Berita Sumenep

Ingin Dapat Pupuk Murah via TikTok, Warga Batuputih Sumenep Bernasib Merana, Puluhan Juta Amblas

Seorang warga Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep berinisial H (50) diduga menjadi korban penipuan jual beli pupuk secara online.

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Januar
TribunMadura.com/Danendra Kusuma
Ilustrasi artikel Warga Batuputih Diduga Tertipu Jual Beli Pupuk Murah Online, Uang Puluhan Juta Raib 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Seorang warga Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep berinisial H (50) diduga menjadi korban penipuan jual beli pupuk secara online.

Alih-alih mendapat pupuk murah, H justru kehilangan uang puluhan juta rupiah.

Kejadian itu bermula sekitar dua pekan lalu. H melihat iklan penjualan pupuk murah di aplikasi TikTok.

Tergiur harga miring, ia langsung menghubungi nomor yang tertera di akun TikTok tersebut.

Namun, pada Selasa (9/9/2025) H tiba-tiba menerima telepon dari nomor baru.

Pemilik nomor itu mengaku sebagai anggota Polres Sumenep. Bahkan, di profil WhatsApp tercantum nama Ivan Rudianto lengkap dengan foto berseragam polisi.

"Saya dikabari pupuk yang saya pesan ditahan polisi karena izin pengiriman tidak lengkap. Diminta uang pengamanan Rp 4,9 juta. Karena percaya, saya langsung transfer," tutur H pada TribunMadura.com, Jumat (12/9/2025).

Tak berhenti di situ, pria yang mengaku polisi tersebut kembali meminta uang Rp 13,7 juta dengan alasan mengurus surat izin dari Dinas Pertanian.

Korban H akhirnya tetap kembali menurutinya. Uang dikirim ke rekening atas nama Dody Rizky Pratama.

"Katanya, uang itu nanti akan diganti pihak Petrokimia. Saya percaya, jadi saya transfer lagi," tuturnya.

Setelah itu, kembali lagi permintaan ketiga Rp 23 juta. Jika tidak ditransfer, H diancam akan didatangi polisi ke rumahnya.

Merasa tertekan dengan ancaman itu, H akhirnya berkonsultasi dengan kelompok tani (gapoktan) di wilayahnya.

Dari sanalah, H baru menyadari dokumen-dokumen yang dikirim lewat WhatsApp seperti surat jalan dan izin penyaluran pupuk semuanya palsu.

"Nama kepala dinas di surat itu berbeda. Baru saya sadar kalau ini penipuan," ucapnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved