Berita Pamekasan

BERITA MADURA POPULER Hari ini, Lanjutan Kasus Pemukulan Pegawai Lapas Pamekasan dan Ayah Tersetrum

Berita Madura populer Sabtu (4/1/2020) diawali dengan kasus pemukulan anggota grup musik Daul Bringin Korong.

Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
Kondisi korban dalam keadaan meninggal dunia saat dibawa pulang ke rumahnya di Dusun Mondung, Desa Dasuk, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Kamis (2/1/2020). 

Berita Madura populer Sabtu (4/1/2020) diawali dengan kasus pemukulan anggota grup musik Daul Bringin Korong

TRIBUNMADURA.COM - Berita Madura populer Sabtu (4/1/2020) diawali dengan kasus pemukulan anggota grup musik Daul Bringin Korong, Dusun Asambatur, Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu.

Kabarnya, anggota grup musik Daul Bringin Korong itu dianiaya oleh Pegawai Lapas Narkotika Pamekasan.

Kanit II Reskrim Polres Pamekasan, Iptu Wahyu Purnomo mengatakan, saat ini kasus pemukulan tersebut sudah masuk tahap pemberkasan.

Penyebab Tayangan Drama Korea Crash Landing on You Hiatus, Penayangannya Diganti dengan Episode ini

Main Instagram, Suami Tanyakan Arti Duit Bagi Nia Ramadhani, Ucapan Ardi Bakrie ini Bikin Nia Ketawa

Cegah Terjadinya Banjir, Polres Pamekasan Lakukan Penanaman Pohon di Halaman Belakang Mapolres

Nantinya, jika pemberkasan tersebut sudah rampung, pihaknya akan mengirim ke Kejaksaan Negeri Pamekasan.

"Kalau berkas sudah selesai semua, akan kami kirim ke Kejaksaan," katanya kepada TribunMadura.com, Jumat (3/1/2020).

Iptu Wahyu Purnomo juga mengutarakan, mengenai kasus pemukulan ini, pihak pelapor ke Polres Pamekasan atas nama Mansyur.

Mansyur adalah Pegawai Lapas Narkotika Pamekasan.

"Kalau pihak sebelah belum ada laporan sepertinya, disini berkasnya tidak ada," ujarnya.

Selain itu, Iptu Wahyu Purnomo mengungkapkan, saat ini pihaknya sudah mengamankan tiga pelaku.

Petani Garam Pamekasan Diminta Perhatikan Langkah-Langkah Pembuatan Garam Pasca Panen Sesuai SOP

Pegawai Lapas Narkotika Pamekasan Diduga Aniaya Anggota Grup Musik Daul, Kasusnya Dinilai Janggal

Jauhari (Memakai kopyah hitam), Ainur Rahman (Memakai hem hijau) dan Misturi (memakai baju kuning) saat berada di Rumah Tahanan Polres Pamekasan.
Jauhari (Memakai kopyah hitam), Ainur Rahman (Memakai hem hijau) dan Misturi (memakai baju kuning) saat berada di Rumah Tahanan Polres Pamekasan. (ISTIMEWA/TRIBUNMADURA.COM)

Tiga pelaku tersebut merupakan tersangka yang diduga melakukan pemukulan kepada Mansyur selaku pelapor.

"Ketiga tersangka ini, kami amankan sekitar tanggal 20 Desember 2019," bebernya.

Iptu Wahyu Purnomo juga mengaku, sudah memproses kasus ini sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku tanpa berpihak kepada siapa pun.

"Kita melakukan ini sesuai dengan keterangan saksi-saksi, bukti surat dan hasil visum," ungkapnya.

Tidak hanya itu, Iptu Wahyu Purnomo menyebut mengamankan tiga tersangka tersebut.

Kata dia, ketiganya diduga yang melakukan pemukulan kepada Mansyur.

"Yang dua itu, teman Jauhari kami amankan juga karena diduga ikut membantu melakukan pemukulan kepada Mansyur," ucapnya.

"Kalau si pelaku utama Jauhari ini mengakui sendiri kalau dia yang memukul," sambung dia.

Berita populer lainnya masih terjadi di Kabupaten Pamekasan.

Gara-gara ketidaksengajaan sang anak, orang tua di Kabupaten Pamekasan ini harus meregang nyawa.

Karena sebelum meninggal, si orang tua di Kabupaten Pamekasan ini sempat mengucapkan kalimat Allahu Akbar untuk menyebut nama Tuhan.

Tragedi tersebut menimpa Mohammad Fakih.

Dia tiba-tiba terdengar menjerit kesakitan di belakang rumahnya saat akan memperbaiki kabel pompa air.

Warga Dusun Mondung, Desa Dasuk, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, tersebut pada akhirnya dinyatakan tewas di sawah yang ada di belakang rumah, Kamis (2/1/2020).

Mohammad Faqih ditemukan meninggal oleh Murtafiah (istrinya) dalam keadaan lemas terkapar di sawah belakang rumahnya sekitar pukul 05.45 WIB.

