Berita Pamekasan
Keadaan Mencekam di China Dampak Virus Corona, Krisis Persediaan Makanan hingga Menjadi Kota Mati
Para pelajar asal Indonesia yang berada di China sedang dilanda krisis makanan, persediaan tinggal satu dua hari saja.
“Kondisi ini yang sangat kami khawatirkan. Dan nyatanya ini benar-benar terjadi," ungkap dia.
"Anak-anak kami dan mahasiswa lainnya di sana kelimpungan, tidak tahu harus melakukan apa," lanjutnya.
"Untuk ke luar apartemen mencari makanan dan minuman tidak berani, takut tertular virus corona,” kata Herman.
Pihak KBRI saat itu berjanji, para pelajar akan dievakuasi untuk dipulangkan ke Indonesia.
• Cara Mengaktifkan Mode Gelap WhatsApp, Pastikan Pembaruan WA sudah Sesuai dengan Versi ini
Kendalanya, tidak ada penerbangan, baik dari Wuhan ke Indonesia, dan sebaliknya.
Apalagi ,bandar udaranya terdapat di kota Wuhan.
Sehingga tidak mungkin untuk saat ini, terdapat penerbangan di sana.
Sebagai orang tua, Herman Kusnadi hanya berdoa dan selalu menghubungi anak-anaknya lewat video call.
Ia juga memberi semangat dan berusaha menenangkan jiwanya agar bersabar.
Herman Kusnadi meminta anaknya untuk menunggu kedatangan pihak KBRI yang tengah mengusahakan untuk mengevakuasi.
• Hal Mengejutkan Ditemukan Petugas Satpol PP saat Mendata Tempat Kos, Langsung Dibawa ke Kantor
“Jika anak-anak kami di sana kehabisan makanan dan minuman. Bagaimana nasib mereka di sana," kata dia.
"Tentu kebutuhan mendesak saat ini makanan dan minuman, serta vitamin untuk ketahanan tubuh," ujarnya.
"Kalau anak-anak kehabisan makanan, tentu tubuh mereka lemas dan rentan terserang penyakit,” jelas Herman Kusnadi.
Ia mengungkapkan, sambil menunggu upaya KBRI di China, ia juga menghubungi Pemprov Jawa Timur.
Herman berharap agar permintaan itu diteruskan ke pemerintah pusat untuk mengatasi kondisi mahasiswa Indonesia yang masih terjebak di dalam apartemen itu.(sin)
• Dikira Lagi Tidur Siang, PKL di Kediri Ditemukan Tak Bernyawa, Sejumlah Keganjilan Ditemukan