Berita Sumenep
PT Tanjung Odi Sumenep Angkat Bicara Usai Didemo Mahasiswa yang Perjuangkan Kemaslahatan Buruh
Namun kata Deddy Ariyadi, terkait dugaan dari mahasiswa pada PT Tanjung Odi itu pihaknya masih menunggu konfirmasi dari Disnaker Sumenep.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Aqwamit Torik
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Kasie PGA dan Keuangan, PT Tanjung Odi, Deddy Ariyadi, akhirnya angkat bicara terkait tudingan mahasiswa yang tergabung dalam FKMS kemaren, Rabu (15/1/2020) menilai perusahaan rokok ini kurang menjamin kemaslahatan buruhnya dan bahkan diduga sering ancam hingga jatuh sakit.
"Menyikapi persoalan yang disampaikan FKMS kemaren di Disnaker Kabupaten Sumenep, itu adalah hak sebagai warga Negara untuk menyampaikan aspirasi," kata Deddy Ariyadi, pada TribunMadura.com, Kamis (16/1/2020).
Namun kata Deddy Ariyadi, terkait dugaan dari mahasiswa pada PT Tanjung Odi itu pihaknya masih menunggu konfirmasi dari Disnaker Sumenep.
"Kami menunggu konfirmasi dari Disnaker, karena terkait dengan pengawasan ketenaga kerjaan itu sepenuhnya wawenang Disnaker," kata pria asak Lamongan ini.
Ditanya apakah sudah ada konfirmasi dari Disnaker, pihaknya mengaku belum ada dan jika memang ada tentu katanya PT Tanjung Odi akan mematuhi arahan tersebut.

"Esensi dari FKMS kemaren ini kita juga belum tahu, yang pasti PT Tanjung Odi ini sudah memenuhi semua peraturan perundang undangan ketenaga kerjaan," terangnya.
Perusahaan yang sudah berjalan selama 7 tahun di Sumenep ini kata Deddy Ariyadi, tidak mungkin bertahan lama jika tidak memenuhi aturan dan bahkan haknya karyawan hingga sekarang.
"Kami siap jika Disnaker konfirmasi ke kami," katanya.
Ditanya terkait tidak menjamin kesehatan para buruhnya, pihaknya mengaku jika PT Tanjung Odi merupakan salah satu perusahaan peserta terbesar BPJS di Madura.
"Kita sudah menjamin tenaga kerja kita. Itu bisa di cek dengan pengharagaan kita, baik BPJS ketenagakerjaan dan kesehatan," tegasnya.
Bahkan kata Deddy Ariyadi, terkait masker untuk tenaga kerja itu sering dibagikan dan secara gratis.
"Kita bagikan secara gratis, itu kewajiban perusahaan," katanya.
Untuk diketahui, tenaga buruh di PT Tanjung Odi kurang lebih 2 ribu tenaga kerja.
Berita sebelumnya, Kepala Disnakertrans Kabupaten Sumenep, M. Syahrial, angkat bicara terkait tudingan mahasiswa dalam orasi yang disampaikan bahwa nasib buruh di perusahaan PT Tanjung Odi tersebut yang diduga kurang mendapat jaminan kesehatan.