Dekan FK UNS Sebut Ada 80 Persen Pasien Virus Corona Bisa Sembuh Sendiri, Begini Penjelasannya
Penularan virus corona sangat cepat karena menyebar melalui manusia ke manusia lainnya.
Penularan virus corona sangat cepat karena menyebar melalui manusia ke manusia
TRIBUNMADURA.COM - Kota Wuhan, China kini menjadi sorotan dunia setelah merebaknya virus corona.
Di sana, virus corona menjadi wabah dan menjangkiti ribuan warga Kota Wuhan.
Penyebaran virus corona dari Kota Wuhan itu pun menjadi gempar seluruh dunia.
• Penampakan Kota Wuhan China setelah Diisolasi karena Diduga Jadi Pusat Penyebaran Virus Corona
• VIRAL Video Mayat Diduga Korban Virus Corona Dibiarkan di Lorong Rumah Sakit, Cuma Ditutupi Kain
• RSUD Dr Soetomo Surabaya Disebut sedang Merawat Pasien Korban Virus Corona, Dirut Beri Reaksi Begini
Terkait virus corona, Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Dr dr Reviono, Sp.P (K) memberikan penjelasan.
Dekan FK UNS itu menjelaskan, virus corona merupakan virus baru penyebab penyakit saluran pernafasan.
Virus ini juga memiliki kedekatan dengan virus SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dan MERS (Middle East Respiratory Syndrome).
Kasus di Wuhan sendiri, penularan virus corona sangat cepat karena melalui manusia ke manusia.
Sehingga masyarakat harus mengetahui gejala apa saja yang dirasakan jika terkena virus corona ini.
Gejala terinfeksi
Berikut gejala jika ada yang terinfeksi virus corona:
- Batuk
- Demam
- Kesulitan bernafas
Jika ada gejala itu, biasanya ada riwayat kontak dengan pasien positif terkena virus corona serta yang bersangkutan melakukan bepergian ke luar negeri.
"Jika ada yang mengalami gejala seperti itu, maka segera periksakan diri ke pelayanan kesehatan atau rumah sakit," ujar dr Reviono dalam paparannya di laman resmi UNS, Senin (27/1/2020).
"Supaya bisa segera di cek dan memperoleh tindakan medis," lanjut dia.
• Keadaan Mencekam di China Dampak Virus Corona, Krisis Persediaan Makanan hingga Menjadi Kota Mati
• Anak Mantan Kepala Dispendukcapil Pamekasan di China, Ceritakan Suasana Mencekam Dampak Virus Corona
Tips cegah virus corona
Namun, Dekan FK UNS tersebut mengimbau agar masyarakat tidak panik.
Sebab, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencegah terkena virus corona, yakni:
- Sering melakukan cuci tangan pakai sabun
- Gunakan masker
- Konsumsi gizi seimbang
- Perbanyak mengonsumsi sayur dan buah
- Jaga kebugaran tubuh
- Hindari sumber infeksi
- Rajin olahraga dan istirahat cukup
Tips yang lain ialah, masyarakat untuk tidak mengonsumsi daging yang tidak dimasak.
Dan jika sedang flu jangan keluar rumah supaya tidak jadi sumber infeksi.
"Selalu cuci tangan ketika habis bepergian itu sangat penting," katanya.
"Karena tangan kita sering menyentuh pegangan pintu, pegangan tangga, dan lainnya dikhawatirkan tangan kita terkena virus," imbuhnya.
Menurut dr Reviono, di Indonesia sendiri belum ada informasi yang terjangkit virus corona.
Hingga kini, pemerintah juga telah siaga dalam menyikapi hadirnya virus corona ini.
Upaya antisipasinya, dengan menutup penerbangan dari dan ke China serta memasang alat detektor panas tubuh di berbagai bandara.
"Jadi kalau ada yang terkena virus corona, maka suhu tubuh akan meningkat.
Sehingga di beberapa bandara memasang alat ini untuk mendeteksi yang terinfeksi virus corona," kata dr Reviono.
80 persen penderita sembuh sendiri
Di Wuhan sendiri, lanjut dr Reviono, telah menelan korban jiwa mencapai puluhan orang yang kebanyakan merupakan orangtua dengan penyakit penyerta.
Informasi diperoleh, 80 persen penderita ternyata sembuh dengan sendirinya.
Karena, kata dia, tidak ada penyakit penyerta dan usia pasiennya tergolong masih muda.
"Di Wuhan, 80 persen pasien di Cina ini sembuh dengan sendirinya karena memang belum ada vaksin khusus virus corona," ucap dia.
"Sebagai contoh, jika kita terkena flu, tidak minum obat pun bisa sembuh karena virus dengan umurnya bisa mati sendiri," katanya.
Ini karena di dalam tubuh manusia terdapat interferon yaitu berupa protein alami yang diproduksi tubuh sebagai respon tubuh dalam melawan senyawa berbahaya, seperti virus.
"Kalau produksi interferon cukup maka virus bisa terkendali pertumbuhannya dan mati sendiri," katanya.
"Namun kalau sudah berusia tua dan ada penyakit yang disertai, produksi interferon tidak cukup dan virus bisa tumbuh terus," jelas dr Reviono.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tips Cegah Virus Corona dari Dekan FK UNS, 80 Persen Pasien Sembuh Sendiri
• Antisipasi Adanya Pasien Korban Virus Corona, Rumah Sakit Saiful Anwar Malang Siapkan Ruang Khusus
• IDI Pamekasan Bagikan Tips Menghindari Virus Corona, Minta Warga Rutin Cuci Tangan dan Pakai Masker