Perguruan Silat PSHT Resmikan Padepokan Baru, Polisi Tulungagung Sampai Siagakan 1000 Personel
Perguruan Silat PSHT Resmikan Padepokan Baru, Polisi Tulungagung Sampai Siagakan 1000 Personel.
Penulis: David Yohanes | Editor: Sudarma Adi
Perguruan Silat PSHT Resmikan Padepokan Baru, Polisi Tulungagung Sampai Siagakan 1000 Personel
TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Polres Tulungagung menyiagakan 1000 lebih personel untuk mengamankan kegiatan wayangan, yang digelar Persaudaraan Setia hati Terate (PSHT) Cabang Tulungagung, Jumat (28/2/2020) malam.
Acara ini dalam rangka peresmin padepokan, yang ada di wilayah Kecamatan kauman.
Secara khusu Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia memimpin apel gelar pasukan di GOR Lembupeteng, Jumat sore.
Menurut Kapolres, pihaknya menyiagakan sekitar 1000 personel.
• Hujan Deras Landa Tulungagung, Pohon Tumbang Bikin Toyota LGX Ringsek, Kondisi Penumpang Segar Bugar
• 6 Pipa Utama Air Baku PDAM Tulungagung Putus Kena Longsor, Ribuan Pelanggan Kena Dampaknya
• Petugas Lapas Tulungagung Terkejut, Temukan Ponsel di dalam Bungkusan Nasi dari Pengunjung
Jumlah ini masih dibantu 200 personil bantuan dari brigade Mobile (Brimob), Polres Kediri dan Kediri Kota, masing-masing 50 personil.
Kekuatan masih ditambah 100 personil bantuan dari TNI.
"Kami juga melibatkan paguyuban pencak silat, serta Pamter SH Terate," tutur EG Pandia.
Pagelaran wayang kulit ini dilaksanakan semalam suntuk.
Karena itu pasukan yang disiagakan juga berjaga hingga acara selesai.
Fokus pasukan ini melakukan penyekatan di titik-titik rawan yang sudah dipetakan, antara lain di Bandung, Campurdarat, Besuki dan sekitar GOR Lembupeteng.
"Kami menegaskan, para penggembira tidak usah mengenakan atribut atau membawa bendera perguruan," sambung Kapolres.
Larangan itu untuk menghindari gesekan dengan kelompok lain.
Sebab sebelumnya kerap terjadi keributan karena latar belakang konflik antar perguruan silat.
Mereka yang memakai atribur akan dihentikan dan diminta melepasnya.
"Kami tidak akan memandang remeh kegiatan ini, karena itu kami lakukan langkah antisipasi," ujar EG Pandia.
Selain pasukan yang berjaga dan melakukan penyekatan, Kapolres juga menggiatkan patroli.
EG Pandia memastikan, semua bentuk keonaran akan ditindak dengan tegas, sesuai hukum yang berlaku.
Karena itu Kapolres berharap semua menjaga ketertiban bersama.
"Kalau mau nonton wayang, nonton saja tidak usah konvoi. Tidak usah membuat keonaran dengan warga," pungkas EG Pandia.
Keributan dengan latar belakang konflik antar perguruan silat sering terjadi di Tulungagung, terumata di wilayah selatan.
Konflik ini membuat resah warga, karena keberadaan massa perguruan silat sering menebar ketakutan warga sekitar.
Penulis : David Yohanes
Editor : Sudarma Adi