Pegiat Seni Pamekasan Unjuk Rasa

Federasi Artis Indonesia Jawa Timur Ungkap Dampak Jika Musisi dan Pegiat Seni Dibatasi Berekspresi

Pemkab Pamekasan diminta agar tidak tebang pilih dalam memberikan keleluasaan bagi para pemuda yang ingin berkesenian.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
Penyanyi Dangdut Pamekasan saat meluapkan ekspresi bentuk protesnya kepada Pemkab Pamekasan dengan cara bernyanyi di depan Kantor DPRD Pamekasan, Madura, Kamis (16/1/2020). 

Pemkab Pamekasan diminta agar tidak tebang pilih dalam memberikan keleluasaan bagi para pemuda yang ingin berkesenian

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Federasi Artis Indonesia Jawa Timur turut buka suara terkait indikasi adanya batasan penampilan hiburan kesenian di Kabupaten Pamekasan, Madura.

Sekretaris Federasi Artis Indonesia Jawa Timur cabang Surabaya, Iyus Reptil tampak turut mengeluarkan tuntutan saat para pegiat seni dan musisi se-Kabupaten Pamekasan melakukan aksi demonstari ke Kantor DPRD Pamekasan.

Iyus Reptil berharap, Pemkab Pamekasan untuk mengabulkan sejumlah tuntutan yang disampaikan oleh para musisi dan pegiat seni se-Kabupaten Pamekasan.

Kapolri Idham Azis Takut Dengan Anak Buahnya satu ini, Sang Jenderal Ungkap Alasan dia Tak Berani

Murka Disebut Operasi Kelamin, Lucinta Luna dan Berbie Kumalasari Baku Hantam: Gelas Kaca Dibanting

Dituding Tebang Pilih, Polres Pamekasan Minta Pegiat Seni Baca PP Nomor 60 tahun 2017 Lebih Dulu

Ia menyebut, seharunya Pemkab Pamekasan tidak tebang pilih dalam memberikan keleluasaan bagi para pemuda yang ingin berkesenian.

"Permintaan saya, mohon kabulkan keinginan mereka dalam berkreasi, sebab mereka berapresiasi dan meluapkan ekspresi seninya itu sesuai kaidah yang berlaku di Pamekasan," kata Iyus kepada TribunMadura.com.

Pria yang juga menjadi Koordinator Musik Rock Jawa Timur itu menyampaikan, misal dalam berkesenian, Pemkab Pamekasan ingin mengaitkan dengan norma agama itu sah-sah saja.

Namun kata Iyus harus ada regulasi dan aturan yang jelas mengenai batasan-batasan apa saja yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.

"Supaya tidak ada timbul rasa curiga bahwa Pemkab Pamekasan tebang pilih dalam memberikan ruang keleluasaan untuk berkesenian," sarannya.

Bahkan kata Iyus, misal nantinya akan ada aturan yang dikeluarkan oleh Pemkab Pamekasan mengenai penyanyi orkes atau penyanyi dangdut yang diharuskan memakai pakaian yang sopan, pihaknya mengaku siap akan mengikuti aturan tersebut dan siap mensosialisasikan.

Pemkab Kabulkan 6 Tuntutan Pegiat Seni dan Musisi se-Pamekasan, Satu Poin Permintaan Tak Diloloskan

BREAKING NEWS - Pemkab Pamekasan Diduga Tebang Pilih, Pegiat Seni Gelar Demo di Depan DPRD

Namun mengenai hal itu, Iyus juga meminta timbal balik kepada Pemkab Pamekasan dan pihak Polres Pamekasan, dalam pengurusan izin untuk mengadakan acara hiburan di wilayah setempat seharusnya lebih dimudahkan.

"Bagaimana pun alasannya, musik ini ada kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi sosial," ujarnya.

"Coba kita lihat, dimanapun ada pagelaran seni atau konser musik, pasti akan banyak berdatangan para pedagang kacang rebus, penjual bakpao, penjual pentol, penjual bakso, penjual es dan semacamnya," kata dia.

"Mereka berkumpul jadi satu, dan saya yakin pendapatan mereka dalam semalam itu 10 kali lipat dapat lebih banyak dari pada berjualan di hari-hari biasanya," sambung dia.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved