Pembunuh Petani Sumenep Serahkan Diri
Sebelum Tewas Memilukan, Petani Sumenep yang Dicelurit Gegara Kawini mantan Pacar Pelaku Sempat Lari
Sebelum Tewas Bersimbah Darah, Petani Sumenep yang Dicelurit Gegara Kawini mantan Pacar Pelaku Sempat Lari
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Mujib Anwar
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Sebelum Ahmad Wakid (37) tewas bersibah darah akibat bacokan celurit dari tangan tersangka MA (38), korban masih sempat lari untuk menyelamatkan diri.
Kapolres Sumenep, AKBP Deddy Supriadi mengatakan, tersangka sebelumnya sempat cek cok mulut dengan korban, dan saat tersangka mengeluarkan celuritnya, Ahmad Wakid sempat melarikan diri hingga terjatuh.
"Saat jatuh itulah tersangka ini membacokkan celurit pada perut korban hingga terluka parah dan MA langsung lari," terang AKBP Deddy Supriadi, Senin (10/2/2020).
Korban setelah itu dilakukan evakuasi ke Puskesmas terdekat, namun sayangnya nyawanya tidak bisa ditolong.
"Saat itu juga pihak Satreskrim dan polsek jajaran bersama tokoh setempat untuk melakukan pencarian pada tersangka.
Pengejaran dilakukan di beberapa titik hingga dari kesigapan kita, tersangka menyerahkan diri ke Polsek Manding," ucapnya.
Deddy Supriadi menyatakan, MA dikenakan penerapan pasal 351 ayat 3 setiap orang yang menghilangkan nyawa orang lain dengan melawan hukum.
"Maka dikenakan sanksi selama - lamanya 20 Tahun, atau se umur hidup," katanya.
Motif dalam kejadian ini, tersangka dendam pada korban karena telah menikahi bekas pacarnya.
"Selanjutnya, tersangka ini seolah - olah menerima ancaman dari korban.
Padahal belum diketahui pastinya, bahwa korban melakulan pengancaman pada tersangka (melalui SMS)," tegas AKBP Deddy Supriadi .

Sebelumnya, Wakid (37) warga Desa Gadding, Kecamatan Manding, Sumenep, Madura ini tewas setelah dibacok dengan celurit oleh orang tak dikenal, Sabtu (8/2/2020) sekitar pukul 14.30 WIB .
Informasi yang dihimpun, setelah korban Wakid dibacok orang tak dikenal tersebut langsung dilarikan ke puskesmas setempat untuk mendapatkan penanganan yang serius.
Sayangnya, nyawa korban sudah tidak bisa ditolong.