai sejak 25 Agustus 2025 dengan target 73.969 anak di wilayah daratan maupun kepulauan Sumenep.
Hingga saat ini, capaian belum sesuai dengan target. Sehingga Pemkab Sumenep menilai perpanjangan waktu jadi opsi realistis agar imunisasi bisa lebih merata.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Minta Santrinya Datang ke Kamar, Kiai di Kangean Lancarkan Aksi Bejatnya, 9 Orang Jadi Korban |
![]() |
---|
Sipropam Polres Sumenep Temui Subdenpom, Apa yang Dibahas? |
![]() |
---|
DPRD Sumenep Desak Revisi Perda Tembakau, Eksekutif Diminta Segera Susun Naskah Akademik |
![]() |
---|
Ingin Dapat Pupuk Murah via TikTok, Warga Batuputih Sumenep Bernasib Merana, Puluhan Juta Amblas |
![]() |
---|
Jalan di Kecamatan Raas Sumenep Cepat Rusak, Pemkab Pilih Betonisasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.