Kisah Suami Istri Bayar Biaya Persalinan Anak Pakai Uang Koin Rp 1000, Hasil Menabung Sejak Hamil
Pasangan suami istri asal Kabupaten Cianjur ini membayar biaya kelahiran anak memakai pecahan uang koin Rp 1.000.
Pasangan suami istri asal Kabupaten Cianjur ini membayar biaya kelahiran anak memakai pecahan uang koin Rp 1.000
TRIBUNMADURA.COM - Kisah unik pasangan suami istri dialami Riska (27) dan Yanto Kuswanto (30).
Kisah pasangan suami istri asal Kabupaten Cianjur ini berawal saat keduanya kedatangan putra pertama mereka.
Keduanya membayar biaya kelahiran putra pertama mereka memakai pecahan uang koin Rp 1.000.
• Kisah Pilu Suami Dicerai Istri karena Bangkrut, Dapat Status Duda Kurang dari 6 Bulan setelah Nikah
• Kisah Lulusan Sarjana Hukum Terjerat Kasus hingga Naik ke Meja Hijau, Diam Membisu saat Ditanyai JPU
• Kisah Cinta Kakek Duda dan Gadis Pujaan Hati, Si Nona Ajak Menikah Prianya Meski Beda Usia 56 Tahun
Uang koin itu adalah hasil menabung di celengan selama sembilan bulan.
Riska mengatakan, sehari-hari suaminya bekerja sebagai pelayan toko di kawasan kota Kabupaten Cianjur.
Ia menuturkan, gaji suaminya dalam satu bulan adalah Rp 900 ribu, kalau dihitung perharinya cuma Rp 30 ribu.
Sisa dari biaya untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari biasanya dimasukkan ke dalam celengan.
Riska mengatakan, saat anaknya lahir, suaminya langsung memecahkan celengan itu.
• Kisah Pasangan Kembali Menikah setelah Cerai, Padahal Tak Pernah Tegur Sapa selama 17 Tahun Pisah
• Kisah Getir Calon Pengantin Gagal Nikah Sampai Ditolak KUA, Orangtua Bongkar Duduk Perkaranya
Uang-uang itu kemudian memasukkannya ke dalam kresek untuk biaya lahiran.
"Jumlahnya sekitar Rp 500 ribu," katanya.
"Langsung dimasukkan ke dalam kresek dan dibawa ke Puskesmas," ujar Riska.
Riska mengatakan, total biaya persalinannya semua Rp 1,4 juta.
Namun, pihak puskesmas akhirnya memberi keringanan kepada Riska dan bayinya.
• Terlibat Konflik Rumah Tangga, Suami Istri Robohkan Rumahnya Pakai Bego, Kisahnya Viral di Facebook
• Sosok Artis Favorit Soekarno Terungkap, Pernah Hidup Bareng Muncikari, Kisahnya Tertulis dalam Buku
"Uang koin dikembalikan lagi dan saya diberi santunan Rp 200 ribu sama kepala puskesmas," ujarnya.