Berita Surabaya
3 Cara Mengatasi Anak Kecanduan Gadget, Perhatikan Perilaku yang Bisa Menjadi Contoh Utama
Anak yang kecanduan gadget dapat berdampak negatif terhadap tumbuh kembang mereka.
Anak yang kecanduan gadget dapat berdampak negatif terhadap tumbuh kembang mereka
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Psikiater anak dan remaja RSUD Dr Soetomo, dr Yunias Setiawati menyebut, anak yang kecanduan gadget masih bisa ditangani.
dr Yunias Setiawati mengatakan, ada tiga cara yang bisa dilakukan untuk menangani anak dari kecanduan gadget.
Cara penanganan anak yang kecanduan gadget, kata dia, yakni modifikasi perilaku.
• Lagi Bersihkan Sampah di Saluran Air Persawahan, Pria Jember Kaget Temukan Benda Tak Terduga
• Persebaya Surabaya Patok Target Juara Liga 1 2020, Datangkan Sejumlah Pemain Top untuk Wujudkan Misi
• Setiap Hari, RSUD Dr Soetomo Terima 3 Pasien Anak Penderita Gangguan Belajar Akibat Kecanduan Gadget
Modifikasi perilaku, yaitu dengan membuat jadwal bermain gawai yang disepakati oleh anak.
"Atur jadwal bermain gawai. Kemudian, buat kesepakatan dengan si anak," jelas dr Yunias Setiawati, Rabu (8/1/2020).
"Selama itu, orangtua bisa meningkatkan komunikasi dengan anak," lanjut dia.
"Misalnya lebih banyak menghabiskan lebih banyak waktu bersama melalui bercerita dan bermain," tambahnya.
Menurut dr Yunias Setiawati, kegiatan yang menyenangkan seperti olahraga, bisa mengaktifkan kembali otak bagian depan yang juga berperan untuk mengatur emosi dan gerakan tubuh.
Kedua, apabila anak di atas usia enam tahun, bisa dilakukan terapi kognitif perlaku.
• Wali Kota Risma Minta Nelayan Tak Melaut selama Cuaca Ekstrem, Siap Bantu Beri Subsidi Beras
• Tips Mencegah Penyakit Demam Berdarah Dengue saat Musim Penghujan, Anak Kost Dilarang Lakukan ini!
Cara ini, kata dr Yunias Setiawati, dapat mengembalikan kebiasaan anak saat sebelum mengenal gawai.
"Dalam hal ini, anak bisa diajarkan bahwa terus menerus bermain gawai sampai lupa waktu, tidak menyelesaikan masalah," ungkap dr Yunias Setiawati.
Selain itu,ucap dia, terapi ini dapat dilakukan dengan cara mengubah kebiasaan bermain gawai dengan membaca buku atau berdiskusi.
Lalu, yang ketiga, orangtua harus menjadi contoh.
dr Yunias Setiawati menceritakan, beberapa kali orangtua datang kepadanya dengan keluhan anaknya kecanduan bermain gawai.