Sebelum dinyatakan meninggal, pria berusia 55 tahun itu mulanya hendak memperbaiki kabel pompa air putus.

Saat ingin memperbaiki, korban sudah mencabut colokan yang berada di rumahnya.

Namun tak terduga, di saat korban ingin menyambung kabel aliran listrik yang mengarah ke sumur yang berada di sawahnya itu, Nur Aini (anak korban) memasang colokan yang sebelumnya sudah dilepas oleh korban.

Saat itu, Nur Aini berniat sedang ingin mencuci pakaiannya yang kotor.

"Di waktu yang bersamaan tiba-tiba terdengar suara teriakan ' Allahu Akbar ' yang cukup lantang dari belakang rumah korban," kata Kapolsek Pademawu AKP Suryono kepada TribunMadura.com.

"Dan istri korban mendengar teriakan itu, lalu langsung melihat kebalakang rumahnya. Ternyata benar suaminya sudah terkapar kena setrum," sambung dia.

Menurut saksi mata, saat korban akan memperbaiki kabel pompa air listrik yang putus tersebut, korban sudah mencabut colokan listrik.

Namun tanpa disengaja dan tidak tahu kalau ayahnya sedang memperbaiki kabel pompa air yang putus, saat itu putri korban, Nur Aini kembali memasang colokan listrik. Ya langsung kesetrum," bebernya.

AKP Suryono melanjutkan, korban saat ditemukan lemas terkapar di sawahnya langsung dilarikan ke RSUD dr Slamet Martodirdjo Pamekasan.

Nahas, setibanya di rumah sakit, korban dinyatakan sudah meninggal dunia.

Kapolsek Pademawu AKP Suryono, anak korban, Nur Aini saat ini masih dalam keadaan shock dan belum bisa dimintai keterangan setelah mengetahui ayahnya meninggal dunia.

Lebih lanjut, ia menegaskan, sementara dugaan dari peristiwa ini karena kecelakaan sendiri dan tidak ada unsur kesengajaan.

Berita populer ketiga, yaitu Dinas Perikanan Pamekasan meminta kepada petani garam untuk memperhatikan penanganan pembuatan garam lanjutan pasca panen garam rakyat.

Kasi Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Budidaya Dinas Perikanan Pamekasan, Muzanni mengatakan, petani garam seharusnya bisa melaksanakan SOP produksi garam dengan baik dan benar.

Muzanni menyebut, SOP produksi garam yakni dengan cara mengembalikan sisa air tua ke posisi bossem air baku, sehingga bisa memperkecil kandungan Mg.

Sebelum petani garam mengolah air laut menjadi garam, langkah awal yang harus dilakukan adalah mengambil air laut dan menampungnya pada kolam penyimpanan atau banker.

"Pengambilan air laut ini dilakukan dengan menggunakan pompa, agar prosesnya dapat berjalan dengan lebih cepat," katanya kepada TribunMadura.com, Jumat (3/1/2020).

Petani garam saat mengeruk hasil garam mereka di lahan pertanian garam di Kabupaten Pamekasan, Madura, Selasa (24/12/2019).
Petani garam saat mengeruk hasil garam mereka di lahan pertanian garam di Kabupaten Pamekasan, Madura, Selasa (24/12/2019). (TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN)

Muzanni mengingatkan, banker tempat penyimpanan air laut sebaiknya dalam keadaan tertutup oleh atap, agar air laut tidak menguap karena sinar matahari.

Selanjutnya, air laut sebaiknya dituakan. Penuaan air laut dilakukan dengan cara memindahkan air laut yang telah ditampung sebelumnya ke dalam petakan penuaan air.

"Penuaan dilakukan hingga kotoran-kotoran yang ada di air laut mengendap ke dasar petak, sehingga air laut menjadi bersih dan bebas dari kotoran," ujarnya.

"Kotoran yang ada di dalam air laut tentu akan memengaruhi kualitas garam yang akan dihasilkan nantinya," tambahnya.

Maka dari itu, pastikan bahwa air laut benar-benar bersih sebelum beralih ke tahap selanjutnya," sambung dia.

Muzanni melanjutkan, air yang sudah tua selanjutnya ditempatkan pada tempat penyimpanan air tua atau banker khusus.

Kata dia, banker khusus itu telah disediakan untuk menyimpan air yang sudah dituakan sembari menunggu giliran untuk dilakukan kristalisasi.

Selanjutnya, air yang sudah tua itu disalurkan ke petak kristalisasi.

Proses kristalisasi ini dilakukan dengan cara menjemur air tua selama kurang lebih 2 hari, hingga air berubah bentuk menjadi kristal-kristal garam.

"Setelah kristal garam terbentuk, maka garam sudah siap dipanen dan dilakukan pemadatan garam," ucapnya.

Mertua Sekkab & CEO Persela Lamongan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Jadi Korban Perampokan

Tukang Becak Tertimpa Pohon Palem Setinggi 8 Meter Sampai Becaknya Hancur, Begini Keadaan Korbannya

Sejumlah Minimarket Berjejaring di Trenggalek Ditutup Paksa, Ditempeli Stiker Surat Peringatan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved