Usai Teriak Allahu Akbar, Pria Pamekasan ini Lalu Meregang Nyawa Karena Ulah Tak Sengaja Anaknya

Usai teriak kalimat Allahu Akbar, pria Pamekasan Madura ini lalu meregang nyawa karena ulah tak sengaja anak perempuannya sendiri.

Penulis: Ignatia Andra | Editor: Mujib Anwar
Kolase Tribunmadura/Tribunnews
usai teriak kalimat Allahu Akbar, pria Pamekasan Madura ini lalu meregang nyawa karena ulah tak sengaja anak perempuannya sendiri. 

TRIBUNMADURA.COM - Gara-gara ketidaksengajaan sang anak, orang tua di Pamekasan Madura ini harus meregang nyawa. 

Kejadiannya semakin membuat bulu kuduk merinding, karena sebelum meninggal, si orang tua di Pamekasan Madura ini sempat mengucapkan kalimat Allahu Akbar untuk menyebut nama Tuhan.

Tragedi tersebut menimpa Mohammad Fakih.

Dia tiba-tiba terdengar menjerit kesakitan di belakang rumahnya saat akan memperbaiki kabel pompa air.

Warga Dusun Mondung, Desa Dasuk, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, tersebut pada akhirnya dinyatakan tewas di sawah yang ada di belakang rumah.

Berikut penjelasan lebih lengkap.

Mohammad Faqih ditemukan meninggal oleh Murtafiah (istrinya) dalam keadaan lemas terkapar di sawah belakang rumahnya sekitar pukul 05.45 WIB.

Insiden terjadi pada Kamis, (2/1/2020).

Sebelum dinyatakan meninggal, pria berusia 55 tahun itu mulanya hendak memperbaiki kabel pompa air putus.

Saat ingin memperbaiki, korban sudah mencabut colokan yang berada di rumahnya.

Namun tak terduga, di saat korban ingin menyambung kabel aliran listrik yang mengarah ke sumur yang berada di sawahnya itu, Nur Aini (anak korban) memasang colokan yang sebelumnya sudah dilepas oleh korban.

Saat itu, Nur Aini berniat sedang ingin mencuci pakaiannya yang kotor.

"Di waktu yang bersamaan tiba-tiba terdengar suara teriakan ' Allahu Akbar ' yang cukup lantang dari belakang rumah korban," kata Kapolsek Pademawu AKP Suryono kepada TribunMadura.com.

"Dan istri korban mendengar teriakan itu, lalu langsung melihat kebalakang rumahnya. Ternyata benar suaminya sudah terkapar kena setrum," sambung dia.

“Menurut saksi mata, saat korban akan memperbaiki kabel pompa air listrik yang putus tersebut, korban sudah mencabut colokan listrik.

Namun tanpa disengaja dan tidak tahu kalau ayahnya sedang memperbaiki kabel pompa air yang putus, saat itu putri korban, Nur Aini kembali memasang colokan listrik. Ya langsung kesetrum," bebernya.

AKP Suryono melanjutkan, korban saat ditemukan lemas terkapar di sawahnya langsung dilarikan ke RSUD dr Slamet Martodirdjo Pamekasan.

Namun naas, setibanya di rumah sakit, pihak rumah sakit langsung menyatakan jika korban sudah meninggal dunia.

Tidak hanya itu, kata Kapolsek Pademawu AKP Suryono, anak korban, Nur Aini saat ini masih dalam keadaan shock dan belum bisa dimintai keterangan setelah mengetahui ayahnya meninggal dunia.

Lebih lanjut, ia menegaskan, sementara dugaan dari peristiwa ini karena kecelakaan sendiri dan tidak ada unsur kesengajaan.

“Kami hanya melakukan olah TKP dan memintai keterangan pihak yang ada di sekitar rumah, tidak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa ini,” pungkasnya. 

orang terkapar di sawah dan meninggal dunia
orang terkapar di sawah dan meninggal dunia (Kolase Tribunmadura/Tribunnews)

Tubuh ABG Tulungagung Terbujur Kaku saat Karaoke

Seorang remaja atau ABG berusia 14 tahun tewas seketika saat sedang bersenang-senang di rumahnya.

Ovellia (14), warga Desa Pulerejo, Kecamatan Ngantru, Tulungagung tewas pada Rabu, (1/1/2020) pagi.

Baru merayakan pesta tahun baru, keluarga Ovellia mendapat musibah mengenaskan.

Tubuh Ovellia (14), warga Desa Pulerejo, Kecamatan Ngantru terbujur kaku di ruang tamu rumah.

Ada yang terjadi dengannya saat sedang melakukan aktivitas di ruang tamu rumahnya, Rabu (1/1/2020) pagi.

Siswa kelas IX SMP ini ditemukan meninggal dunia di ruang tamu rumah.

Saat ditemukan tangannya sedang memegang mikrofon, dan terdapat luka di bagian belakang kepalanya.

“Diduga korban tersengat arus listrik dari kabel mikrofon yang dipegangnya,” terang Kapolsek Ngantru AKP Pudji Widodo.

Widodo menuturkan, sebelumnya korban tengah berkaraoke di ruang tamu rumahnya.

Saat itu ibunya, Indah Sri Wahyuni (37) masuk ke ruang tamu dan melihat Ovellia terbujur kaku di lantai.

Polisi memeriksa kabel yang diduga menjadi sebab korban Ovellia (14) kesetrum saat karaoke di rumahnya dan akhirnya meninggal dunia.
Polisi memeriksa kabel yang diduga menjadi sebab korban Ovellia (14) kesetrum saat karaoke di rumahnya dan akhirnya meninggal dunia. (istimewa)

Ibunya langsung histeris berteriak hingga menangis melihat kondisi sang anak.

Saat itu tangan kiri korban masih memegang mikrofon.

Hingga terlihat tangan Ovellia yang memegang mikrofon itu menghitam karena gosong.

“Ibu korban kemudian berteriak minta tolong kepada tetangganya. Korban sempat dilarikan ke RSUD dr Iskak,” sambung Widodo.

Namun sesampainya di rumah sakit, Ovellia dinyatakan sudah meninggal dunia.

Untuk memastikan penyebab kematiannya, tim Inafis Satrekrim Polres Tulungagung memeriksa tubuh korban.

Hasilnya ditemukan bekas gosong di telapak tangan korban yang diduga bekas sengatan listrik.

Sementara pemeriksaan di rumak korban, polisi menemukan kabel yang terkelupas dan dibungkus dengan isolasi.

Diduga isolasi ini terbuka, sehingga kabel yang terkelupas ini terpegang oleh tangan korban hingga tersengat.

“Ada memar di kepala bagian belakang sebelah kiri, itu karena terbentur lantai saat korban terjatuh,” tutur Widodo.

Pihak keluarga menolak melakukan visum dalam, dan menganggap kejadian ini sebagai musibah.

Jenazah Ovellia kemudian diserahkan untuk dimakamkan keluarga. (Kuswanto Ferdian/David Yohanes)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved